Logo PASPI Indonesia 2023 | W-BG
Back to Top
Rating & Comment

Peran Kebun Sawit dalam Pengentasan Kemiskinan Pedesaan [Infografis 2024]

Bagikan Berita
Sawit dalam Pengentasan Kemiskinan Pedesaan

Pengembangan sektor perkebunan sawit menjadi salah satu strategi pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan pembangunan pedesaan (rural development) dan pengentasan kemiskinan pedesaan (rural poverty alleviation)

Meskipun pertumbuhan ekonomi dan pembangunan telah mencapai banyak daerah perkotaan, pedesaan masih menjadi tempat di mana kemiskinan berakar dan bertahan. Kemiskinan di pedesaan dapat terjadi karena berbagai faktor yang saling terkait dan kompleks, salah satunya karena kurangnya peluang ekonomi. Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan di pedesaan menjadi salah satu fokus pemerintah untuk dibenahi.


Sawit Sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan Pedesaan

Pengembangan sektor perkebunan sawit menjadi salah satu strategi pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan pembangunan pedesaan (rural development) dan pengentasan kemiskinan pedesaan (rural poverty alleviation). Hal ini dapat dipahami dengan melihat pola pengembangan perkebunan sawit yang biasanya tersebar di daerah pelosok, pedalaman, terisolir, dan pinggiran, dimana lokasi-lokasi tersebut juga merupakan kantong-kantong kemiskinan pedesaan.

Seiring dengan meningkatnya produksi minyak sawit, turut meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat langsung dalam usaha budidaya sawit yakni sebagai petani sawit maupun karyawan perusahaan perkebunan sawit. Perkembangan perkebunan sawit juga turut menjadi lokomotif yang menarik sektor-sektor ekonomi lainnya di kawasan pedesaan. Hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan dan menurunkan tingkat kemiskinan di pedesaan.


Studi Empiris Sawit dalam Menurunkan Kemiskinan

Berbagai studi empiris juga mengungkapkan kontribusi perkebunan sawit dalam menurunkan kemiskinan di kawasan pedesaan. Misalnya studi Euler et al. (2017), Dib et al. (2018), dan Qaim et al. (2020) mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di desa yang didominasi perkebunan sawit (Desa Sawit) lebih rendah dibandingkan dengan desa yang didominasi komoditas lain (Desa Non-Sawit).

Kontribusi perkebunan sawit dalam penurunan kemiskinan juga terjadi pada level daerah. Multiplier effect yang diciptakan perkebunan sawit juga dinikmati oleh sektor-sektor modern lain di daerah seperti lembaga keuangan, sektor HoReCa, food processing, electric equipment, dan sektor manufaktur. Hal ini menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menurunkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Hal tersebut terkonfirmasi dari studi PASPI (2014), Kasryno (2015), dan Edwards (2019) mengungkapkan bahwa laju penurunan kemiskinan pada kabupaten-kabupaten yang memiliki kebun sawit terbesar (sentra sawit) lebih cepat dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang tidak memiliki kebun sawit.

Peranan perkebunan sawit dalam penurunan kemiskinan di Indonesia juga telah banyak ditunjukkan berbagai studi empiris. Goenadi (2008) mengungkapkan bahwa lebih dari 6 juta orang yang terlibat dalam perkebunan kelapa sawit Indonesia keluar dari kemiskinan. Senada dengan studi tersebut, Edwards (2019) juga memperkirakan bahwa sekitar 2.6 juta masyarakat Indonesia terangkat dari kemiskinan. Riset Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (2019) juga mengungkapkan sekitar 1.3 juta penduduk pedesaan dan 10 juta penduduk Indonesia berhasil keluar dari kemiskinan melalui pertumbuhan industri sawit sejak tahun 2000.

Uraian di atas menunjukkan pengembangan perkebunan sawit menjadi startegi yang tepat untuk menurunkan kemiskinan di wilayah pedesaan. Bahkan World Growth (2011) menyebut bahwa perkebunan sawit di Indonesia menjadi bagian penting dan signifikan dalam mengurangi kemiskinan.

Bagikan Berita
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x