Logo PASPI Indonesia 2023 | W-BG
Jurnal Kelapa Sawit dan Deforestasi (2023)

Jurnal Kelapa Sawit dan Deforestasi (2023)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Fakta-Fakta Penting

  • Deforestasi adalah masalah lingkungan global dengan dampak negatif seperti kehilangan biodiversitas, pemanasan global, dan perubahan iklim.
  • Kelapa sawit dituding berkontribusi pada deforestasi, terutama di negara produsen seperti Indonesia.
  • Negara-negara barat menggunakan tudingan ini dalam kampanye “black campaign” dan kebijakan perdagangan anti sawit untuk mengurangi tingkat deforestasi.
  • Definisi hutan dan deforestasi bervariasi di berbagai negara, misalnya, Eropa dan Amerika Serikat memiliki definisi yang berbeda dengan Indonesia.
  • Studi Lund (2013) menunjukkan ada sekitar 1,600 definisi hutan di seluruh dunia, yang berdampak pada perbedaan definisi deforestasi.
  • Lahan perkebunan kelapa sawit sebagian besar berasal dari lahan terdegradasi, seperti semak belukar bekas logging.
  • Deforestasi sebagian kecil berasal dari lahan pertanian atau perkebunan.
  • Kelapa sawit memiliki pangsa kecil (2%) terhadap total deforestasi global.
  • Produktivitas kelapa sawit tinggi dan membantu menghemat luas lahan, memainkan peran dalam mengurangi deforestasi dunia.
  • Deforestasi di Indonesia terjadi sejak zaman kolonialisme dan meningkat selama beberapa dekade.
  • Luas deforestasi lebih besar daripada luas perkebunan kelapa sawit.
  • Industri kelapa sawit diakui sebagai industri “zero waste” dengan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.


Video Sawit dan Deforestasi


Data Historis Deforestasi Hutan Temperate dan Hutan Tropis

  1. Deforestasi telah terjadi sejak lama yakni sebelum periode tahun 1700-an.
  2. Deforestasi hutan kawasan iklim non-tropis (temperate forest) di Eropa dan Amerika Utara sangat intensif terjadi sebelum tahun 1700-an.
  3. Tingkat deforestasi hutan tropis terjadi belakangan yang mencapai puncaknya pada tahun 1900-an.
  4. Deforestasi total yang terjadi di Eropa dan Amerika mengkonfirmasi bahwa tidak adanya spesies endemik kawasan negara tersebut yang dapat dijumpai saat ini.

Data Kawasan Negara Driver Deforestasi Global

Figure 1. Region Drivers of Global Deforestation in 1990 2008
Gambar 2. Kawasan Driver Deforestasi Global Periode Tahun 1990-2008 (Sumber: European Commission, 2013)
  1. Luas deforestasi global periode tahun 1990 hingga 2008 mencapai 239 juta hektar.
  2. Top-3 kawasan negara driver deforestasi global adalah Amerika (40 persen), Afrika (31.6 persen), dan Asia (26.2 persen).
  3. Asia Tenggara sebagai kawasan produsen minyak sawit memiliki pangsa deforestasi yang relatif kecil yakni hanya sekitar 19 persen.

Sektor dan Komoditas Driver Deforestasi Global

Figure 3. Global Deforestation Driver 1990 2008 Based on commodity groups
Gambar 3. Sektor dan Komoditas Driver Deforestasi Global 1990-2008 (Sumber: European Commission, 2013)
  1. Sektor driver deforestasi global adalah pertanian (54 persen), bencana alam (17 persen), pembangunan rumah dan infrastruktur (4 persen) dan industri.
  2. Komoditas pertanian yang menjadi driver deforestasi global adalah peternakan (24 persen), serelia (8 persen), kedelai (6 persen), dan umbi-umbian (4 persen).
  3. Kelapa sawit merupakan salah satu penyebab deforestasi dari sektor pertanian, namun pangsanya relatif kecil yakni hanya sebesar 2 persen.

Perbandingan Luas Hutan, Deforestasi dan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Sejarah Luas Hutan dan Deforestasi di Indonesia
Gambar 4. Sejarah Luas Hutan dan Deforestasi di Indonesia (Sumber: Hanibal, 1950; PASPI, 2014; PASPI Monitor, 2020c; Santosa et al., 2020; KLHK, 2021; Kementerian Pertanian, 2021)
  1. Deforestasi di Indonesia telah terjadi sejak zaman kolonialisme dan semakin intensif pada masa Orde Baru hingga berlanjut pada era pembangunan saat ini.
  2. Selama periode tahun 1950-1985, luas hutan mencapai 119.7 juta hektar, luas deforestasi sebesar 68.1 juta hektar, sedangkan luas perkebunan kelapa sawit hanya sebesar 597 ribu hektar atau hanya sekitar 0.9 persen dari luas deforestasi.
  3. Periode 1985-2000, luas deforestasi mencapai 84.4 juta hektar sedangkan luas kebun sawit sebesar 4.2 juta hektar atau hanya 5 persen dari deforestasi.
  4. Periode 2000-2020, luas deforestasi mencapai 106.2 juta hektar sedangkan luas kebun sawit sebesar 14.9 juta hektar atau hanya 14 persen dari deforestasi.
  5. Artinya perkebunan kelapa sawit bukan menjadi driver utama deforestasi hutan di Indonesia.

Asal Usul Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia

The Origins Of Indonesian Palm Oil Plantations in 1990 2018
Gambar 5. Asal Usul Lahan Kebun Sawit Indonesia Periode Tahun 1990-2018 (Sumber: Gunarso et al., 2013; Suharto et al., 2019)
  1. Sumber lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari degraded land sebesar 61.6 persen yang mencakup upland shrub & grassland, swamp shrub & grassland, disturbed swamp forest, disturbed upland forest, bare soil, and others. Semak belukar bekas logging juga termasuk kedalam degraded land.
  2. Sumber lainnya adalah lahan pertanian/perkebunan (37 persen).
  3. Artinya perkebunan kelapa sawit bukan berasal dari konversi/deforestasi langsung.

Jurnal Terkait Sawit dan Deforestasi

Jurnal PASPI Volume 34 Tahun 2021

Asal Usul Lahan Perkebunan Sawit Indonesia dan Polemik Deforestasi

  • Studi terkait asal usul lahan perkebunan sawit dilakukan oleh Gunarso et al. (2013) untuk tahun 1990-2010 dan kemudian dilanjutkan oleh Suharto et al. (2019) untuk periode tahun 2010-2018, yang menggunakan data-data land use change dari potret citra satelit yang dikeluarkan oleh Badan Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
  • Studi tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 62 persen lahan perkebunan sawit di Indonesia berasal dari degraded land (hutan terdegradasi, semak belukar, tanah kosong), sedangkan 37 persen berasal dari lahan pertanian, perkebunan, dan agroforestry.
  • Polemik deforestasi yang menuding ekspansi kebun sawit di Indonesia sebagai deforestasi, disebabkan karena adanya perbedaan definisi hutan, definisi deforestasi dan sejarah deforestasi yang dianut peneliti, lembaga maupun NGO.
  • Ekspansi perkebunan sawit di Indonesia tidak menyebabkan deforestasi, justru sebaliknya merupakan upaya restorasi sosial, ekonomi, dan ekologis.
Jurnal PASPI Volume 18 Tahun 2021

Industri Minyak Sawit Hemat Deforestasi Dunia – Jurnal PASPI Volume 18 Tahun 2021

  • Kelapa sawit efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya seperti kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.
  • Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya.
  • Kehadiran minyak sawit telah menghemat deforestasi dunia seluas 167 juta hektar pada tahun 2020.
  • Peningkatan produktivitas kelapa sawit menjadi 6.5 ton per hektar menjadi solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati menuju tahun 2050 tanpa menyebabkan deforestasi.
  • Kampanye dan kebijakan phase-out minyak sawit justru akan memicu perluasan deforestasi yang lebih luas. Sebaliknya, mempromosikan penggunaan minyak sawit sebagai minyak nabati dunia akan berdampak pada penghematan deforestasi dunia.
Jurnal PASPI Volume 14 Tahun 2021

Palm Oil Free Memacu Deforestasi Dunia

  • Minyak sawit dituding sebagai penyebab utama deforestasi global.
  • Kampanye “No Palm Oil”, atau gerakan “Palm Oil Free” disebarluaskan oleh LSM anti sawit yang bertujuan untuk menurunkan deforestasi global justru dapat memicu tambahan deforestasi dunia sebesar 167 juta hektar.
  • Kampanye anti sawit dapat memicu terjadinya deforestasi hutan dunia yang lebih besar ke depan sekaligus bertentangan dengan Sustainable Development Goals.
Jurnal PASPI Volume 12 Tahun 2021

Top 5 Komoditi Driver Deforestasi Global

  • Total luas deforestasi global pada periode 1990-2008 mencapai 239 juta hektar.
  • Top-5 kawasan driver deforestasi pada periode 1990-2008 adalah Amerika (40%), Afrika (31.6%) dan Asia (26.2%).
  • Negara pada ketiga kawasan tersebut umumnya masih berada pada fase pre-industrial dan sektor pertanian menjadi penyebab utama deforestasi global.
  • Peternakan sapi, serealia, dan kedelai merupakan top-3 komoditas pertanian yang menjadi driver deforestasi global pada periode 1990-2008.
  • Kelapa sawit yang dituduh sebagai penyebab utama deforestasi global hanya memiliki pangsa 2 persen terhadap deforestasi global. Artinya pengkaitan minyak sawit dengan driver deforestasi global hanyalah bentuk persaingan bisnis yang tidak adil (unfairness) dan diskriminasi (crop apartheid).
Jurnal PASPI Volume 11 Tahun 2021

Apakah Deforestasi Merupakan Fenomena Normal dalam Proses Pembangunan ?

  • Studi empiris menunjukkan bahwa deforestasi global merupakan fenomena normal dalam sejarah pembangunan dunia.
  • Deforestasi dilakukan oleh seluruh negara untuk memanfaatkan sumberdaya alam hutan demi memenuhi kebutuhan pangan dan lahan perumahan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia.
  • Deforestasi terjadi di seluruh dunia sejak sebelum tahun 1700, terutama di hutan non tropis seperti Eropa dan Amerika Serikat, kemudian diikuti terjadnya deforestasi hutan tropis pada periode tahun 1900-an.
  • Hutan di kawasan negara Eropa dan Amerika relatif hampir punah, berbeda dengan negara tropis (berkembang) yang masih menyisakan hutannya untuk rumah biodiversitas endemik.

Pertanyaan yang sering ditanyakan seputar Sawit dan Deforestasi

Apakah Kelapa Sawit Menyebabkan Deforestasi ?

Kenapa Kelapa Sawit Merusak Lingkungan ?

Apa yang menyebabkan deforestasi ?

Apa dampak dari negatif dari kebun kelapa sawit ?

Apa Keuntungan dari Industri Kelapa Sawit?

  • Industri kelapa sawit memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan lingkungan Indonesia.
  • Kelapa sawit merupakan tanaman minyak nabati yang paling efisien dalam penggunaan lahan dan memiliki produktivitas tinggi, membantu menghemat luas lahan dan mengurangi tekanan pada hutan alami.

Apakah Ekspansi Kebun Sawit Menyebabkan Deforestasi?

  • Studi menunjukkan bahwa sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari lahan terdegradasi, bukan dari konversi langsung hutan primer.
  • Ekspansi perkebunan kelapa sawit tidak secara langsung menyebabkan deforestasi, tetapi memainkan peran dalam memulihkan lahan yang terdegradasi.

Apakah Kampanye “Palm Oil Free” Memicu Deforestasi Lebih Lanjut?

Bagaimana Sejarah Deforestasi di Indonesia?

Bagaimana Asal Usul Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia?

Apakah Kelapa Sawit Berperan dalam Penghematan Deforestasi Dunia?

  • Produktivitas kelapa sawit yang tinggi dan efisiensi dalam penggunaan lahan telah membantu menghemat luas lahan dan mengurangi tekanan pada hutan alami.
  • Kelapa sawit memiliki peran dalam penghematan deforestasi dunia melalui penggunaan lahan yang lebih efisien.
Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x