Fakta-Fakta Penting
- Deforestasi adalah masalah lingkungan global dengan dampak negatif seperti kehilangan biodiversitas, pemanasan global, dan perubahan iklim.
- Kelapa sawit dituding berkontribusi pada deforestasi, terutama di negara produsen seperti Indonesia.
- Negara-negara barat menggunakan tudingan ini dalam kampanye “black campaign” dan kebijakan perdagangan anti sawit untuk mengurangi tingkat deforestasi.
- Definisi hutan dan deforestasi bervariasi di berbagai negara, misalnya, Eropa dan Amerika Serikat memiliki definisi yang berbeda dengan Indonesia.
- Studi Lund (2013) menunjukkan ada sekitar 1,600 definisi hutan di seluruh dunia, yang berdampak pada perbedaan definisi deforestasi.
- Lahan perkebunan kelapa sawit sebagian besar berasal dari lahan terdegradasi, seperti semak belukar bekas logging.
- Deforestasi sebagian kecil berasal dari lahan pertanian atau perkebunan.
- Kelapa sawit memiliki pangsa kecil (2%) terhadap total deforestasi global.
- Produktivitas kelapa sawit tinggi dan membantu menghemat luas lahan, memainkan peran dalam mengurangi deforestasi dunia.
- Deforestasi di Indonesia terjadi sejak zaman kolonialisme dan meningkat selama beberapa dekade.
- Luas deforestasi lebih besar daripada luas perkebunan kelapa sawit.
- Industri kelapa sawit diakui sebagai industri “zero waste” dengan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.
Daftar Isi
Video Sawit dan Deforestasi
Data Historis Deforestasi Hutan Temperate dan Hutan Tropis
- Deforestasi telah terjadi sejak lama yakni sebelum periode tahun 1700-an.
- Deforestasi hutan kawasan iklim non-tropis (temperate forest) di Eropa dan Amerika Utara sangat intensif terjadi sebelum tahun 1700-an.
- Tingkat deforestasi hutan tropis terjadi belakangan yang mencapai puncaknya pada tahun 1900-an.
- Deforestasi total yang terjadi di Eropa dan Amerika mengkonfirmasi bahwa tidak adanya spesies endemik kawasan negara tersebut yang dapat dijumpai saat ini.
Data Kawasan Negara Driver Deforestasi Global
- Luas deforestasi global periode tahun 1990 hingga 2008 mencapai 239 juta hektar.
- Top-3 kawasan negara driver deforestasi global adalah Amerika (40 persen), Afrika (31.6 persen), dan Asia (26.2 persen).
- Asia Tenggara sebagai kawasan produsen minyak sawit memiliki pangsa deforestasi yang relatif kecil yakni hanya sekitar 19 persen.
Sektor dan Komoditas Driver Deforestasi Global
- Sektor driver deforestasi global adalah pertanian (54 persen), bencana alam (17 persen), pembangunan rumah dan infrastruktur (4 persen) dan industri.
- Komoditas pertanian yang menjadi driver deforestasi global adalah peternakan (24 persen), serelia (8 persen), kedelai (6 persen), dan umbi-umbian (4 persen).
- Kelapa sawit merupakan salah satu penyebab deforestasi dari sektor pertanian, namun pangsanya relatif kecil yakni hanya sebesar 2 persen.
Perbandingan Luas Hutan, Deforestasi dan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia
- Deforestasi di Indonesia telah terjadi sejak zaman kolonialisme dan semakin intensif pada masa Orde Baru hingga berlanjut pada era pembangunan saat ini.
- Selama periode tahun 1950-1985, luas hutan mencapai 119.7 juta hektar, luas deforestasi sebesar 68.1 juta hektar, sedangkan luas perkebunan kelapa sawit hanya sebesar 597 ribu hektar atau hanya sekitar 0.9 persen dari luas deforestasi.
- Periode 1985-2000, luas deforestasi mencapai 84.4 juta hektar sedangkan luas kebun sawit sebesar 4.2 juta hektar atau hanya 5 persen dari deforestasi.
- Periode 2000-2020, luas deforestasi mencapai 106.2 juta hektar sedangkan luas kebun sawit sebesar 14.9 juta hektar atau hanya 14 persen dari deforestasi.
- Artinya perkebunan kelapa sawit bukan menjadi driver utama deforestasi hutan di Indonesia.
Asal Usul Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia
- Sumber lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari degraded land sebesar 61.6 persen yang mencakup upland shrub & grassland, swamp shrub & grassland, disturbed swamp forest, disturbed upland forest, bare soil, and others. Semak belukar bekas logging juga termasuk kedalam degraded land.
- Sumber lainnya adalah lahan pertanian/perkebunan (37 persen).
- Artinya perkebunan kelapa sawit bukan berasal dari konversi/deforestasi langsung.
Jurnal Terkait Sawit dan Deforestasi
Jurnal PASPI Volume 34 Tahun 2021
Asal Usul Lahan Perkebunan Sawit Indonesia dan Polemik Deforestasi
- Studi terkait asal usul lahan perkebunan sawit dilakukan oleh Gunarso et al. (2013) untuk tahun 1990-2010 dan kemudian dilanjutkan oleh Suharto et al. (2019) untuk periode tahun 2010-2018, yang menggunakan data-data land use change dari potret citra satelit yang dikeluarkan oleh Badan Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
- Studi tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 62 persen lahan perkebunan sawit di Indonesia berasal dari degraded land (hutan terdegradasi, semak belukar, tanah kosong), sedangkan 37 persen berasal dari lahan pertanian, perkebunan, dan agroforestry.
- Polemik deforestasi yang menuding ekspansi kebun sawit di Indonesia sebagai deforestasi, disebabkan karena adanya perbedaan definisi hutan, definisi deforestasi dan sejarah deforestasi yang dianut peneliti, lembaga maupun NGO.
- Ekspansi perkebunan sawit di Indonesia tidak menyebabkan deforestasi, justru sebaliknya merupakan upaya restorasi sosial, ekonomi, dan ekologis.
Jurnal PASPI Volume 18 Tahun 2021
Industri Minyak Sawit Hemat Deforestasi Dunia – Jurnal PASPI Volume 18 Tahun 2021
- Kelapa sawit efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya seperti kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.
- Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya.
- Kehadiran minyak sawit telah menghemat deforestasi dunia seluas 167 juta hektar pada tahun 2020.
- Peningkatan produktivitas kelapa sawit menjadi 6.5 ton per hektar menjadi solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati menuju tahun 2050 tanpa menyebabkan deforestasi.
- Kampanye dan kebijakan phase-out minyak sawit justru akan memicu perluasan deforestasi yang lebih luas. Sebaliknya, mempromosikan penggunaan minyak sawit sebagai minyak nabati dunia akan berdampak pada penghematan deforestasi dunia.
Jurnal PASPI Volume 14 Tahun 2021
Palm Oil Free Memacu Deforestasi Dunia
- Minyak sawit dituding sebagai penyebab utama deforestasi global.
- Kampanye “No Palm Oil”, atau gerakan “Palm Oil Free” disebarluaskan oleh LSM anti sawit yang bertujuan untuk menurunkan deforestasi global justru dapat memicu tambahan deforestasi dunia sebesar 167 juta hektar.
- Kampanye anti sawit dapat memicu terjadinya deforestasi hutan dunia yang lebih besar ke depan sekaligus bertentangan dengan Sustainable Development Goals.
Jurnal PASPI Volume 12 Tahun 2021
Top 5 Komoditi Driver Deforestasi Global
- Total luas deforestasi global pada periode 1990-2008 mencapai 239 juta hektar.
- Top-5 kawasan driver deforestasi pada periode 1990-2008 adalah Amerika (40%), Afrika (31.6%) dan Asia (26.2%).
- Negara pada ketiga kawasan tersebut umumnya masih berada pada fase pre-industrial dan sektor pertanian menjadi penyebab utama deforestasi global.
- Peternakan sapi, serealia, dan kedelai merupakan top-3 komoditas pertanian yang menjadi driver deforestasi global pada periode 1990-2008.
- Kelapa sawit yang dituduh sebagai penyebab utama deforestasi global hanya memiliki pangsa 2 persen terhadap deforestasi global. Artinya pengkaitan minyak sawit dengan driver deforestasi global hanyalah bentuk persaingan bisnis yang tidak adil (unfairness) dan diskriminasi (crop apartheid).
Jurnal PASPI Volume 11 Tahun 2021
Apakah Deforestasi Merupakan Fenomena Normal dalam Proses Pembangunan ?
- Studi empiris menunjukkan bahwa deforestasi global merupakan fenomena normal dalam sejarah pembangunan dunia.
- Deforestasi dilakukan oleh seluruh negara untuk memanfaatkan sumberdaya alam hutan demi memenuhi kebutuhan pangan dan lahan perumahan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia.
- Deforestasi terjadi di seluruh dunia sejak sebelum tahun 1700, terutama di hutan non tropis seperti Eropa dan Amerika Serikat, kemudian diikuti terjadnya deforestasi hutan tropis pada periode tahun 1900-an.
- Hutan di kawasan negara Eropa dan Amerika relatif hampir punah, berbeda dengan negara tropis (berkembang) yang masih menyisakan hutannya untuk rumah biodiversitas endemik.
Pertanyaan yang sering ditanyakan seputar Sawit dan Deforestasi
Apakah Kelapa Sawit Menyebabkan Deforestasi ?
- Kelapa sawit berkontribusi pada deforestasi dalam tingkat yang relatif kecil, hanya sekitar 2% dari total deforestasi global.
- Studi menunjukkan bahwa sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari lahan terdegradasi, seperti semak belukar bekas logging, bukan dari hutan primer yang dideforestasi secara langsung.
Kenapa Kelapa Sawit Merusak Lingkungan ?
- Kelapa sawit tidak secara langsung merusak lingkungan. Bahkan, industri kelapa sawit diakui sebagai industri “zero waste” dengan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.
- Namun, kritik terhadap kelapa sawit terkait dengan perubahan penggunaan lahan yang dapat memengaruhi habitat alami dan keanekaragaman hayati.
Apa yang menyebabkan deforestasi ?
- Deforestasi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertanian, pertambangan, pembangunan infrastruktur, dan bencana alam.
- Sektor pertanian, termasuk peternakan dan komoditas pertanian lainnya, merupakan penyebab utama deforestasi global.
Apa dampak dari negatif dari kebun kelapa sawit ?
- Tidak ada dampak negatif dari kebun kelapa sawit, justru sebaliknya, kebun sawit sangat ramah lingkungan dan memiliki dampak positif untuk perekonomian Indonesia.
- Produktivitas tinggi kelapa sawit membantu mengurangi tekanan terhadap lahan dan hutan lainnya.
Apa Keuntungan dari Industri Kelapa Sawit?
- Industri kelapa sawit memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan lingkungan Indonesia.
- Kelapa sawit merupakan tanaman minyak nabati yang paling efisien dalam penggunaan lahan dan memiliki produktivitas tinggi, membantu menghemat luas lahan dan mengurangi tekanan pada hutan alami.
Apakah Ekspansi Kebun Sawit Menyebabkan Deforestasi?
- Studi menunjukkan bahwa sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari lahan terdegradasi, bukan dari konversi langsung hutan primer.
- Ekspansi perkebunan kelapa sawit tidak secara langsung menyebabkan deforestasi, tetapi memainkan peran dalam memulihkan lahan yang terdegradasi.
Apakah Kampanye “Palm Oil Free” Memicu Deforestasi Lebih Lanjut?
- Kampanye “Palm Oil Free” atau gerakan anti sawit dapat memicu tambahan deforestasi dunia.
- Penggantian minyak sawit dengan minyak nabati lainnya seperti kedelai, rapeseed, dan bunga matahari dapat mengakibatkan penggunaan lahan yang lebih luas, berkontribusi pada deforestasi.
Bagaimana Sejarah Deforestasi di Indonesia?
- Deforestasi di Indonesia telah terjadi sejak zaman kolonialisme dan semakin intensif pada masa Orde Baru hingga era pembangunan saat ini.
- Selama beberapa dekade, luas deforestasi di Indonesia lebih besar daripada luas perkebunan kelapa sawit.
Bagaimana Asal Usul Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia?
- Sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit berasal dari lahan terdegradasi, seperti semak belukar bekas logging, dan hanya sebagian kecil berasal dari lahan pertanian atau perkebunan.
- Perkebunan kelapa sawit bukan berasal dari konversi langsung hutan primer.
Apakah Kelapa Sawit Berperan dalam Penghematan Deforestasi Dunia?
- Produktivitas kelapa sawit yang tinggi dan efisiensi dalam penggunaan lahan telah membantu menghemat luas lahan dan mengurangi tekanan pada hutan alami.
- Kelapa sawit memiliki peran dalam penghematan deforestasi dunia melalui penggunaan lahan yang lebih efisien.