Logo PASPI Indonesia 2023 | W-BG
Jurnal Kelapa Sawit dan Devisa Ekspor (2023)

Jurnal Kelapa Sawit dan Devisa Ekspor (2023)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Poin-Poin Utama Isu Kelapa Sawit dan Devisa Ekspor

Berikut adalah poin-poin utama isu kelapa sawit dan devisa ekspor dalam artikel ini :

  1. Industri Kelapa Sawit dan Devisa Ekspor:
    • Industri kelapa sawit adalah kontributor utama dalam perekonomian nasional dan devisa ekspor.
    • Meskipun memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, industri sawit juga dihadapkan pada tuduhan merusak lingkungan dan pelanggaran sosial.
  2. Kontribusi Devisa Kelapa Sawit:
    • Industri sawit memiliki peran penting dalam penerimaan devisa negara Indonesia.
    • Ekspor kelapa sawit dan turunannya mencapai sekitar USD 40 miliar atau sekitar Rp 600 triliun pada tahun 2022.
    • Industri sawit juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
  3. Persepsi Negatif terhadap Industri Sawit:
    • Meskipun kontribusi positif, banyak yang masih merasa bahwa industri kelapa sawit tidak berkontribusi terhadap penerimaan negara.
    • Industri sawit dicap sebagai industri yang negatif di mata publik nasional maupun internasional.
  4. Data Kontribusi Sawit pada Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia:
    • Kontribusi devisa sawit cukup signifikan dalam kinerja neraca perdagangan non-migas Indonesia.
    • Neraca non-migas dengan devisa sawit selalu mengalami surplus.
  5. Peran Sawit pada Neraca Perdagangan Indonesia Periode 2020:
    • Ekspor sawit Indonesia mencapai USD 22,9 miliar pada tahun 2020.
    • Ekspor minyak sawit membantu mengurangi defisit neraca perdagangan non-migas.
  6. Komposisi Ekspor Sawit Periode 2019-2020:
    • Komposisi ekspor minyak sawit Indonesia berubah dari minyak mentah (CPO) ke bentuk olahan.
    • Devisa ekspor produk sawit meningkat dari tahun ke tahun.
  7. Kontribusi Sawit pada Neraca Perdagangan Indonesia:
    • Devisa sawit memiliki peran penting dalam neraca perdagangan Indonesia.
    • Devisa ekspor sawit dan subsitusi impor berkontribusi pada surplus neraca perdagangan non-migas.
  8. Kontribusi Ekspor CPO dalam Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan Indonesia-China:
    • Ekspor minyak sawit Indonesia berkontribusi dalam mengurangi defisit neraca perdagangan dengan China.
  9. Kontribusi Industri CPO dalam Surplus Neraca Perdagangan Indonesia-India:
    • Industri CPO Indonesia berperan dalam mencapai surplus neraca perdagangan dengan India.

Data Kontribusi Sawit pada Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia

sawit dan devisa ekspor
Gambar 1.  Kontribusi Devisa Sawit Pada Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia 2010-2020 (Sumber : BPS, data diolah PASPI)
  1. Dalam 10 tahun terakhir kontribusi devisa sawit cukup signifikan mempengaruhi kinerja neraca perdagangan migas Indonesia.
  2. Dalam periode tahun 2010-2020, hanya tahun 2010, 2011 dan 2020, dimana neraca non migas tanpa (ex) devisa sawit mengalami surplus.
  3. Jika diperhitungkan devisa sawit pada neraca non migas menunjukkan bahwa neraca non migas dengan (inc) devisa sawit selalu mengalami surplus.

Data Peran Sawit pada Neraca Perdagangan Indonesia Periode 2020

Figure 2. Role of Palm Oil Export Foreign Exchange and Import Substitution in the Indonesian Trade Balance period January December 2020
Gambar 2. Peran Devisa Ekspor Sawit dan Subsitusi Impor pada Neraca Perdagangan Indonesia Januari- Desember 2020 (Sumber : BPS, Aprobi data diolah PASPI)
  1. Selama periode Januari hingga Desember tahun 2020, nilai ekspor sawit Indonesia mencapai USD 22.9 miliar.
  2. Sedangkan penghematan devisa atau devisa subsitusi impor akibat B-30 mencapai USD 3.3 miliar.
  3. Jika tidak ada ekspor minyak sawit, neraca perdagangan non-migas tahun 2020 hanya menikmati surplus dengan besarannnya yang relatif kecil yakni hanya sebesar USD 4.7 miliar.
  4. Dengan adanya ekspor sawit, surplus neraca perdagangan non-migas tahun 2020 menikmati surplus yang lebih besar mencapai USD 27.7 miliar.

Data Komposisi Ekspor Sawit Periode 2019-2020

Tabel 1. Ekspor Sawit Indonesia dan Komposisinya Tahun 2019-2020

Komposisi Ekspor (juta ton)2019
Nilai
2019
Persen
2020
Nilai
2020
Persen
2021
Nilai
2021
Persen
Crude (CPO + PKO)8.021.67.522.02.67.5
Refined (RPO +  RPKO)25.167.122.666.527.679.9
Product Palm Oil Based (Biodiesel + Oleochemical)4.211.43.911.54.412.7
Total Volume Ekspor37.3100.034.0100.034.6100.0
Total Nilai Ekspor (Miliar USD)20.2100.023.0100.036.2100.0
Unit Ekspor value (USD/ton)541.1675.41,046.9
Sumber: BPS (data diolah)
  1. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), devisa sawit dari promosi ekspor mengalami peningkatan yakni dari USD 20.21 milyar tahun 2019 menjadi USD 22.96 milyar tahun 2020 dan meningkat tajam menjadi USD 36.21 milyar tahun 2021.
  2. Selain mengalami peningakatan, perolehan devisa promosi ekspor produk sawit tahun 2021 tersebut juga telah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah industri sawit Indonesia.
  3. Devisa tersebut diperoleh dari volume ekspor yang lebih sedikit yakni dari 37.3 juta ton tahun 2019 yang terus mengalami penurunan menjadi 34 juta ton tahun 2020 dan menjadi 34.5 juta ton tahun 2021.

Data Kontribusi Sawit pada Neraca Perdagangan Indonesia

Tabel 2. Kontribusi Devisa Sawit pada Neraca Perdagangan Indonesia

Uraian (Miliar USD)201920202021
Devisa Ekspor Sawit20.223.036.2
Devisa Subsitusi Impor (B-30)3.73.34.9
Devisa Ekspor Sawit + Devisa Subsitusi Impor (B-30)23.926.241.2
Net Ekspor Migas
– Tanpa B-30-13.8-8.6-18.2
– Dengan B-30-10.1-5.9-13.3
Net Ekspor Non-Migas
– Tanpa Sawit-13.24.712.4
– Dengan Sawit7.127.748.6
Net Trade
– Tanpa Sawit dan B30-27.0-3.9-5.8
– Dengan Sawit dan B30-3.021.735.4
Sumber: BPS, Aprobi (data diolah)
  1. Devisa sawit dari ekspor produk sawit dan turunannya mempengaruhi neraca perdagangan melalui neraca perdagangan non-migas. Sedangkan devisa subsitusi impor mempengaruhi neraca perdagangan melalui neraca perdagangan migas.
  2. Pengaruh devisa subsitusi impor (B-30) pada neraca migas terlihat pada perbedaan antara Net Ekspor Migas “Tanpa B-30” versus “Dengan B-30”.
  3. Defisit neraca perdagangan migas senantiasa mengalami defisit dari tahun ke tahun. Namun, defisit Net Ekspor Migas “Dengan B-30” lebih rendah dibandingkan dengan defisit Net Ekspor Migas “Tanpa B-30”.
  4. Kebijakan mandatori biodiesel yang mensubsitusi solar impor dengan biodiesel sawit domestik dapat memperbaiki defisit Net Ekspor Migas dengan menurunkan defisit Net Ekspor Migas.

Data Neraca Perdagangan Indonesia

Tabel 3. Neraca Perdagangan Indonesia (USD Miliar)

Uraian201320142015201620172018
EKSPOR182.55175.98150.37145.19168.83180.06
-Migas32.6330.0218.5713.1115.7417.40
-Non migas149.92145.96131.79132.08153.08162.65
IMPOR186.63178.18142.69135.65156.99188.63
-Migas45.2743.4624.6118.7424.3229.81
-Non migas141.36134.72118.08116.91132.67158.82
TOTAL369.18354.16293.06280.84325.81368.68
-Migas77.9073.4843.1931.8440.0647.21
-Non migas291.28280.68249.87248.99285.75321.47
NERACA(4.08)(2.20)7.679.5311.84(8.57)
-Migas(12.63)(13.44)(6.04)(5.63)(8.57)(12.40)
-Non migas8.5611.2413.7115.1720.413.84
Sumber : BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Perdagangan
  1. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia total tahun 2013 mengalami defisit yakni sebesar USD 4.08 miliar.
  2. Defisit neraca perdagangan tahun 2013 tersebut diperoleh dari nilai ekspor total sebesar USD 182.55 miliar dan nilai impor total sebesar USD 186.63 miliar.
  3. Neraca migas Indonesia mengalami defisit sebesar USD 12.63 milar, sedangkan non migas mengalami surplus sebesar USD 8.56 miliar.
  4. Pada tahun 2017 neraca perdagangan Indonesia total mengalami surplus sebesar USD 11.84 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut diperoleh dari nilai ekspor total sebesar USD 168.83 miliar dan nilai impor total sebesar USD 156.99 miliar.
  5. Tahun 2018, neraca perdagangan Indonesia total mengalami defisit yakni sebesar USD 8.57 miliar. Neraca migas Indonesia tahun 2018 mengalami defisit sebesar USD 12.40 milar, sedangkan non migas surplus sebesar USD 3.84 miliar.

Data Perkembangan Komposisi Ekspor Sawit Nasional

Perkembangan Komposisi Ekspor Minyak Sawit Crude dan Processed Indonesia
Gambar 3. Perkembangan Komposisi Ekspor Minyak Sawit (Crude dan Processed) Indonesia (Sumber : database PASPI)
  1. Dalam periode tahun 2008-2018, volume ekspor minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan.
  2. Tahun 2009 volume ekspor minyak sawit masih sekitar 17 juta ton, tahun 2015 meningkat menjadi 26 juta ton dan tahun 2017 meningkat tajam menjadi sekitar 31 juta ton.
  3. Secara keseluruhan tahun 2018 ekspor minyak sawit Indonesia naik sebesar 32 juta ton atau naik sebesar 3 persen dari tahun 2017.

Data Volume Ekspor Minyak Sawit Menurut Kawasan

Perkembangan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia
Gambar 4. Perkembangan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia (Sumber: BPS, GAPKI dan data base PASPI) *angka sementara
  1. Nilai ekspor minyak sawit Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun.
  2. Tahun 2008 nilai ekspor minyak sawit masih sekitar USD 15 miliar, meningkat menjadi USD 21 miliar tahun 2011.
  3. Sedikit menurun tahun 2015 menjadi USD 18 miliar (akibat lesunya perekonomian dunia) pada tahun 2017 nilai ekspor minyak sawit Indonesia meningkat tajam menjadi USD 23 miliar.
  4. Pada tahun 2018 diperkirakan menurun sebesar USD 20.5 miliar atau menurun 11 persen dari tahun 2017.

Data Ekspor Sawit Buat Surplus Neraca Non Migas

Ekspor Minyak Sawit Membuat Surplus Neraca Ekspor Non Migas Indonesia
Gambar 5. Ekspor Minyak Sawit Membuat Surplus Neraca Ekspor Non Migas Indonesia (USD Miliar) Sumber : BPS, diolah *angka sementara
  1. Selama periode 2009-2018 nilai ekspor netto sektor non migas mengalami fluktuasi tetapi secara netto masih surplus.
  2. Dalam surplus neraca perdagangan non migas tersebut peranan neraca perdagangan sawit sangat dominan.
  3. Periode 2009-2018 neraca perdagangan sawit konsisten surplus dan meningkat. Sementara dalam periode yang sama neraca perdagangan non migas diluar sawit, mengalami penurunan.
  4. Dalam periode tersebut hanya tahun 2009-2011 mengalami surplus. Diluar tahun tersebut khususnya 2012-2018 konsisten mengalami defisit.

Jurnal Terkait Sawit dan Devisa Ekspor

Kontribusi Devisa Sawit dalam Neraca Perdagangan Indonesia

  • Industri sawit semakin menunjukkan peran dan kontribusinya yang penting dalam neraca perdagangan Indonesia.
  • Minyak sawit digunakan untuk menghasilkan biodiesel yang merupakan produk subsitusi impor.
  • Kinerja industri sawit baik melalui ekspor minyak sawit dan produk turunannya maupun produksi biodiesel.
  • Devisa sawit dari ekspor dan subsitusi impor memiliki kontribusi penting dalam neraca perdagangan non-migas Indonesia.
  • Tanpa ekspor minyak sawit, neraca non-migas umumnya mengalami defisit dan sebaliknya, dengan adanya ekspor minyak sawit neraca non-migas selalu mengalami surplus.
  • Devisa sawit dari subsitusi impor dan ekspor berkontribusi pada surplus neraca perdagangan dan dapat mengurangi defisit neraca migas.
  • Industri sawit menunjukkan keberhasilannya selama pandemi dan resesi ekonomi dengan kontribusi devisa sawit yang besar pada surplus neraca non-migas dan defisit neraca migas yang semakin kecil, sehingga total neraca perdagangan Indonesia mencapai rekor tertinggi USD 21.7 miliar.

Devise Sawit dan Neraca Perdagangan Indonesia 2021 Capai Rekor Tertinggi

  • Industri sawit merupakan penyumbang devisa penting bagi Indonesia
  • Devisa sawit terdiri dari devisa ekspor dan devisa subsitusi impor
  • Devisa ekspor meliputi ekspor minyak sawit dan produk turunannya
  • Devisa subsitusi impor berasal dari penghematan solar fosil impor dengan biodiesel sawit dan kebijakan mandatori biodiesel
  • Devisa ekspor produk sawit mencapai USD 36,21 milyar pada tahun 2021 dan meningkat tajam dari USD 20,21 milyar pada tahun 2019
  • Kombinasi devisa ekspor dan subsitusi impor menciptakan surplus neraca perdagangan yang besar dan rekor tertinggi
  • Industri sawit tidak hanya menyehatkan neraca perdagangan, tetapi juga menghasilkan surplus besar dan rekor tertinggi

Signifikansi Devisa Sawit dalam Perekonomian Indonesia

  • Volume ekspor Indonesia meningkat sebesar 3 persen dari 31 juta ton pada 2017 menjadi 32 juta ton pada 2018.
  • Komposisi ekspor minyak sawit Indonesia telah berubah dari dominasi minyak mentah (CPO) menjadi bentuk olahan.
  • Devisa sawit Indonesia diperkirakan mengalami penurunan sebesar 12 persen dari USD 22,9 miliar pada 2017 menjadi USD 20,5 miliar pada 2018, karena rendahnya harga minyak sawit dunia.
  • Penurunan devisa sawit tersebut berdampak pada rendahnya nilai devisa yang dihasilkan meskipun volume ekspor meningkat.
  • Surplus neraca perdagangan Non-Migas sebesar USD 3,84 miliar disumbang oleh devisa sawit sebesar USD 20,5 miliar.
  • Devisa sawit yang dihasilkan meningkatkan pendapatan rakyat baik yang terlibat pada perkebunan sawit di 200 lebih kabupaten maupun masyarakat yang bekerja pada sektor-sektor yang menjual barang/jasa bagi perkebunan sawit.
  • Jika devisa sawit dikeluarkan, neraca perdagangan Non-Migas akan mengalami defisit sebesar USD -16,7 miliar.

Kontribusi Ekspor CPO dalam Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan Indonesia-China

  • China merupakan negara tujuan ekspor penting Indonesia.
  • Namun, selama satu dekade terakhir, neraca perdagangan Indonesia-China selalu mengalami defisit.
  • China adalah salah satu negara tujuan ekspor CPO Indonesia.
  • Berdasarkan penelitian, ekspor CPO Indonesia berkontribusi sebesar USD 3,25 milyar per tahun dalam membantu defisit neraca perdagangan Indonesia-China.
  • Ekspor CPO memiliki peran penting dalam membantu defisit neraca perdagangan Indonesia dengan kontribusi sebesar 28,78%.
  • Implikasi dari penelitian ini antara lain:
    • (a) industri sawit Indonesia memiliki peran penting dalam perolehan devisa
    • (b) ekspor CPO Indonesia memiliki kontribusi yang cukup besar dalam membantu defisit neraca perdagangan
    • (c) hubungan kerja sama dagang antara Indonesia dan China perlu terjaga dengan baik, dan
    • (d) peningkatan kerja sama dalam bidang industri sawit dapat mengurangi impor non-migas dari China.

Kontribusi Industri CPO Dalam Surplus Neraca Perdagangan Indonesia – India

  • India merupakan tujuan ekspor penting Indonesia
  • Studi ini menganalisis peran industri CPO Indonesia dalam pencapaian surplus neraca perdagangan Indonesia-India
  • Surplus neraca perdagangan Indonesia-India pada tahun 2017 tergolong paling besar dibandingkan dengan negara lain
  • Rata-rata surplus neraca perdagangan pada periode 2012-2017 di atas USD 8,75 milyar
  • Rata-rata surplus neraca perdagangan Indonesia-India tanpa CPO mencapai USD 4,42 milyar
  • Kontribusi ekspor CPO terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia-India mencapai 49,45 persen atau USD 4,34 milyar per tahun
  • Hubungan harmonis antara Indonesia dan India sangat diperlukan karena ekspor CPO memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap surplus neraca perdagangan.

Kontribusi Industri CPO dalam Neraca Perdagangan Indonesia Uni Eropa

  • Ekspor CPO memberikan kontribusi sebesar USD 0,87 milyar per tahun terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia-Uni Eropa.
  • Kontribusi ekspor CPO dalam meningkatkan surplus neraca perdagangan Indonesia-Uni Eropa berkisar pada 19 persen.
  • Share impor Uni Eropa dari Indonesia untuk CPO adalah 19 persen dan cenderung semakin besar dari tahun ke tahun.
  • Selama enam tahun terakhir, peran ekspor CPO semakin besar, dengan share ekspor CPO meningkat dari 15% menjadi 19% dalam meningkatkan surplus neraca perdagangan RI-Uni Eropa.
  • Rata-rata surplus neraca perdagangan pada kurun waktu 2012-2017 di atas mencapai USD 4,54 milyar. Bila dikurangkan dengan ekspor CPO, maka rata-rata surplus neraca perdagangan Indonesia-Uni Eropa mencapai USD 3,68 milyar.
  • Peran ekspor CPO dalam mencapai surplus neraca perdagangan Indonesia-Uni Eropa semakin penting. Oleh karena itu, kebijakan lobby dengan Uni Eropa merupakan hal yang prioritas saat ini, agar kerja sama yang dibangun semakin menciptakan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Devisa Sawit dan Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia

  • Nilai ekspor minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan dari USD 18 miliar pada tahun 2016 menjadi USD 23 miliar pada tahun 2017.
  • Devisa industri sawit telah menyebabkan surplus neraca perdagangan non migas, tanpa ekspor minyak sawit, neraca perdagangan non migas Indonesia akan mengalami defisit.
  • Industri minyak sawit masih konsisten sebagai penyelamat neraca perdagangan Indonesia.
  • Devisa sawit juga menambah pendapatan masyarakat baik yang terlibat pada perkebunan sawit maupun masyarakat yang bekerja pada sektor-sektor yang menjual barang/jasa bagi perkebunan sawit.
  • Devisa sawit yang dihasilkan dari kebun-kebun sawit yang tersebar pada lebih dari 200 kabupaten di Indonesia, meningkatkan aliran ekonomi dalam perekonomian nasional.
  • Devisa sawit juga meningkatkan pendapatan rakyat yang terlibat pada perkebunan sawit di 200 lebih kabupaten.
  • Dalam keseluruhan, minyak sawit memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia melalui devisa dan lapangan kerja.

FAQs

Apa itu CPO ?

Siapa Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia ?

Bagaimana kontribusi industri kelapa sawit terhadap devisa ekspor Indonesia?

Apa dampak positif dan negatif dari industri kelapa sawit terhadap lingkungan dan sosial?

  • Industri kelapa sawit memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
  • Namun, juga dihadapkan pada tuduhan merusak lingkungan dan pelanggaran sosial.

Bagaimana persepsi publik terhadap industri kelapa sawit?

  • Meskipun memiliki kontribusi positif, banyak yang merasa bahwa industri kelapa sawit tidak berkontribusi terhadap penerimaan negara.
  • Industri sawit dicap sebagai industri yang negatif di mata publik nasional maupun internasional.

Bagaimana kontribusi devisa sawit terhadap neraca perdagangan Indonesia?

  • Devisa sawit memiliki peran penting dalam neraca perdagangan Indonesia.
  • Devisa ekspor sawit dan subsitusi impor berkontribusi pada surplus neraca perdagangan non-migas.

Bagaimana kontribusi devisa sawit pada neraca perdagangan non-migas Indonesia selama 10 tahun terakhir?

Dalam 10 tahun terakhir, kontribusi devisa sawit cukup signifikan dan mempengaruhi kinerja neraca perdagangan non-migas Indonesia.

Apa peran industri CPO Indonesia dalam mencapai surplus neraca perdagangan dengan India?

Industri CPO Indonesia berperan dalam mencapai surplus neraca perdagangan dengan India.

Share
5 1 vote
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Rihhadatul
Rihhadatul
17/03/2023 12:16 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Woww kerenn bangga menjadi penduduk dengan produksi kelapa ssawit terbesar di dunia…

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x