Ringgas (Sinopsis)
Ringgas datang ke Jakarta untuk mengubah nasib. Namun, setelah tujuh tahun merantau, dia tetap tak punya apa-apa. Ayahnya meninggal, dan ekonomi keluarganya di kampung semakin terpuruk. Kini, Ringgas adalah satu-satunya tumpuan keluarga, meski hidup di Jakarta semakin menghimpit dirinya.
Suatu hari, Ringgas bangun di kamar lamanya. Saat berkaca, dia menyadari tubuhnya berubah. Dia telah kembali ke beberapa tahun silam, sebelum kebun sawit keluarganya dibangun. Tuhan seakan memberinya kesempatan kedua untuk mengubah nasib diri dan keluarganya… melalui sawit.
Dengan pengetahuan dari masa depan, Ringgas mencoba mengulang semuanya. Namun, menjadi petani sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tubuhnya kerap kali mengalami glitch saat menyentuh benda elektronik. Selain itu, dia juga harus menghadapi berbagai rintangan dari isu-isu negatif para aktivis dan oknum-oknum yang ingin menjatuhkan usaha keluarganya.
Dengan bantuan keluarga dan rekan-rekannya, Ringgas berjuang keras membangun bisnis perkebunan dan merubah kehidupan masyarakat desanya. Akankah Ringgas berhasil memanfaatkan kesempatan kedua ini dan membawa keluarganya keluar dari kemiskinan? Temukan jawabannya dalam kisah penuh perjuangan dan harapan ini!
Ringgas came to Jakarta to change his fate. However, after seven years of wandering, he still had nothing. His father had passed away, and the family’s economy in the village was declining. Now, Ringgas is the sole support for his family, even though life in Jakarta is increasingly oppressive.
One day, Ringgas woke up in his old room. Looking in the mirror, he realized his body had changed. He had returned to a few years ago, before his family’s palm oil plantation was established. It seemed that God had given him a second chance to change his own fate and that of his family… through palm oil.
With knowledge from the future, Ringgas tried to repeat everything. However, becoming a successful farmer was not as simple as flipping a hand. His body often glitched when touching electronic devices. Additionally, he had to face various obstacles from negative issues raised by activists and individuals aiming to sabotage his family’s business.
With the help of his family and friends, Ringgas fought hard to build the plantation business and transform the lives of people in his village. Will Ringgas succeed in making the most of this second chance and lift his family out of poverty? Find out in this tale of struggle and hope!
andai ada kesempatan kedua beneran di dunia ini huhuhu
bagus nih ceritanya, ditunggu episode2 selanjutnya
Terima kasih atas dukungannya 😀
Kok juragan sawitnya cakep, ya.