Kontribusi Industri Sawit Dalam Aspek Ekonomi, Sosial Dan Lingkungan

Kontribusi Industri Sawit Dalam Aspek Ekonomi, Sosial Dan Lingkungan

Share Opini
Table of Contents

Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang  termasuk  dalam  genus  elaeis  dan ordo arecaceae. tumbuhan sawit ini digunakan  dalam usaha  pertanian komersial untuk memproduksi apa yang kita  kenal  dengan  sebutan  minyak sawit. Di samping itu, kelapa sawit juga dimanfaatkan untuk  beberapa kebutuhan manusia sebagai  makhluk  sosial  seperti  dapat  dijadikan  bahan baku penghasilan minyak masak industri maupun bahan bakar.

Indonesia adalah negara dengan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya terdapat di banyak wilayah seperti di daerah ujung Sumatra (Aceh), pantai timur Sumatera, beberapa wilayah  di pulau Jawa, Sulawesi hingga Kalimantan. Oleh karena itu, tidak dapat kita pungkiri  bahwa  kontribusi  industri  sawit  dalam  aspek  ekonomi,  sosial  dan lingkungan sangatlah banyak, mengingat pada dasarnya Indonesia mempunyai banyak lahan sawit di berbagai daerah.

Di sektor ekonomi, pemerintah  menyatakan  bahwa  peran  industri kelapa sawit ke perekonomian  nasional hingga  kini  belum  dapat  tergantikan. Industri sawit mampu menyerap sedikitnya 16 juta tenaga kerja.  Setiap tahunnya industri sawit juga berkontribusi sekitar 13,50 % terhadap ekspor nonmigas dan menyumbang sedikitnya 3,50 % kepada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Contohnya pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton produksi minyak sawit, yang mana dalam hal ini terdiri dari  40,57 juta ton Crude Palm Oil (CPO) dan 8,11 juta ton Palm Kernel Oil (PKO). Jumlah produksi tersebut berasal dari perkebunan rakyat sebesar 16,8 juta ton (35 %), perkebunan besar negara sebesar 2,49 juta ton (5%),  serta perkebunan besar swasta sebesar 29,39 juta ton (60%) yang juga  menjadi salah satu penyumbang jumlah produksi terbanyak dalam hal ini.

Selanjutnya dalam aspek ekonomi, Asisten Deputi Pengembangan  Agribisnis Dan Perkebunan Kemenko Perekonomian Moch. Edi Yusuf  mengatakan, industri sawit saat ini telah menjadi salah satu industri yang  paling diunggulkan Indonesia dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Apalagi pada masa pandemi covid- 19 yang mana puncaknya pada Tahun 2021 kemarin, industri sawit lah yang paling tahan banting sehingga memberikan kontribusi besar kepada produk Domestik Bruto (PDB). Pada saat ini perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit mulai ditata kembali agar segala sektor perekonomian di masyarakat Indonesia  dapat  kembali  membaik.  Dari itu tidak dapat dipungkiri bahwa industri sawit lah menjadi salah satu penunjang untuk memperbaiki perekonomian saat ini.

Terdapat empat manfaat industri kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia yang bisa dilihat dari berbagai aspek, diantaranya :

1.       Padat karya, industri sawit sudah menyerap tenaga kerja langsung 4,20 juta dan pekerja tidak langsung 12 juta orang. Tentu hal ini membantu masyarakat sebagai tujuan bekerja sebab industri sawit menyediakan lapangan pekerjaan yang tidak sedikit. Semakin banyak industri sawit, maka semakin banyak tersedia lapangan pekerjaan dan hingga memperbaiki perekonomian masyarakat yang bekerja pada  industri sawit.

2.       Setiap tahunnya industri sawit berkontribusi sebesar 3,50 % Terhadap total PDB Indonesia. Tentu ini berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia hingga berdampak pada pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia.

3.       Industri kelapa sawit berkontribusi 13,50 % terhadap total ekspor nonmigas untuk kebutuhan dunia sehingga nonmigas setidaknya dapat membantu negara- negara yang membutuhkan impor nonmigas.

4.       Industri kelapa sawit juga menciptakan kemandirian energi melalui biodiesel sehingga menghemat   devisa dan berdampak positif bagi lingkungan itu sendiri.

Dari keempat industri sawit di bidang  perekonomian  tersebut  sehingga tidak heran jika sampai saat ini Minyak kelapa  sawit masih menjadi salah satu komoditas dan primadona andalan negara Indonesia.

Dari sektor sosial studi PASPI (2015) menemukan bahwa tenaga kerja yang terserap pada perusahaan perkebunan sawit sekitar 67% merupakan tenaga kerja berpendidikan SLTP ke bawah dan sisanya lulusan SLTA ke atas. Industri sawit berkontribusi pada penciptaan kesempatan kerja dan berusaha  yang luas dan besar.

Dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang diciptakan industri sawit sehingga hal ini dapat dipercaya meminimalisir angka pengangguran yang ada di Indonesia, bahkan berdasarkan data yang ada para pekerja di industri sawit tidak harus mempunyai pendidikan yang tinggi, namun industri sawit juga  menyediakan lapangan pekerjaan untuk SLTA ke bawah. Hal ini tentu memberikan efek yang baik  terhadap  sektor sosial masyarakat. Dengan hadirnya banyak industri sawit maka tentu akan menjadikan kehidupan sosial masyarakat akan lebih baik kedepannya.

Berdasarkan data yang ada, sekitar 3 juta  usaha  keluarga  (petani  sawit), ribuan usaha menengah dan besar, ribuan supplier  jasa  dan  barang  ikut terlibat dalam industri sawit. Jutaan penduduk berhasil  keluar dari kemiskinan. Jumlah  tenaga kerja  yang  bekerja  pada  industri  sawit  mencapai 8,2 juta orang pada tahun 2016. Untuk indikator sosial inklusif berbagai studi membuktikan bahwa dampak multiplier  pertumbuhan  perkebunan  kelapa sawit juga cukup besar bagi pembangunan wilayah pedesaan maupun pengurangan kemiskinan .

Sektor lingkungan agar tetap terjaga lingkungan hidup manusia terkhusus rakyat Indonesia, maka pemerintah Indonesia berkomitmen terus melakukan pembangunan-pembangunan yang selalu berkelanjutan.  Hal ini bertujuan untuk melakukan pembangunan  yang  tetap  memperhatikan  kualitas kehidupan dari generasi ke generasi. Upaya ini lah yang mengakselerasi sustainability industri sawit di indonesia.

Pengembangan sustainability industri sawit yang dilakukan oleh pemerintah tentu memberikan dampak positif terhadap lingkungan manusia, di antaranya adalah:

1.       Kelapa sawit sebagai paru-paru ekosistem.

Seperti tumbuhan pada umumnya, kelapa sawit juga menjadi paru – paru ekosistem yang dapat menyerap karbondioksida dan menghasilkan ekosistem. Dengan adanya kelapa sawit maka, karbondioksida yang terdapat di atmosfer bumi dapat terserap. Setiap hektar kebun kelapa sawit dapat menyerap 64,5 ton CO2 dan menghasilkan 18,7 ton O 2 pertahun. Semakin luas kebun  kelapa  sawit, maka  semakin  banyak pula CO2 yang terserap dan menghasilkan O2 untuk manusia.

2.       Kelapa sawit menjadi alat pemanen energi matahari.

Klorofil daun yang menangkap sinar matahari akan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk minyak sawit dan biomass. Untuk ukuran efektivitas, kelapa sawit dapat memanen energi surya secara produktif daripada tanaman minyak nabati lainnya. Setiap hektar kebun kelapa sawit dapat memanen energi matahari sebanyak 4,3 ton minyak.

3.       Kelapa sawit dapat melindungi tanah dan air.

Tanaman sawit dewasa memiliki akar dengan diameter 5 meter dan kedalam lebih dari 5 meter dari pangkal sawit. Maka pohon sawit berpotensi menyimpan air dan cukup efektif mengurangi aliran air di permukaan sehingga dapat melindungi tanah.

4.       Perkebunan sawit dapat melestarikan plasma nutfah.

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu media pelestarian plasma nutfah yang dilakukan secara lintas generasi. Di  Indonesia, perkembangan sawit berasal dari 4 varietas. 2 varietas berasal dari bourbon mauritius dan dua varietas lain dari  amsterdam. Pengembangan kebun sawit pertama kali tahun 1948  di kebun  raya bogor. Proses pembudidayaan ini menjadikan perkebunan  kelapa sawit dapat melestarikan plasma nutfah.

5.       Kebun sawit meminimalisir polusi air dan tanah.

Rencana melakukan phase- out minyak sawit sebagai bahan biofuel atau untuk pangan yang mana langkah ini justru  mendorong peningkatan emisi polutan pupuk dan pestisida ke tanah dan air.

6.       Tanaman sawit hemat air.

Gerbens- leenes dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa salah satu tanaman penghasil bioenergi yang hemat air adalah kelapa sawit. Sehingga,   tanaman  sawit   sangat   mendukung   kenyamanan   terhadap lingkungan sekitar.

Dari ke- 6 dampak positif terhadap  lingkungan  tersebut  dapat  dipahami bahwa keberadaan perkebunan maupun industri sawit sangat ramah terhadap lingkungan manusia. bahkan, tidak sedikit dengan keberadaan industri sawit banyak menguntungkan dan memberikan dampak positif yang begitu banyak terhadap lingkungan kita.

Nah, nilai  positif  yang  ada   pada  sawit  sangat  luar  biasa  bukan?  Bagaimana jika sawit dimusnahkan? Apa kabar  dengan  zaman  dan  perekonomian  serta sosial dan lingkungan ? Ya, tentu banyak sekali hal- hal yang dapat dirugikan apabila sawit dimusnahkan baik dari segi ekonomi, sosial serta lingkungan. Sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia  tentu  haruslah  bangga dengan adanya kelapa sawit ini, karena tuhan telah menganugerahkan dan melimpahkan pohon ini di negara Indonesia dengan keberagaman khasiatnya, sehingga kita dapat merasakan manfaat dari kelapa sawit contohnya bahan bakar, makanan, minuman, kosmetik dan sebagainya. Dengan kata lain kontribusi industri sawit dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sangatlah banyak dan beragam.

SHARE OPINI
4.9 202 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
403 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
zarkan
zarkan
24/06/2022 1:31 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

sawit indonesia bisa

Renaldi
Renaldi
Reply to  zarkan
24/06/2022 3:50 AM

Terimakasih kak zarkan

CrazyBoy21
CrazyBoy21
24/06/2022 6:31 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Mantap

1 3 4 5
403
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x