Perkebunan kelapa sawit telah berkembang sangat pesat di Indonesia. Komoditas utama dari industri ini adalah minyak sawit yang merupakan komoditas global hasil ekstraksi dari pohon kelapa sawit atau yang memiliki nama latin Elaeis guineensis. Perkebunan kelapa sawit juga dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara, namun sebagian besar berpusat di Kalimantan dan Sumatera, Indonesia. Kelapa sawit merupakan sumber mata pencaharian yang menarik bagi petani, karena nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai dan kanola.
Kelapa sawit merupakan komoditas penting yang berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, PDB pemerintah, dan juga dalam pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) termasuk di antaranya pengentasan kemiskinan, nol kelaparan, penciptaan pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesetaraan. Tetapi, terlepas dari banyaknya manfaat yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit, jika budidaya dan ekspansi terus-menerus dilakukan karena permintaan yang tinggi dan terus meningkat, maka akan berpotensi menimbulkan dampak negatif. Karena itu, banyak akademisi lebih berhati-hati, mencatat dan menganalisis bahwa dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan manusia dari industri sawit harus dipahami dengan baik dan pengelolaan yang dilakukan juga harus menerapkan sistem produksi yang berkelanjutan.
Terlepas dari masalah dan tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit, banyak orang berargumen bahwa memang sangat sulit untuk menemukan alternatif dari komoditas ini. Bagi Indonesia sendiri, industri kelapa sawit telah menciptakan 17 juta lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan petani kecil. Sekitar 4 juta orang di Indonesia bergantung pada industri ini untuk mempertahankan mata pencaharian dan komunitas mereka. Manfaat ekonomi lokal bagi masyarakat tersebut telah memberikan mekanisme untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan sosial melalui ekonomi pedesaan dan kesempatan kerja. Selain itu, kelapa sawit juga telah menjadi bagian penting dari sistem kedaulatan energi Indonesia. Tidak banyak sektor perekonomian terutama pada sektor komoditas yang kontribusinya terhadap perekonomian begitu besar, inklusif dan seluas industri kelapa sawit (PASPI Indonesia, 2014).
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai potensi dampak positif yang besar terhadap aspek sosial dan kesejahteraan dari ekspansi kelapa sawit pada masyarakat lokal di Indonesia khususnya terhadap perempuan karena data di lapangan menemukan bahwa perempuan memainkan peran sangat penting dalam industri kelapa sawit, tetapi banyak kritik yang mengungkapkan bahwa perempuan sering kali menjadi golongan yang terpinggirkan dalam industri ini. Meskipun demikian jenis perindustrian mana pun pasti memiliki kelemahan, jika dalam industri kelapa sawit ditemukan kasus diskriminasi terhadap perempuan oleh sekelompok oknum tertentu, maka tidak berarti pula hal ini menggambarkan situasi perempuan di industri ini secara keseluruhan.
Karena itu, untuk mengatasi dan mencegah berbagai dampak negatif yang tidak diinginkan dari industri kelapa sawit diperlukan informasi untuk memahami dampak negatif dan positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan manusia agar dapat ditangani dengan tepat. Indonesia sebagai negara produsen minyak sawit terkemuka dan mengingat peran penting yang dimainkan perempuan dan anak perempuan dalam pengelolaan, perawatan, dan penggunaan Minyak Sawit, karena itu kerangka kerja kesetaraan gender dalam industri ini penting untuk ditinjau.
Kiprah Perempuan dalam Industri Kelapa Sawit
Di Indonesia, sektor pertanian, perkebunan dan perikanan merupakan sumber mata pencaharian bagi lebih dari 38 juta pekerja. Angka itu mewakili hampir 30 persen dari total tenaga kerja dan perempuan memegang peran vital karena banyak terlibat di kedua sektor tersebut. Perempuan juga tidak dapat dipisahkan dari proses produksi, termasuk pemanenan atau pengemasan (ILO, 2022).
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan, yaitu Anak Bintang Puspayoga menyatakan bahwa dari segi demografis pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 270,2 juta jiwa dengan 49,4 persen berjenis kelamin perempuan. Sebesar 53,6 persen dari seluruh penduduk perempuan berada di usia produktif dan sekitar 43 persen di antaranya tinggal di desa yang sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan, termasuk juga perkebunan kelapa sawit (Agri, 2022). Adapun menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, industri kelapa sawit menyumbang 13 persen dari total ekspor Indonesia dan mempekerjakan sekitar 20 juta pekerja, di mana 60 persen di antaranya adalah buruh perempuan (Agri, 2022).
Namun, kritik-kritik terhadap kelompok sawit seringkali menunjukkan bahwa pekerja perempuan di sektor-sektor tersebut masih sering dipandang sebelah mata. Mereka hanya dianggap sebagai pelengkap dan oleh karena itu, banyak dari mereka tidak memperoleh hak-haknya, misalnya seperti hak terhadap kontrak kerja. Padahal perempuan memiliki banyak peran penting di sektor ini. Namun, mereka hanya dianggap sebagai asisten yang membantu suami atau anggota keluarga lainnya (ILO, 2022).
Kekhawatiran mengenai diskriminasi perempuan sebagai efek sosial dari pertanian dan perkebunan dewasa ini kerap diangkat oleh para peneliti dan kelompok anti sawit. Bukan tanpa alasan, hal ini karena isu gender sering kali terpinggirkan dalam perdebatan seputar kelapa sawit berkelanjutan dibandingkan dengan isu lingkungan, meskipun pada kenyataannya perempuan memang memainkan peran penting di sektor ini sebagai pekerja perkebunan, petani kecil dan anggota integral dari masyarakat lokal.
Berdasarkan data dari Serikat Petani Kelapa Sawit menyebutkan bahwa di hulu rantai pasok kelapa sawit, 86 persen dari siklus produksi melibatkan perempuan (Kemenpppa, 2022). Data ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam industri kelapa sawit sangat penting. Namun sayangnya, industri ini masih menghadapi banyak kritik karena dinilai belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama bagi pekerja perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar adalah perempuan.
Mengutip pernyataan Deputi Bidang Kesetaraan Gender, yaitu Lenny N Rosalin dalam Webinar Gender Equality Today for a Sustainable Tomorrow: Menuju Perkelapasawitan Nasional yang Berkelanjutan dan Berkeadilan menyatakan bahwa “Isu gender yang dihadapi oleh industri kelapa sawit di Indonesia antara lain, yaitu akses yang tidak setara terhadap tanah dan sumber daya alam, pendidikan dan pelatihan yang tidak adil, diskriminasi gender dalam pengambilan keputusan, dan kondisi kerja yang relatif tidak setara di perkebunan kelapa sawit” (Kemenpppa, 2022).
Namun, terlepas dari berbagai kritik dan tantangan yang dihadapi industri ini, dapat dipahami bahwa perempuan telah menjadi bagian penting dalam industri kelapa sawit. Sayangnya, seiring dengan semakin masifnya isu negatif maupun kampanye hitam yang menyerang minyak sawit dan industri sawit, perempuan dalam industri sawit menjadi salah satu isu yang diangkat untuk menyudutkan industri ini. Industri kelapa sawit memang memunculkan berbagai dampak positif dan negatif sama halnya seperti industri perkebunan lainnya, tetapi hadirnya efek negatif sosial yang ditimbulkan industri kelapa sawit bukan berarti industri ini harus dihentikan.
Di sisi lain industri ini juga memiliki banyak nilai positif, karena itu harus tetap dimanfaatkan dan didukung agar memiliki pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, mengingat banyaknya peran penting industri ini baik bagi masyarakat maupun bagi negara. Adapun efek negatif baik sosial maupun lingkungan yang ditimbulkan dari kelapa sawit lantaran bersumber dari pengelolaan yang kurang bijak.
Untuk mengatasi persoalan gender dalam industri kelapa sawit, perlu lebih banyak perempuan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan industri minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Kebijakan yang responsif gender dalam industri kelapa sawit berkelanjutan harus terus promosikan, karena dapat memberikan dampak positif di luar aspek sosial, seperti lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan yang responsif gender tersebut harus dipandang sebagai salah satu strategi untuk mempercepat proses penguatan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Berbagai Upaya untuk Melindungi Perempuan Indonesia di Industri Sawit
Penting untuk diketahui bahwa industri kelapa sawit di Indonesia telah memiliki sistem sertifikasi berkelanjutan yaitu Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Dalam ISPO terdapat kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan petani terkait dengan prinsip-prinsip tanggung jawab ketenagakerjaan. Prinsip ini digambarkan sebagai bentuk kewajiban yang harus dipatuhi baik oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun petani, di mana harus menjunjung tinggi dan menjaga hak-hak pekerja, seperti kesehatan, keselamatan, keamanan dan hak-hak lainnya, serta perlakuan adil terhadap pekerja. Prinsip-prinsip tersebut juga memperlihatkan praktik ketenagakerjaan yang baik, termasuk melindungi keselamatan pekerja perempuan dan menciptakan lingkungan kerja yang ramah perempuan (PASPI Indonesia, 2022).
Pemerintah Indonesia dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) juga telah melakukan berbagai upaya kebijakan yang bertujuan untuk merevitalisasi perkebunan kelapa sawit rakyat dengan meningkatkan efisiensi petani kecil, mengurangi kesenjangan produktivitas yang besar saat ini antara produsen kecil dan besar (perkebunan), dan meningkatkan pendapatan petani kecil. Target-target ini sejalan dengan agenda yang lebih luas untuk mengurangi kemiskinan pedesaan dan meningkatkan kesetaraan gender.
Salah satu bentuk langkah konkrit juga telah dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemenpppa) untuk mewujudkan sektor industri kelapa sawit yang berkelanjutan adalah dengan berkolaborasi bersama Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Upaya-upaya ini termasuk menyediakan data terpilah gender untuk berbagai aspek yang terdampak keberadaan perkebunan kelapa sawit; memberikan bantuan teknis untuk analisis gender yang lebih komprehensif dari industri kelapa sawit; dan terlibat dalam peningkatan kapasitas kesetaraan gender para pembuat kebijakan. Langkah-langkah konkrit ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata menuju industri kelapa sawit yang responsif gender dan berkelanjutan (Kemenpppa, 2022).
Sebagai kelompok yang memiliki kepentingan besar dalam industri kelapa sawit, GAPKI juga telah melakukan berbagai upaya terkait dengan persoalan gender di industri ini. Bentuk komitmen nyata GAPKI dalam perlindungan pekerja perempuan di perkebunan sawit salah satunya dilakukan dengan berkolaborasi bersama International Labour Organization (ILO) untuk membangun dan mempromosikan sistem praktik kerja yang layak di industri perkebunan kelapa sawit. Pengembangan sistem kerja yang layak mencakup beberapa aspek, yaitu status ketenagakerjaan, dialog sosial, perlindungan pekerja anak dan perempuan, pengupahan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dan dorongan pengawasan pemerintah.
Upaya untuk melindungi hak-hak para perempuan di perkebunan sawit juga dilakukan GAPKI dengan mengeluarkan “Panduan Praktis Perlindungan Hak-Hak Pekerja Perempuan Di Perkebunan Sawit”. Dalam panduan tersebut GAPKI memfokuskan perhatiannya pada 8 poin penting di antaranya adalah komitmen tertulis perusahaan, komite gender, komunitas perempuan, keterwakilan perempuan di perusahaan, perbaikan kondisi kerja pekerja perempuan, perbaikan sarana dan prasarana, sarana pemulihan bagi pekerja dan staf perempuan, dan sarana kesejahteraan anak. Buku panduan tersebut merupakan hasil kolaborasi GAPKI dengan serikat buruh nasional (HUKATAN-KSBSI) dan serikat buruh Eropa-Belanda (CNV) (PASPI Indonesia, 2022).
Sebelumnya pada 16 November 2021 lalu juga telah dilakukan peluncuran ringkasan kebijakan responsif gender di sektor minyak sawit berkelanjutan. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Indonesia, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP). Peluncuran program ini memiliki tema “Percepatan Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan melalui Kebijakan yang Responsif Gender” yang juga difasilitasi oleh proyek Minyak Sawit Berkelanjutan (SPOI) UNDP bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (UNDP, 2022).
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sektor kelapa sawit telah terbukti sebagai salah satu kendaraan untuk pengentasan kemiskinan dan karena itu akan berdampak langsung dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesetaraan gender dan inklusif sosial bagi perempuan. Berikut adalah salah satu bukti kontribusi industri kelapa sawit dalam pencapaian kesetaraan Gender sebagai SDGs nomor 5. Berdasarkan tabel di bawah besaran upah di perkebunan kelapa sawit relatif sebanding dengan lamanya jam kerja. Upah pekerja laki-laki per hari sebesar Rp 95.000/hari dengan jam kerja 8 jam sedangkan untuk pekerja perempuan Rp 80.000/hari dengan jam kerja 7 jam (Tabel 2). Situasi tersebut menganggap pembangunan kelapa sawit sudah menerapkan kerangka Kesetaraan Gender dan Inklusivitas Sosial secara proporsional.

Besarnya peran perempuan dalam Industri kelapa sawit dapat membuat sektor ini berpotensi besar dalam meningkatkan indeks kesetaraan gender di Indonesia. Kembali kepada judul artikel ini, yaitu “Potensi Industri Sawit dalam Meningkatkan Kesetaraan Gender di Indonesia”, dikatakan berpotensi karena kontribusi industri kelapa sawit terhadap pencapaian SDGs 5 dan kerangka Gender Equality and Social Inclusion (GESI) memiliki dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu bangsa, di mana pada akhirnya pertumbuhan ekonomi dan sosial tersebut akan menciptakan akses yang setara bagi perempuan dan anak perempuan terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan keterwakilan mereka di bidang ekonomi dan proses pengambilan keputusan politik akan meningkatkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Peningkatan kesetaraan gender dalam industri kelapa sawit di Indonesia harus terus dipromosikan agar dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Kesetaraan gender merupakan aspek yang sangat penting karena suatu negara tidak dapat mencapai pembangunan sejati kecuali dengan memberikan kesempatan yang sama dan menjalankan pembicaraan tentang kesetaraan gender. Dengan demikian dapat kita pahami bahwa besarnya keterlibatan perempuan dalam industri kelapa sawit dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk meningkatkan indeks kesetaraan gendernya.
Selain itu, Industri kelapa sawit di Indonesia secara signifikan juga mendorong kesetaraan dan inklusivitas gender melalui penciptaan rantai dan sektor pasokan minyak sawit yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Karena itu, peran penting perempuan di bidang pertanian perlu mendapat perhatian khusus, mengingat besarnya manfaat yang dihadirkan melalui pemberdayaan kaum perempuan.
Tulisan yang menarik, keren zi. Good Luck!
inspiratif sekali, thank you sudah memberikan insight baru, khususnya dalam bidang kelapa sawit
Keren sekali artikelnya
Masya alloh, keren banget artikel nya menambah wawasan baru, Barakalloh
sangat bermanfat artikelnya keren
Artikel yang insightfullm semangat selalu perempuan Indonesia
Bagus sekali artikelnya, sangat menarik dan bermanfaat
Bagus artikelnya, setuju betul semoga kebijakan responsif gender dapat terus dikembangkan di seluruh sektor di Indonesia
Good Job, sangat menginspiratif dan berwawasan
Tulisan yang bagus, isu gender seringkali luput dibahas dalam sektor ini. Menarik!
ternyata perempuan sangat berperan penting dalam industri sawit, sangat bagus artikelnya menambah wawasan saya
Wah keren banget pemabahasannya. Semoga perempuan semakin diperhatikan dalam sektor sawit. Semangat selalu menulisnya ya!
nice artikel, kesetaraan gender adalah persolan yang kompleks, karena itu harus lebih diperhatikan
tulisan yang baik dan bermanfaat.
Bagus banget artikelnya. Apa yang terjadi terhadap perempuan di sektor sawit harus dinaikkan ke publik agar banyak pihak semakin aware terhadap perempuan dan kesejahteraannya
Persoalan gender sangat jarang dibahas dalam hal sektor sawit. Artikel yang sangat berbeda dan tentu sangat menarik. Good Job
Artikel yang menarik, isu gender dalam industri sawit memang sangat jarang dibahas, kebanyakan isu lingkungan dan ekonomi. Nice.
Akhirnya ada yang menulis persoalan gender di industri sawit. Sangat menarik memang benar perempuan memainkan peran besar diindustri ini. Meskipun sudah banyak kebijakan yang mengusahakan kesetraan tapi kenyataan yang terjadi juga harus diungkap. Apakah perempuan di sektor sawit benar-benar sudah sejahtera dan dilindungi?
Artikel yang bagus dan menarik karena pembahasannya berbeda dari yang lain #SawitBaik
Cool Article. Masalah kesetaraan gender memang selalu menarik untuk dibicarakan
Keren artikelnya. Semoga pemerintah dan pihak swasta sawit semakin mempromosikan kebijakan yang dapat meningkatkan kesetaraan gender di industri ini
Bagus sekali. Pembahasan yang komprehensif tentang perempuan di industri sawit.
Keren banget pembahasannya. Sangat menginspiratif membuat semakin ingin tahu kondisi perempuan di sektor ini. Terima kasih
Senang ada yang membahas sawit dari segi manfaatnya terhadap perempuan dan kesetaraan gender. Mantap
Tulisan yang bermanfaat dan menginspiratif
Membacanya menambah wawasan dan menjadi refleksi bagi saya sebagai salah satu pekerja di sektor ini
Pembahasan tentang kesetaraan gender selalu menarik untuk dibahas. Bagus sekali artikelnya
Nice artikel. perempuan memang memainkan peran penting namun seringkali kurang diperhatikan. Semoga kesetraan gender semakin meningkat di sektor ini
Artikel yang menarik dan menambah wawasan baru terkait manfaat sawit di bidang lain, selain ekonomi
Senang membacanya, karena isu yang dibahas berbeda dari berita sawit pada umumnya yang lebih sering membahas bidang ekonomi dan lingkunga. Keren!
Tulisan yang bagus dan menarik juga bermanfaat
Keren artikelnya. Perempuan di sektor sawit memang penting untuk lebih sering dibahas karena menyangkut kesejahteraan para kartini Indonesia
Industri sawit dan perannya dalam meningkatkan kesetaraan gender di Indonesia adalah pembahasan yang berbeda dan menarik. Bagus sekali artikelnya
Keren pembahasannya sangat bermanfaat dan menarik
Artikel yang bagus, senang membacanya
Membaca artikel ini cukup menambah wawasan terakit sawit dan tenaga kerja permpuan dengan peran pentingnya. Keren
Bagus dan menarik untuk dikaji lebih dalam. Terima kasih sudah menulis hal yang bermanfaat
Tulisan yang bermanfaat dan fresh karena jarang dibahas di media
Kerenn jadi tertarik untuk membahas persoalan gender di sektor ini. Mantap
Sawit memang punya banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan, tetapi peran besar kaum perempuan di sektor ini harus dibarengi kebijakan yang dapat melindungi mereka. Bagus sekali artikelnya
Sangat menambah wawasan saya terkait nilai positif sawit bagi kehidupan
Setuju, Kesetaraan gender dalam industri kelapa sawit di Indonesia harus terus ditingkatkan agar dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Sawit memang memiliki banyak manfaat. Senang membacanya bahwa perempuan memiliki peran besar di Industri ini
Artikelnya berhasil mengangkat nilai positif sawit bidang sosial khususnya dalam menaingkatkan kesetaraan gender. Bagus dan menarik
Artikel yang bagus. Ternyata manfaat sawit gak hanya bidang ekonomi saja yang besar, tetapi sosial juga khususnya terhadap perempuan
Good job. Artikel yang unik dan bermanfaat menbambah wawasan khususnya terhadap perempuan
Manfaat sawit dalanm meningkatkan kesetaraan gender adalah pembahasan yang jarang dibahas, karena itu artikel sangat menarik bagi saya
Sangat bermanfaat untuk dibaca dan dikaji lebih dalam. Bagus sekali artikelnya
Wawasan saya terkait manfaat sawit menjadi bertambah, ternyata yang besar tidak hanya manfaat bidang ekonomi saja, banyak perempuan bergantung hidup terhadap sektor ini
Senang membacanya karena perempuan dan Sawit adalah topik yang menarik