Atensi masyarakat internasional untuk menciptakan industri yang berkelanjutan semakin mencapai titik kulminasi. Pasalnya, dewasa ini aliansi negara-negara global yang tergabung di dalam Conference of the Parties (COP) telah menyatakan komitmen dan ambisinya dalam memerangi permasalahan iklim global. Penerapan prinsip berkelanjutan menjadi salah satu implikasi sinergitas sektor industri di dalam paket kebijakan baru yang ramah lingkungan. Green growth economic menjadi sintesa penerapan jangka panjang industri sawit yang berkelanjutan dengan standar mutu dan baku yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan.

Industri sawit menjadi salah satu sektor industri strategis di dalam peningkatan perekonomian nasional. Industri sawit telah menjadi pahlawan devisa yang mampu menciptakan surplus neraca perdagangan tertinggi dalam rentang 15 tahun terakhir (PASPI, 2022). Devisa yang dihasilkan tidak hanya devisa ekspor, namun juga devisa substitusi impor yaitu penghematan devisa akibat substitusi bahan bakar menggunakan biofuel maupun biodiesel (PASPI-Monitor, 2022). Dalam konteks variabel makroekonomi, industri sawit mampu menjadi ‘benteng terdepan’ sebagai proteksi di tengah isu resesi global tahun 2022/2023 ini yang menyebabkan instabilitas perekonomian nasional.
Kebermanfaatan industri sawit dalam aspek ekonomi nasional sudah tidak dapat diragukan lagi. Predikat ‘pahlawan devisa’ memang pantas diberikan untuk industri satu ini, bahkan Indonesia disebut-sebut menjadi “king of palm oil” dalam tataran global karena pasokan ekspornya yang begitu besar dalam pemenuhan minyak sawit dunia. Namun, satu hal yang perlu dan banyak diperbincangkan untuk diperhatikan adalah tata kelola industri sawit itu sendiri. Banyaknya black campaign yang menyerang industri sawit atas nama kelestarian lingkungan telah banyak dilakukan, hal ini dikarenakan pemenuhan aspek lingkungan industri sawit kurang begitu terekspos. ISPO menjadi kebijakan terobosan yang ciamik untuk menjawab isu-isu tersebut.
ISPO: Apa itu? Dan Bagaimana Caranya Bekerja?
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) merupakan seperangkat sertifikasi yang mewajibkan perkebunan sawit dikelola dengan prinsip-prinsip berkelanjutan (PASPI-Monitor, 2022). Kebijakan tersebut tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015 (Christiawan, 2020). ISPO adalah sistem usaha perkebunan kelapa sawit yang layak secara ekonomi, sosial budaya dan ramah lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan.

Sertifikasi ini bersifat mandatory bagi perusahaan dan bersifat voluntary bagi petani swadaya dan plasma serta bagi perusahaan yang memproduksi minyak sawit untuk energi berkelanjutan. Sertifikasi ISPO dapat meyakinkan konsumen bahwa semua proses-proses pengelolaan kelapa sawit di perkebunan sampai dengan industri dikelola dengan prinsip-prinsip berkelanjutan; ramah lingkungan, usaha dan tata kelola yang baik serta transparan. Prinsip-prinsip tersebut agaknya seperti cara kita menjalani kehidupan yang baik dan cara berbisnis yang sehat.
ISPO memiliki tujuh prinsip berkelanjutan seperti yang tercantum pada gambar di atas. Prinsip-prinsip tersebut diciptakan untuk menciptakan industri sawit yang kredibel dan akuntabel. Prinsip-prinsip tersebut menjadi jembatan untuk melakukan komunikasi dan praktik-praktik yang bertanggung jawab dalam pemenuhan tata kelola industri sawit yang berkelanjutan. Tanggung jawab ketenagakerjaan yang meliputi keselamatan dan kesehatan kerja, peningkatan kesejahteraan dan kemampuan bekerja.
Tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat yang meliputi tanggung jawab sosial ke masyarakat, pemberdayaan masyarakat hukum adat atau penduduk asli dan pengembangan usaha lokal. Penerapan transparansi yang meliputi sumber buah sawit atau tandan buah segar (TBS), keterbukaan harga TBS dan informasi komitmen untuk tidak melakukan tindakan suap pada sistem rantai pasok. Pada sawit rakyat, prinsip sertifikasi ISPO yang perlu untuk diketahui mencakup lima prinsip yaitu; (1) kepatuhan terhadap peraturan perundangan, (2) penerapan praktik perkebunan yang baik, (3) pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, (4) penerapan transparansi, dan (5) peningkatan usaha berkelanjutan.
Sertifikasi ISPO memiliki peran yang penting di dalam meningkatkan keberterimaan dan daya saing produk kelapa sawit dan turunannya di pasar nasional maupun internasional. Pasalnya, atribut lingkungan hidup (environmental attributes) menjadi salah satu pertimbangan yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam mengonsumsi suatu barang (PASPI-Monitor, 2022). Karenanya, ISPO lahir sebagai respon terhadap kebutuhan pangsa pasar baik domestik maupun internasional.
Bagaimana Industri Sawit Berbasis ISPO Berperan di Dalam Pencapaian Green Growth Economic?
Pembangunan berkelanjutan atau sebagaimana dikenal sebagai green growth economic merupakan simultan dan bentuk kompromi antara pandangan dan aktivitas konservasionis dengan kepentingan pemanfaatan sumber daya alam untuk komersial (Christiawan, 2020). Konsep ini menjadi baseline dalam konteks ekonomi yang mampu berperan di dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial, sementara secara signifikan juga mengurangi resiko lingkungan dan kelangkaan ekologi.

Di dalam koridor green growth economic, industri sawit memiliki posisi yang strategis untuk menyumbang porsi keberhasilan tertinggi dari sektor industri. Bukan tanpa alasan, industri sawit mampu berperan menjadi penggerak utama ekonomi dan menjadi stimulan pembangunan agribisnis dari hulu ke hilir. Kemampuannya untuk mengokupasi peluang kerja yang begitu besar dengan total 16,2 juta pekerja hingga saat ini mendukung peningkatan sumber pendapatan bagi masyarakat pedesaan. Tak lupa, predikatnya sebagai sumber devisa juga tak bisa lepas dari industri yang satu ini.
Baru-baru ini, industri sawit semakin gencar dan lantang dalam penciptaan inovasi energi baru berbasis minyak sawit dalam pencapaian ketahanan energi nasional. Biofuel dan biodiesel menjadi contoh produk inovasi dari produk kelapa sawit dalam menciptakan ketahan energi nasional. Dalam hal ini, ISPO mampu berperan vital sebagai jembatan sekaligus promotor yang secara resmi menjamin industri sawit sebagai industri strategis yang peduli terhadap aspek lingkungan. ISPO dapat menjamin masyarakat selaku konsumen bisa dengan aman menggunakan produk-produk kelapa sawit tanpa khawatir akan dampak lingkungan atau sosial yang ditimbulkan.
Dalam penerapan jangka panjang, ISPO dapat mengakomodir pembangunan berkelanjutan yang ber-impact dari industri sawit ini. Bahkan berdasarkan pernyataan Ketua Sekretariat Komisi ISPO R Aziz Hidayat, penerapan ISPO berpotensi menyumbang secara nyata terhadap pencapaian 10 dari 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) (Astra-Agro, 2019). Ke-10 tujuan tersebut meliputi (1) no poverty, (2) zero hunger, (3) good health and well being, (4) work and economic growth, (5) industry, innovation, infrastructure, (6) reducing inequality, (7) responsible consumption and production, (8) climate action, (9) life on land, dan (10) partnership for the goals.
Industri sawit dapat menjadi industri yang luar biasa jika dikelola dengan baik dan mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan. Selain untuk menepis isu-isu negatif tentang sawit, penerapan skema berkelanjutan juga menjadi respon atas permintaan pasar domestik maupun internasional atas produk sawit yang berlabel ekologi maupun deforestation-free. ISPO menjadi satu tata kelola diantara banyak model tata kelola yang mampu mengarah kepada green growth economic atau pembangunan berkelanjutan.
Sehingga proses-proses pengelolaan mulai dari perkebunan sampai pada industri terjamin dengan standar mutu yang ditetapkan dan karenanya konsumen tidak perlu khawatir akan dampak lingkungan maupun sosial yang ditimbulkan. Dan pada akhirnya, predikat ‘rasa sawit’ dunia bukan menjadi hal yang mustahil untuk terus disandang oleh negeri kita, Indonesia.
Daftar Pustaka
Astra-Agro Lestari. (2019). ISPO Kelapa Sawit Dukung 12 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Diakses pada 20 November 2022, dari https://www.astra-agro.co.id/2019/07/23/ispo-kelapa-sawit-dukung-12-tujuan-pembangunan-berkelanjutan/
Christiawan, R. (2020). Implementasi Green Growth Economic Pada Industri Kelapa Sawit Melalui Sertifikasi ISPO. Mulawarman Law Review, 47-60.
PASPI. (2022). Industri Sawit Berpotensi Besar Menggerakkan Roda Green Economy di Indonesia. Diakses pada 19 November 2022, dari https://palmoilina.asia/palm_oil_news/industri-sawit-green-economy-indo/
PASPI-Monitor. (2022). Industri Sawit Sebagai Bagian “Benteng Pertahanan” Menghadapi Resesi Ekonomi Global. Palm Oil Journal, 3(12), 664-668. PASPI-Monitor. (2022). ISPO Dengan Pendekatan Ekosistem: Membuat Sawit Indonesia Makin Sustainable? Palm Oil Journal, 3(46), 1722-1728.
PASPI-Monitor. (2022). ISPO Sebagai Standar dan Sertifikasi Perkebunan Berkelanjutan Kedepan. Palm Oil Journal, 5(33), 1618-1624.
Cool!!!
Menarikkk yuk menang mba valen
aamiin makasiii
sawittt penyumbang devisa negaraaa
betulll bangettt!!!
Sawit jaya jaya jaya!
jayaa!!!
andalannn bangettt
ISPO emang menarik buat dibahas
bener bangettt kakk
kerennn bangettt!!!
semangatttt
semangatttt bestiee. artikelnya menarik bangettt
Juaraa sawit
Indonesia
artikel paling TOP
menarikk bangettt bahasannya dan penjelasannya bisa jadi referensi
GOOD OPINION
kerennnn T.O.P
Topik yang menarik banget untuk diangkat
Jelas-jelas menarik ini mah untuk dibahas
KERENNNN BOSQU
gooood luck lenn
kerennn
sipppp bangettt
insightful bangettt demi apa
Lanjutkeunn kawann
semangatttt
yeyyy kerennn
looks good!
yukkk bisa yukkk menang
Daebakkk!!!
bahasan yang menarik mengenai sawit di Indonesia
buat referensi skripsi cocok bangett
Good
yeyyyy ada bacaan menarik nih
naisee
bagus mba e
mudah dimengerti, artikel yang bagus
baguss bgt