
Kelapa sawit adalah tanaman yang lahir dari bumi ibu pertiwi. Dilihat dari sejarah perkembangannya, tanaman minyak nabati ini memiliki sejarah yang panjang sebelum masuk ke Indonesia tercinta dan Afrika Barat, tempat lahirnya kelapa sawit dengan nama latin Elaeis guineensis. Seseorang bernama Adrien Hallet dari Belgia, ia memulai bisnis kelapa sawit pertama di Indonesia, dan K. Schadt adalah orang pertama yang membuka perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perkebunan pertama terletak di pantai timur Sumatera (sebelumnya dikenal sebagai deli) dan wilayah Aceh. Luas tanam saat itu adalah 5.123 hektar. Kemajuan pesat di bisnis ini menggeser Afrika sebagai pengekspor nomor satu dunia.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satu komoditas yang berperan dalam perekonomian Indonesia adalah kelapa sawit. Pesatnya perkembangan industri kelapa sawit Indonesia telah menarik perhatian dunia internasional. Direktur Eksekutif PASPI menjelaskan bahwa industri kelapa sawit membantu kemiskinan dunia dalam tiga cara. Pertama, melalui jalur produksi sentra perkebunan kelapa sawit. Kedua, jalur hilirisasi negara-negara pengimpor sawit. Dan ketiga, jalur konsumsi minyak sawit.
Manfaat ekonomi yang diperoleh Indonesia dari perkebunan kelapa sawit tidak dapat disangkal. Kemuliaan kelapa sawit telah dikenal karena keunggulannya sejak zaman dahulu. Kehadiran perkebunan dan pengolahan kelapa sawit diyakini dapat mempengaruhi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju, karena kelapa sawit merupakan komoditas pilar penopang basis ekonomi utama setiap wilayah di Indonesia.
Indonesia telah menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia sejak tahun 2006. Ekspor minyak sawit dan turunannya juga diakui sebagai sumber devisa bagi kelompok produk non-migas. Keberhasilan Indonesia dapat digolongkan sebagai revolusi minyak nabati tropis, yang tentunya tidak terjadi secara kebetulan atau spontan. PASPI juga menjelaskan dalam mitos dan fakta Palm Oil Planting Festival 2021 bahwa kelapa sawit Indonesia telah berkembang menjadi produk pertanian penting di pasar dunia. Sampai saat ini, minyak sawit menyumbang sekitar 55% dari pasar minyak nabati dunia. Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia menyumbang 40% dari total produksi minyak sawit dunia.
Hasil kajian PASPI (2014) juga menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi minyak sawit (CPO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) daerah di wilayah sentra kelapa sawit. Pertumbuhan ekonomi daerah bahkan sangat sensitif terhadap peningkatan produksi kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi minyak sawit menarik pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih besar dari peningkatan produksi CPO dilihat pada Gambar.
Gambar Pengaruh Produksi CPO terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Tim Riset PASPI (2018) juga menyatakan bahwa keberadaan perkebunan kelapa sawit terbukti berdampak pada Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDRB) daerah di wilayah sentra kelapa sawit. Peningkatan produksi CPO (misalnya karena konsumsi, investasi hilir, ekspor) akan membawa sekitar 60% manfaat ekonomi perkebunan kelapa sawit, dimana sekitar 40% akan terjadi di luar perkebunan kelapa sawit (sektor pedesaan) seperti lembaga keuangan, perdagangan /katering, hotel, transportasi, infrastruktur dan industri lainnya. Hasil penelitian Tim Riset PASPI (2020) juga menyimpulkan bahwa selain meningkatkan PDRB, pengembangan perkebunan kelapa sawit di pedesaan dapat menghasilkan manfaat ekonomi lainnya, yaitu pengentasan kemiskinan. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit telah aktif menjadi aktor dan terlibat sebagai solusi untuk mencapai SDG 1, yaitu pengentasan kemiskinan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan kelapa sawit merupakan sumber devisa terbesar senilai US$22,9 miliar, industri padat karya dan tulang punggung jutaan rakyat Indonesia. Kawasan industri mampu menyerap 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan petani mandiri mampu menyerap 4,6 juta orang. Sejak tahun 2000, industri kelapa sawit Indonesia telah mengangkat 10 juta orang keluar dari kemiskinan karena faktor-faktor yang terkait dengan ekspansi kelapa sawit, dan setidaknya 1,3 juta orang pedesaan telah terangkat dari kemiskinan secara langsung karena kelapa sawit.
Bagi Indonesia, kontribusi industri kelapa sawit sebagai tulang punggung perekonomian nasional tidak perlu diragukan lagi. Industri kelapa sawit dapat menjadi lokomotif perekonomian daerah, menarik tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan.Meski tidak terjadi di semua provinsi pusat, angka kemiskinan di wilayah sentra kelapa sawit lebih rendah dibandingkan sentra non-sawit. Perkebunan kelapa sawit mengubah degraded region (daerah terdegradasi) berupa daerah pelosok, miskin, dan terbelakang menjadi sentra pertumbuhan baru.
Menurut tim peneliti PASPI, perkebunan sawit mampu mengembangkan daerah miskin dan tertinggal menjadi sentra ekonomi baru. Sentra ekonomi baru tersebut berada di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat. Industri kelapa sawit BPS Indonesia telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kemajuan petani lokal, menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas penting dalam industri hilir seperti makanan, kosmetik, dan bahan bakar nabati.
Kelapa sawit memberikan manfaat sosial ekonomi yang besar dan juga membantu menjembatani kesenjangan antara penduduk perkotaan dan pedesaan. Kelapa sawit memberikan layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi penduduk desa. Membantu memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat dan anak-anak mereka dan meningkatkan infrastruktur pedesaan, sehingga kelapa sawit dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Singkatnya, industri kelapa sawit telah membuat prestasi luar biasa dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang patut ditiru. Karena industri kelapa sawit merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan petani. Besar harapan masyarakat terhadap industri kelapa sawit, yang dimana masyarakat sangat berharap agar bangsa Indonesia selamanya menjadi pengekspor kelapa sawit menunjukkan kepada dunia bahwa kelapa sawit Indonesia berkelanjutan, sehat dan aman. Dengan adanya industri kelapa sawit membantu perekonomian, mewujudkan harapan, dan cita-cita negara untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, industri kelapa sawit perlu dijaga dan dirawat oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Keren banget kak, tunggu karya selanjutnya ya kak
Mantab
Keren
Saya sangat setuju dengan apa yang kakak deskripsikan, bahwasannya kelapa sawit merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan dapat mensejahterakan rakyat terutama petani sawit itu sendiri, tapi mengapa harga minyak makan masih saja mahal kak ?
MasyaAllah sangat menginspirasi sekali kakak, dari yg kurang tau sawit jadi tau. Semangat dan sukses terus ya.
Artikelnya sangat bermanfaat kak, ternyata begitu banyak sekali manfaat dari kelapa sawit bagi perekonomian indonesia selama ini.
Keren
Keren banget
Keren
Mantapp
Keren
Masyaallah, sangat menambah wawasan
Mantab
Bagus
Sudah bagus artikelnya tingkatkan kedepannya
Artikelnya bagus banget kak, Wah ternyata kelapa sawit banyak manfaat nya ya
Setuju kak bahwasanya kelapa sawit adalah salah satu sumber perekonomian yang lumayan di Indonesia dan perkebunannya juga bisa menambah lapangan pekerjaan
Mantap
Good job
Sip mantap kak, ditunggu artikel berikutnya.
Artikel nya sudah bagus kak, sangat menambah wawasan dan semoga kedepannya makin bagus lagi, semangat berkarya kak!
Semangat kak Niaa❤
Terimakasih untuk ilmu nya buk
Wahh bisa menjadi referensi ni , terimakasih atas ilmunya kak semoga bisa bermanfaat bagi semua orang.
MasyaAllah.
Mantap ,keren kak
Keren banger artikelnya, Saturday liar bias untuk Indonesia. Terima kasih Kak infonya
sawit luar biasa
Bermanfaat sekali artikelnya kak
Artikel sangat membantu