Kontribusi Industri Sawit dalam Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Kontribusi Industri Sawit dalam Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Share Opini
Table of Contents

Perkebunan kelapa sawit begitu menyita perhatian khususnya masyarakat global dan dianggap sebagai suatu sektor ekonomi yang masih dipertanyakan kelanjutannya. Padahal perkebunan kelapa sawit di indonesia telah ada sejak tahun 1911 dan makin berkembang sampai sekarang, sehingga seharusnya dipahami oleh masyarakat bahwa perkebunan kelapa sawit telah terbukti berkelanjutan secara lintas generasi.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.

Minyak sawit semakin mendominasi pasar minyak nabati dunia. Berdasarkan data USDA (2021), pangsa minyak sawit mencapai 44 persen dari total produksi minyak nabati dunia pada tahun 2020. Tidak hanya mendominasi dalam produksi, minyak sawit juga mendominasi struktur konsumsi minyak nabati dunia yang ditunjukkan dengan pangsanya mencapai 41 persen pada periode tersebut.

Peran industri sawit Indonesia di pasar Internasional adalah sebagai penyumbang ekspor telah banyak diungkapkan (World Growth, 2011; Rifin, 2012; PASPI, 2014; Edwards, 2019). Devisa sawit memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan neraca perdagangan Indonesia. Devisa sawit terdiri atas dua sumber yaitu: pertama, devisa ekspor yaitu devisa yang dihasilkan dari kegiatan ekspor minyak sawit dan produk turunannya yang diproduksi oleh industri hilir domestik.

Produk sawit yang dimaksud mencakup ekspor minyak mentah (CPO), minyak sawit olahan (RPO), dan produk minyak sawit yang berbasis seperti biodiesel. Kedua, devisa substitusi atau pengganti impor yaitu devisa yang dihasilkan dari penghematan solar fosil yang digantikan dengan biodiesel berbasis minyak sawit yang dikembangkan di dalam negeri dan semakin intensif seiring dengan kebijakan mandatori biodiesel (B30) (PASPI Monitor, 2022).

Dalam periode Januari-Agustus 2021, industri sawit telah menyumbang devisa sebesar USD 23,4 miliar atau Rp 380 triliun bagi perekonomian nasional. Devisa sawit tersebut juga berhasil menciptakan surplus neraca perdagangan Indonesia dengan nilai sebesar USD 20,7 milyar yang merupakan surplus perdagangan tertinggi dalam 30 tahun terakhir (PASPI Monitor, 2021).

Dalam hal produksi minyak sawit,Indonesia ini menjadi nomor satu dan sudah mengalahkan Malaysia. Dari 64 juta ton produksi sawit di dunia,Indonesia menyumbang lebih dari setengahnya yaitu 35 juta ton. Indonesia menyumbang 54 persen dari produksi minyak sawit dunia.

kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya bersaing karena kita menguasai supply chain dari bahan baku hingga produksi akhir, dimana mengandung 87% komponen domestik. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh komoditas pertanian lain. Begitupun dengan manfaat industri kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia yang biasa dilihat dari berbagai aspek antara lain :

  1. Padat karya. Industri sawit sudah menyerap jutaan pekerja secara langsung maupun tidak langsung.
  2. Setiap tahun industri sawit berkontribusi sebesar 3,50% terhadap total PDB Indonesia.
  3. Berkontribusi 13.50 persen terhadap total ekspor non migas.
  4. Menciptakan kemandirian energi melalui biodiesel sehingga menghemat dan dapat menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan. Sehingga itu tidak heran jika sampai saat ini,minyak kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas dan menjadi primadona andalan Negara Indonesia.

Kita sebagai masyarakat yang terus menerus menggunakan bahan pangan ataupun bahan bakar dari sawit sudah saatnya kita menyadari bahwa keberadaan perkebunan kelapa sawit sangatlah penting, karena dengan nilai positif dan akan manfaat yang sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Apalagi di zaman sekarang, tentu semua pasti sudah menggunakan alat transportasi seperti bus, kereta, mobil, motor, bahkan kendaraan laut maupun udara membutuhkan asupan bahan bakar seperti bensin yang mana bensin inilah yang mengandung 100% dari sawit. Sehingga tidak ada salahnya jika di zaman sekarang ini kelapa sawit menjadi bagian terpenting di dunia.

Kelapa sawit pun tidak hanya menjelma menjadi penyumbang paling penting devisa Negara dari nilai ekspor yang terus meningkat, namun juga menjadi penggerak perekonomian wilayah, dengan menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan di pedesaan.

Tentu,Nilai positif yang ada pada sawit sangatlah luar biasa bukan dan Bagaimana jika sawit dimusnahkan bagaimana nasib zaman dan perekonomian masyarakat maka Jika sawit dimusnahkan asupan bahan bakar yang sering kita gunakan di zaman sekarang ini akan hilang dan alat transportasi sulit untuk digunakan kembali.

Menurut tim peneliti PASPI, perkebunan sawit mampu mengembangkan daerah miskin dan tertinggal menjadi sentra ekonomi baru. Sentra ekonomi baru tersebut berada di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat. Industri kelapa sawit BPS Indonesia telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kemajuan petani lokal, menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas penting dalam industri hilir seperti makanan, kosmetik, dan bahan bakar nabati.

Hasil kajian PASPI (2014) juga menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi minyak sawit (CPO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) daerah di wilayah sentra kelapa sawit. Pertumbuhan ekonomi daerah bahkan sangat sensitif terhadap peningkatan produksi kelapa sawit.

Tim Riset PASPI (2018) juga menyatakan bahwa keberadaan perkebunan kelapa sawit terbukti berdampak pada Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDRB) daerah di wilayah sentra kelapa sawit. Peningkatan produksi CPO (misalnya karena konsumsi, investasi hilir, ekspor) akan membawa sekitar 60% manfaat ekonomi perkebunan kelapa sawit, dimana sekitar 40% akan terjadi di luar perkebunan kelapa sawit (sektor pedesaan) seperti lembaga keuangan, perdagangan/katering, hotel, transportasi, infrastruktur dan industri lainnya. Hasil penelitian Tim Riset PASPI (2020) juga menyimpulkan bahwa selain meningkatkan PDRB, pengembangan perkebunan kelapa sawit di pedesaan dapat menghasilkan manfaat ekonomi lainnya, yaitu pengentasan kemiskinan. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit telah aktif menjadi aktor dan terlibat sebagai solusi untuk mencapai SDG 1, yaitu pengentasan kemiskinan.

Gambar Grafik penghemat emisi dari hasil penelitian PASPI

Kontribusi Industri Sawit
PASPI: Sawit Itu, Menjaga Alam Menabur Duit. Foto: (GATRA/lst)

Jakarta, Gatra.com – Kertas yang di antaranya bertuliskan; Andai tak ada kelapa sawit. “Sering saya berpikir begitu. Akan seperti apa bumi ini jika sawit tidak ada,” suara Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) ini bergetar.

PASPI kata Ketua Tim Lintas Kementerian dan Asosiasi Penyusunan Roadmap Industri Sawit Indonesia sudah punya hitungan, kalau kelapa sawit tak ada, lahan yang dibutuhkan oleh tanaman Soybean, Rapeseed dan Sunflower untuk memenuhi kebutuhan dunia musti bertambah sekitar 167 juta hektar lagi. “Coba bayangkan, berapa luas tutupan hutan yang akan hilang demi memenuhi kebutuhan itu,” katanya saat berbincang dengan Gatra.com, kemarin.

Tapi lantaran sawit ada, Tungkot memastikan bahwa tutupan hutan, akan bertahan. “Caranya tentu dengan menggenjot produksi sawit menjadi dua kali lipat dari yang ada sekarang. Dan itu sangat bisa dilakukan lantaran sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia, Indonesia sudah dan sedang menerapkan teknologi dan prinsip-prinsip sawit berkelanjutan itu,” ujarnya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan kelapa sawit merupakan sumber devisa terbesar senilai US$22,9 miliar, industri padat karya dan tulang punggung jutaan rakyat Indonesia. Kawasan industri mampu menyerap 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan petani mandiri mampu menyerap 4,6 juta orang. Sejak tahun 2000, industri kelapa sawit Indonesia telah mengangkat 10 juta orang keluar dari kemiskinan karena faktor-faktor yang terkait dengan ekspansi kelapa sawit, dan setidaknya 1,3 juta orang pedesaan telah terangkat dari kemiskinan secara langsung karena kelapa sawit.

Bagi Indonesia, kontribusi industri kelapa sawit sebagai tulang punggung perekonomian nasional tidak perlu diragukan lagi. Industri kelapa sawit dapat menjadi lokomotif perekonomian daerah, menarik tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. Meski tidak terjadi di semua provinsi pusat, angka kemiskinan di wilayah sentra kelapa sawit lebih rendah dibandingkan sentra non-sawit. Perkebunan kelapa sawit mengubah degraded region (daerah terdegradasi) berupa daerah pelosok, miskin, dan terbelakang menjadi sentra pertumbuhan baru.

Kelapa sawit memberikan manfaat sosial ekonomi yang besar dan juga membantu menjembatani kesenjangan antara penduduk perkotaan dan pedesaan. Kelapa sawit memberikan layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi penduduk desa. Membantu memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat dan anak-anak mereka dan meningkatkan infrastruktur pedesaan, sehingga kelapa sawit dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Manfaat ekonomi yang diperoleh Indonesia dari perkebunan kelapa sawit tidak dapat disangkal. Kemuliaan kelapa sawit telah dikenal karena keunggulannya sejak zaman dahulu. Kehadiran perkebunan dan pengolahan kelapa sawit diyakini dapat mempengaruhi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju, karena kelapa sawit merupakan komoditas pilar penopang basis ekonomi utama setiap wilayah di Indonesia.

SHARE OPINI
4.9 109 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
215 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Brigita
Brigita
20/06/2022 6:03 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel yang sangat menarik

Sarah
Sarah
Reply to  Brigita
21/06/2022 11:53 AM

Terimakasih

Siti Fatimatul Fitria
Siti Fatimatul Fitria
21/06/2022 5:08 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel yang informatif dan mudah dipahami dalam menjelaskan kontribusi kelapa sawit

Sarah
Sarah
Reply to  Siti Fatimatul Fitria
21/06/2022 11:53 AM

Terimahkasih

Suaibah
Suaibah
21/06/2022 10:21 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikelnya mudah dipahami pembaca dan informatif

Sarah
Sarah
Reply to  Suaibah
21/06/2022 11:53 AM

Terimahkasih

Awal
Awal
21/06/2022 10:22 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Menarik

Sarah
Sarah
Reply to  Awal
21/06/2022 11:55 AM

Terimahkasih

Fjr
Fjr
21/06/2022 10:25 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel yang menarik dimana informasi dan manfaat tentang sawit di jelaskan begitu dalam

Sarah
Sarah
Reply to  Fjr
21/06/2022 11:55 AM

Terimahkasih

Dikiii
Dikiii
21/06/2022 10:29 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel nya menarik

Sarah
Sarah
Reply to  Dikiii
21/06/2022 11:54 AM

Terimakasih

Rifkah
Rifkah
21/06/2022 10:36 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel yang bermanfaat

Sarah
Sarah
Reply to  Rifkah
21/06/2022 11:54 AM

Terimahkasih

Putu Gentha
Putu Gentha
21/06/2022 10:43 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Sangat bermanfaat.

Sarah
Sarah
Reply to  Putu Gentha
21/06/2022 11:54 AM

Terimahkasih

Kemmang
Kemmang
21/06/2022 1:41 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Kurang detail

Sarah
Sarah
Reply to  Kemmang
22/06/2022 3:07 AM

Terimahkasih

215
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x