Industri Perkebunan Kelapa Sawit Yang Dapat Mendorong Pencapaian SDGs Indonesia 2030

Industri Perkebunan Kelapa Sawit Yang Dapat Mendorong Pencapaian SDGs Indonesia 2030

Share Opini
Table of Contents

Sustainable Development Goals (SDGs) bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini selaras dengan pembangunan Industri kelapa sawit di Indonesia yang dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Kemudian hal ini juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, yang telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Kelapa sawit adalah tanaman yang sangat efisien, dan baik minyak sawit maupun minyak inti sawit secara bersama-sama mewakili 40% dari produksi minyak nabati global. Pangsa kelapa sawit dari 6,5% dari area panen minyak sayur dari area panen minyak nabati global. Namun demikian, produksi minyak sawit menyumbang 31,9% dari total produksi sayuran dunia. Adapun Produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton, yang terdiri dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO). Jumlah produksi tersebut berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (5%,) dan Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (60%).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perkebunan di Indonesia mayoritas adalah perkebunan sawit. Pada 2020 angkanya mencapai 8,9 juta hektare (ha) naik secara signifikan dari tahun sebelumnya. Perlu diketahui bahwa kebun sawit terbesar di Indonesia berada di Riau dengan luas lahan mencapai 2.741,50 ha.

Adapun berbagai manfaat perkebunan kelapa sawit secara ekonomi dapat kita lihat dari sumbangan devisa ekspor minyak sawit di tahun 2021 yang bisa mencapai sekitar USD 30 miliar atau sekitar Rp 429,7 triliun yang terhitung sebagai penyumbang terbesar untuk Indonesia. Selain itu kelapa sawit mampu mempertahankan harga di level tinggi dikarenakan besarnya permintaan terhadap CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.

Selain manfaat secara ekonomi, perkebunan kelapa sawit ikut turut andil dalam pelestarian lingkungan, seperti menghasilkan oksigen, membantu penyerapan karbon dioksida, menambah stok biomassa, serta konservasi tanah dan air. Berdasarkan penelitian Henson (1999) menyebutkan bahwa secara netto satu hektar kebun sawit mampu menyerap 64,5 ton karbon dioksida dan memproduksi 18,7 ton oksigen setiap tahunnya. Kemudian di beberapa penelitian lainnya, perkebunan kelapa sawit juga dapat merestorasi degraded land dan lahan gambut serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Tercatat, pada tahun 2020, biodiesel dapat mengurangi emisi sebesar 24,6 juta ton CO2 eq atau 7,8% dari target capaian energi tahun 2030.

Kemudian untuk manfaat secara sosial dapat kita lihat dari penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan masyarakat. Dari sisi pendapatan, hasil kajian PASPI (2014) dan World Growth (2011) menunjukkan bahwa perkebunan sawit mampu mengurangi kemiskinan, terutama di daerah pedesaan mengingat industri sawit merupakan industri padat karya sehingga dapat mengurangi pengangguran. Sejak tahun 2000, industri kelapa sawit Indonesia telah membantu berjuta-juta orang keluar dari kemiskinan dan di daerah pedesaan setidaknya 1,3 juta orang terangkat dari garis kemiskinan karena ekspansi kelapa sawit.

Hal ini juga dapat dibuktikan berdasarkan kementerian transmigrasi dan tenaga kerja (2014), bahwa terdapat 50 kawasan/pedesaan yang terisolir/tertinggal telah berkembang menjadi kawasan pertumbuhan baru dengan basis sentra produksi CPO selain itu pusat-pusat pertumbuhan lainnya mulai berkembang akibat pembangunan kelapa sawit di beberapa daerah seperti wilayah Sumut, Riau, Jambi, dan lainnya. Berdasarkan hasil studi PASPI, dapat diketahui juga bahwa kemitraan sawit dapat menciptakan multiplier effect baik output, nilai tambah pendapatan maupun kesempatan kerja.

Jika melihat dari 17 tujuan SDG’s, perkebunan sawit telah memiliki banyak kontribusi dalam pencapaiannya. Hal ini dapat kita lihat dari tabel berikut :

Tabel 1. Kontribusi industri kelapa sawit dalam pencapaian beberapa SDG’s penting

SDG’s NumberIndikatorUkuranTahunDampakSumber
Pengetasan KemiskinanTingkat pengurangan KemiskinanPengurangan          Kemiskinan (%) = 32.24 -1.0 Elastisitas CPO = -0.772020SubstantialPASPI 2014
 Rata-rata pengurangan kemiskinan   Rasio        jumlah penduduk miskin sebesar USD 1,90/hariR-Square = 0.89 Perluasan kepala sawit di kabupaten lebih tinggi (12%) vs (2%) dari control di kabupaten 1995: 50% 2019: 0,1% Tingkat Pertumbuhan rata- rata : -14%  2020    

2020
  Substantial         SubstantialEdward RB 2019   World Bank, 2020 ; Goentingen University 2021, Jambi University 2021 dan IPB University 2020
KelaparanMenyediakan makanan berbasis minyak       sayur termurah   Prevalensi kurang gizi (% populasi)Menyediakan                   ekspor 54,4%         minyak         nabati, memasok 40,4% minyak nabati global         1995: 25; 2019: 5Pertumbuhan rata- rata: -6%2020                 2020Important                 ImportantJambi university 2020 dan IPB university 2020   World Bank 2020
Kesehatan dan Kesejahteraa n yang baikVitamin               A setara                mg Retinol/100 mg                   (dapat dimakan)   Kandungan vitamin                E berupa tocopherols dan tocotrienols (ppm)   Kebutuhan sehari-hari berbasis minyak        sawit “Mencuci dunia”   Fasilitas Kesehatan5.000 (halus); 6.700 (CPO); 400 (wortel); 300 (tomat); 50 (pisang); 21 (jeruk)     Minyak sawit 1172; minyak kedelai 958; minyak jagung 782; minyak lobak 546; minyak kacang tanah 347; dan minyak zaitun 51   Bahan makanan; sabun; shampoo; pasta gigi; hand sanitizer;                      deterjen; disinfectant         Lebih banyak lagi fasilitas kesehatan                              yang dikembangkan2010             1971; 1986; 1989               2013                 2014Substantial             Substantial                   Substantial                 SubstantialHariyadi (2010)     Slover (1971); Gunstone (1986); Kritchevsky dan Kalyana (2002) MPOB, 2013     PASPI, 2014
Pendidikan berkualitasAngka Partisipasi Murni BersihRasio murid – guru sekolah dasar       (%).      1995:       23.0; 2019: 16.0. Tingkat pertumbuhan rata- rata : -1%2020SubstantialWorld bank, 2020; Goetingen University 2021, Jambi University 2021 dan IPB university 2021
Air          Bersih dan SanitasiBiopori persentase sistem perakaran tanaman kelapa                      sawit (%)   Tingkat laju resapan air ke dalam      kebun kelapa          sawit meningkat seiring dengan umur                    pohon kelapa          sawit menurut umur (cm/jam)40 pada umur 13 tahun25 pada umur 5 tahun           20 pada usia 10 tahun80 pada usia 25 tahun120 pada usia 35 tahun1999; 2007; 2009               1999   2007   2009 Substantial                   SubstantialHarahap 1999; Harahap 2007; Harahap 2009     Harahap 1999; Harahap 2007; Harahap 2009
Energi terjangkau dan bersihBiofueling dunia (Juta KL)               Mengurangi emisi GRK (Juta ton Co2)Menyediakan bahan baku biodesel generasi pertama, green diesel, green gasoline, green avtur, bioethanol, biogas, bioelectricity 2018:   3.75;   2019:    6.62; 2020: 9.59   2018:   5.61;   2019:   9.91; 2020: 14.252020                     2020 Substantial                  SubstantialUSDA, 2020        

INDEF, 2021
Sumber : IOP Conf. Series: Earth and Environemental Science 892 (2021) 012068

Sebenarnya perkebunan kelapa sawit berkontribusi pada 15 tujuan/sub-tujuan dari 17 SDGs dimana kelapa Sawit menyumbang 9 tujuan secara substansial, 4 diantaranya sangat penting sehingga dapat dipastikan dengan adanya perkebunan kelapa sawit memberikan dampak positif untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan baik untuk sektor ekonomi, sosial maupun ekologis/lingkungan.

SHARE OPINI
5 23 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
24 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Wawantahir
Wawantahir
23/06/2022 12:37 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikelnya bagus

Anjelina Tahir Saputri
Anjelina Tahir Saputri
Reply to  Wawantahir
23/06/2022 12:38 AM

Terima kasih

Tasya
Tasya
23/06/2022 12:39 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Andreas Togatorop
Andreas Togatorop
23/06/2022 12:49 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikelnya sangat informatif
Peran sawit memang sangat besar secara ekonomi, sosial dan lingkungan
Bahkan sawit bisa dikatakan sebagai suksesor SDGs

Sandy
Sandy
23/06/2022 1:27 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Lumayan, Semoga bermanfaat

Patima tusadiah
Patima tusadiah
23/06/2022 1:31 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Nice article

Anonim
Anonim
23/06/2022 2:36 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel bermanfaat

Sinta Agustina
Sinta Agustina
23/06/2022 8:51 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Sangat membantu

Anjas Muhammad Tahir
Anjas Muhammad Tahir
23/06/2022 9:59 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Wahh peran sawit dalam sosial, ekonomi dan lingkungan benar-benar luar biasa. Semoga dengan bantuan industri perkebunan kelapa sawit, Indonesia bisa mencapai 17 tujuan SDG’s-nya

Uliya
Uliya
23/06/2022 10:54 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Semogaa artikelnya bermanfaat untuk masyarakat.

Erina Devy
Erina Devy
24/06/2022 2:25 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Nice

tari
tari
24/06/2022 2:25 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

artikelnya bagus semoga bermanfaat

Dewi
Dewi
24/06/2022 2:30 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel yang bermanfaat

Devi Mega
Devi Mega
24/06/2022 2:36 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Sangat bermanfaat sekali informasinya dan bagus untuk menambah pengetahuan

Leony
Leony
25/06/2022 11:36 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

artikel yang sangat bermanfaat dan membacanya pun enjoy sekali karena setiap paragraf disusun secara runtut. Ditambah lagi ada data berupa tabel yang disajikan di artikel ini, keren pake banget

Asriani
Asriani
25/06/2022 11:36 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikelnya bagus. Semoga dengan informasi ini, perkebunan kelapa sawit tidak lagi dilabeli secara negatif

Yasmin
Yasmin
25/06/2022 11:46 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Mantap bgt

Hchn
Hchn
25/06/2022 11:55 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikelnya sangat bermanfaat

Defina Nuzulia Rohadhatul Aisy
Defina Nuzulia Rohadhatul Aisy
25/06/2022 12:33 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Bagus dan bermanfaat

Nanda Aprilia
Nanda Aprilia
25/06/2022 12:41 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Keren bgt artikelnya, isinya mantep

Defina Nuzulia Rohadhatul Aisy
Defina Nuzulia Rohadhatul Aisy
25/06/2022 1:37 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     
Ariska
Ariska
25/06/2022 2:57 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Good

Jesisca M
Jesisca M
25/06/2022 10:47 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Excellent

Fitri
Fitri
25/06/2022 11:01 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Artikel nya bagus dan insya allah bermanfaat

24
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x