Dalam perekonomian mikro ekonomi indonesia, industri minyak kelapa sawit memiliki peran strategis, antara lain penghasil devisa terbesar, lokomotif perekonomian nasional, kedaulatan energi, pendorong sektor ekonomi kerakyatan, dan penyerapan tenaga kerja. Perkebunan kelapa sawit indonesia berkembang cepat serta mencerminkan adanya revolusi perkebunan sawit. Perkebunan kelapa sawit indonesia berkembang di lebih dari 23 provinsi dari 37 provinsi di indonesia. Sekitar 90% perkebunan kelapa sawit di indonesia berada di pulau sumatra dan kalimantan dan sekitar 95% produksi minyak sawit mentah berada di dua pulau tersebut.
Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit telah banyak menyediakan lapangan pekerjaan yaitu sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2021 tercatat sebesar 49,7 juta ton Jumlah produksi tersebut berasal dari perkebunan rakyat sebesar, perkebunan besar negara sebesar, dan perkebunan besar swasta sebesar.
Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional diharapkan semakin meningkat dan memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh di indonesia. Industri kelapa sawit di indonesia dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut searah dengan komitmen pemerintah indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, yang telah diatur secara khusus dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024.
Dalam RPJMN 2020-2024, pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek pengarusutamaan, yang bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang adil dan inklusif, serta menjaga lingkungan hidup, sehingga mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui pendekatan tersebut, pemerintah indonesia yakin bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi positif terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Pertanian berkelanjutan merupakan sebuah pengelolaan dan konservasi sumber daya alam yang bertujuan menjamin keberlanjutan sumber daya lahan air, serta sumber genetik tanaman dan hewan yang dilakukan dengan baik dan layak secara ekonomi dan sosial.
Pertumbuhan penggunaan minyak sawit dipicu oleh peningkatan jumlah penduduk dunia dan semakin berkembangnya trend pemakaian bahan dasar oleochemical pada industri makanan, industri shortening, pharmasi (kosmetik). Trend ini berkembang karena produk yang menggunakan bahan baku kelapa sawit lebih berdaya saing dibandingkan minyak nabati dengan bahan baku lainnya. Minyak kelapa sawit memiliki umur simpan yang panjang dan solid pada suhu kamar, menjadikanya sebagai bahan yang ideal dalam berbagai jenis makanan. Minyak kelapa sawit juga digunakan untuk memproduksi natrium lauril sulfat, yang digunakan sebagai bahan pembuat busa dalam banyak produk perawatan tubuh seperti sabun dan pasta gigi, dan juga sering ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga.
Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Sawit memang tidak dapat ditandingi dengan kedelai maupun minyak bunga matahari. Sawit banyak memiliki keunggulan daripada kedelai, misalnya dari segi harga, sawit relatif lebih rendah ketimbang kedelai. Hal ini lebih dikarenakan kedelai sebagai tanaman semusim, membutuhkan biaya produksi terus-menerus, karena seusai panen, kemudian dilakukan pengolahan tanah kembali dengan menerapkan sistem mekanisasi ditambah faktor iklim dan serangan hama yang terkadang dapat menyebabkan tanaman kedelai gagal panen.
Berbeda dengan sawit, sebagai tanaman tahunan, hanya membutuhkan biaya besar pada saat awal penanaman. Berikutnya hanya biaya pemeliharaan,termasuk pemupukan yang pembiayaannya sudah diperhitungkan sejak awal. Selain biofuel, kelapa sawit juga dipakai untuk beribu-ribu kegunaan lain dari bahan-bahan makanan ke pelumas mesin hingga dasar kosmetik. Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya, yang dagingnya menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng serta bahan baku margarin.
Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Berbagai penelitian telah membuktikan, minyak sawit mengandung kolesterol yang sangat rendah, sekitar 3 mg/kg, sementara minyak nabati lain di atas itu, apalagi lemak hewani, yang mengandung kolesterol antara 50 – 100 kali minyak sawit.
Dalam hal kandungan kalori dan vitamin minyak sawit dikenal sebagai minyak nabati yang kaya dengan vitamin A dengan kandungan beta karotennya mencapai 1.000 mg/kg. Minyak inti sawit diolah menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos (Yunanto,2009). Suplai sawit di dunia saat ini sangat terbatas, karena kelapa sawit hanya dapat dibudidayakan di daerah khatulistiwa dan diperkirakan hanya 2% dari belahan lahan di dunia. Daerah ideal bagi perkebunan kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia, akibatnya, proses produksi kelapa sawit belum mencukupi konsumsi dunia.
Berdasarkan data dari Oil World, trend penggunaan komoditi berbasis minyak kelapa sawit di pasar global terus meningkat dari waktu ke waktu mengalahkan industri berbasis komoditas vegetable oil lainnya seperti gandum, minyak jagung, minyak kelapa. Sejak 2004 penggunaan komoditi minyak kelapa sawit telah menduduki posisi tertinggi dalam pasar vegetable oil dunia yaitu mencapai sekitar 30 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 8% per tahun, mengalahkan komoditi minyak kedelai sekitar 25 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,8% per tahun.
Komoditi lainnya yang banyak digunakan adalah minyak bunga matahari yaitu sekitar 11,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 2,2% per tahun. Dengan ketersediaan lahan dan iklim yang mendukung, indonesia berpeluang besar untuk memanfaatkan trend tersebut. Sejumlah kalangan (pengamat dan pelaku dunia usaha) optimis, indonesia mampu menguasai dan menjadi pemain nomor satu di pasar industri kelapa sawit dunia.
Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang paling produktif untuk bahan baku biodiesel. Satu hektar tanaman kelapa sawit mampu menghasilkan 3,5 ton minyak nabati. Dari kelapa sawit dihasilkan dua jenis turunan energi terbarukan, yakni biofuel generasi pertama berupa biodiesel dan biofuel generasi kedua berupa bioetanol. Pertumbuhan produksi biodiesel dunia yang mencapai rata-rata 14,1 % per tahun. Penggunaan biodiesel sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil diperkirakan mempunyai dampak lingkungan yang positif.
Biodiesel selain merupakan sumber energi terbarukan yang tidak beracun dan biodegradable, juga merupakan sumber energi yang emisi pencemarannya rendah, sehingga biodiesel dapat dikatakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Keberhasilan mendorong pemakaian biodiesel di indonesia sama artinya dengan menghemat devisa sebesar US$ 831 juta atau setara Rp 11,7 triliun per tahun. Dalam jangka panjang ketergantungan indonesia pada energi fosil semakin berkurang.
Sementara itu konsumsi biofuel dunia meningkat dua kali lipat pada tahun 2020 dengan Uni Eropa sebagai pengimpor utama. Untuk meningkatkan konsumsi minyak kelapa sawit domestik, implementasi biodiesel pemerintah indonesia pada 2018 sudah mencapai tahap B20. B20 adalah istilah yang mengacu pada campuran bahan bakar dengan kandungan 20% minyak nabati dan 80% minyak bumi di dalam campuran biodiesel.
Perkebunan sawit dan pengolahan crude palm oil (CPO) selalu menyisakan biomassa yang sering juga disebut sebagai limbah industri sawit. Keberadaan biomassa sawit bisa mendatangkan manfaat untuk aneka keperluan seperti diubah menjadi bahan bakar ramah lingkungan, termasuk menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik. Banyak ragam biomassa sawit, termasuk tandan buah kosong, serat buah, cangkang, batang pohon, pelepah serta palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit.
Dari semua biomassa sawit yang ada, sebanyak 70% merupakan pelepah pohon sawit, sedangkan tandan buah kosong mencapai 10% dan batang sawit mencapai 5%. Sebanyak 89% dari total biomassa yang dihasilkan umumnya digunakan sebagai bahan bakar, mulsa, dan puput. Biomassa juga bisa diubah menjadi bio batubara sebagai pengganti batu bara. Penggunaan bio pelet atau bio batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik ramah lingkungan karena bisa mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain dimanfaatkan sebagai bahan biodiesel, minyak kelapa sawit juga banyak digunakan diberbagai bidang, mulai dari bidang kesehatan hingga kecantikan. Menurut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari minyak kelapa sawit di antaranya :
1. Meningkatkan Kesehatan Mata
Minyak kelapa sawit mentah merupakan sumber yang kaya akan beta-karoten. Beta-karoten sangat penting untuk meningkatkan penglihatan. Selain itu minyak kelapa sawit juga kaya akan antioksidan yang bertindak sebagai mekanisme pertahanan yang kuat bagi tubuh.
2. Mengurangi Nyeri Pada Luka Bakar
Minyak kelapa sawit mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai pereda nyeri. Dengan mengoleskannya saat kulit dalam kondisi bersih agar tidak infeksi, minyak kelapa sawit juga memberikan sensasi dingin dan membuat luka bakar menjadi cepat kering.
3. Meningkatkan Energi
Manfaat kelapa sawit yang berikutnya didapat dari kandungan beta-karoten didalamnya. Beta-karoten adalah salah satu komponen utama minyak kelapa sawit yang sangat baik untuk meningkatkan energi dan meningkatkan keseimbangan hormon dalam tubuh. Minyak kelapa sawit adalah sumber antioksidan alami yang membantu mencegah kerusakan oksidatif.
4. Menjaga Kesehatan Otak
Minyak kelapa sawit adalah sumber tokotrienol yang sangat baik, suatu bentuk vitamin E dengan sifat antioksidan kuat yang dapat mendukung kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa tokotrienol dalam minyak kelapa sawit dapat membantu melindungi lemak tak jenuh yang ada pada otak, memperlambat perkembangan demensia dan mengurangi risiko stroke.
5. Menjaga Kesehatan Kehamilan
Minyak kelapa sawit dipercaya mampu menjaga kehamilan agar tetap sehat. Vitamin A, D, dan E yang ada dalam minyak kelapa sawit dapat membantu tubuh untuk mempertahankan vitamin ini secara alami sehingga kehamilan bisa tetap sehat.
Gaskeun
Nice