Pendahuluan
Komoditas pertanian yang menjadi komoditas unggulan di Indonesia adalah tanaman kelapa sawit. Devisa yang disumbangkan oleh kelapa sawit cukup besar. Menurut menteri pertanian Indonesia kelapa sawit masih menjadi kinerja neraca perdagangan nasional. Kontribusi yang disumbangkan oleh kelapa sawit mencapai 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas dan menyumbang 3,50 persen terhadap total PDB Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2021, tahun tersebut merupakan tahun dimana ekspor minyak kelapa sawit (CPO dan turunannya) mengalami kenaikan dalam waktu 5 tahun terakhir yaitu sebesar US$ 27,6 miliar yang mengalami pertumbuhan 58,79 persen daripada tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwasanya peran sawit sangat penting di Indonesia. Bahkan sawit menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia dan lebih dari 70 persen merupakan produk olahan CPO. Peran kelapa sawit dalam pemenuhan kebutuhan pangan tentunya akan sangat berpengaruh karena Indonesia sebagai produsen kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia berpeluang menghasilkan produk minyak nabati.
Kelapa sawit merupakan salah satu palma yang menghasilkan minyak nabati, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan palm oil. Minyak nabati dapat diperoleh dari kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, biji bunga matahari dan lainnya. Kelapa sawit menjadi penyumbang minyak nabati terbesar dari tanaman lainnya. Kebutuhan dan permintaan minyak nabati dunia di masa yang akan datang diproyeksikan sekitar 240 juta ton pada tahun 2050.
Hasil ini diperoleh sebagian besar dari kelapa sawit (Corley, 2008). Selain itu pada tahun tersebut penduduk dunia akan mencapai 10 miliar yang tentunya akan membutuhkan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut membutuhkan minyak nabati yang digunakan sebagai bahan pangan secara langsung (cooking palm oil) maupun secara tidak langsung (melalui industri pangan). Minyak kelapa sawit sudah menjadi bagian penting dalam dari ketahanan pangan global (global food security).
Di Indonesia sendiri, Kelapa Sawit ditanam pada lahan basah. Potensi Lahan Gambut Lahan Basah cukup luas mencapai 40 juta Ha yang terdiri dari lahan gambut 14,6 juta Ha dan Tanah Mineral seluas 24,7 juta Ha. Tentunya, lahan basah yang seluas ini apabila dioptimalkan pengelolaannya yang diintegrasikan dengan efisiensi lahan akan menghasilkan output produksi yang tinggi. Riset menunjukkan bahwa hasil produksi kelapa sawit cenderung lebih tinggi dan dengan penggunaan lahan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan tanaman nabati lainnya.
Pembahasan
Kelapa sawit merupakan tanaman di Indonesia yang menjadi nomor 1 sebagai penghasil minyak kelapa sawit dunia dengan rasio 46,32%. Hasil dari tanaman kelapa sawit adalah minyak minyak sawit (CPO – Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit (CPKO – Crude Palm Kernel Oil). Maka dari itu komoditas kelapa sawit menjadi salah satu prospek yang cerah bagi perdagangan minyak nabati di Indonesia (Casson, 2000). Kebutuhan minyak nabati akan terus meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan peningkatan domestik bruto. Kelapa sawit menjadi bahan baku yang cocok dan mempunyai nilai yang strategis dikarenakan menjadi bahan baku utama dari minyak makan. Selain itu, kebutuhan minyak makan di dalam dan luar negeri menjadi indikasi yang kuat dalam peranan kelapa sawit dalam perekonomian bangsa (Puspadari, 2004).
Asia menjadi produsen sekaligus konsumen utama minyak nabati di dunia terkhusus kelapa sawit. Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi penyumbang minyak nabati terbesar di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas yang paling kompetitif dibandingkan minyak nabati lain di dunia. Terdapat 17 (tujuh belas) tumbuhan yang menjadi penghasil minyak nabati secara internasional. Dari total tersebut hanya ada empat komoditas utama yaitu kelapa sawit, kedelai, minyak red seed, dan minyak biji bunga matahari. dari keempat tanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 90% minyak nabati dunia. Komoditas utama yang menghasilkan minyak nabati terbesar adalah kelapa sawit.
Kelapa sawit bukan merupakan tanaman musiman seperti tanaman lainnya. Dikarenakan sawit merupakan tanaman pohon maka sawit dapat tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, produktivitas tanaman sawit 10 kali lipat lebih banyak menghasilkan minyak nabati daripada tanaman yang lainnya. Hal ini menjadi keunggulan tanaman kelapa sawit karena dapat dipastikan pasokannya sepanjang tahun. Selain itu, penggunaan minyak nabati kelapa sawit tidak hanya untuk pangan semata, namun juga dapat digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) hingga oleo kimia yang dapat diproduksi menjadi bahan lain.
Produktivitas tanaman penghasil minyak nabati
No | Tanaman | Hasil Minyak Nabati per Ha (Liter minyak/ha) |
---|---|---|
1 | Kelapa sawit | 5.950 |
2 | Kelapa | 2.689 |
3 | Kedelai | 446 |
4 | Bunga Matahari | 952 |
5 | Zaitun | 1.121 |
6 | Canola/Rapeseed | 1.190 |
7 | Jagung | 172 |
8 | Jarak pagar | 1.892 |
Jika dilihat dalam tabel maka sawit memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi daripada tanaman penghasil minyak lainnya. Apabila dibandingkan dengan tanaman kelapa sawit, maka produktivitas minyak yang akan dihasilkan dari 1 Ha lahan tanaman sawit menghasilkan 35 kali lebih banyak dari tanaman jagung, 13 kali lebih banyak dari kedelai, kali lebih banyak dari biji bunga matahari, 5 kali lebih banyak dari zaitun dan canola, 3 kali lebih banyak dari jarak pagar, serta 2 kali lebih banyak dari kelapa.
Minyak kelapa sawit memiliki volume yang relatif lebih besar dan menjadi pasar minyak nabati di dunia. Pangsa produksi minyak nabati dari kelapa sawit di dunia meningkat dari 28 persen pada tahun 1980 menjadi 40% pada tahun 2021. Selain itu, minyak sawit juga merupakan minyak nabati yang harganya lebih murah dan lebih affordable dibandingkan dengan minyak nabati yang lainnya yang harganya relatif lebih mahal.
Minyak nabati dari kelapa sawit memiliki keunggulan nutrisi yang cukup memadai sebagai bahan baku produk pangan. Keunggulan dari minyak sawit memiliki antioksidan alami yang dapat digunakan sebagai pengawet alami, membuat makanan menjadi bertekstur lembut dan halus, terbebas dari lemak trans. Minyak sawit tidak ada rasa, tidak berbau dan dapat meningkatkan cita rasa makanan.
Efisiensi Penggunaan Lahan Sawit Dibandingkan Tanaman Nabati Lainnya

Berdasarkan FlowChart tersebut, Data dari Perubahan Pangsa Luas Areal 4 Minyak Nabati Utama Dunia (USDA 2017) menunjukkan bahwa penggunaan lahan kelapa sawit jauh lebih sempit dibandingkan dengan tiga tanaman nabati lainnya. Pada 2016, luas areal tanaman penghasil minyak nabati dunia sebesar 200,5 juta hektar, 61% (121 Juta Ha) adalah kebun kedelai sedangkan luas perkebunan kelapa sawit hanya 10% saja. Penggunaan lahan sawit lebih efisien dibandingkan dengan tumbuhan penghasil minyak nabati lain yang dimana sawit hanya menggunakan 7% dari total lahan tanaman nabati bahkan menghasilkan output produksi 32% minyak nabati dunia (Oil World, 2016).
Data Penggunaan Input Pupuk Nitrogen , Pupuk Pestisida dan Output Polusi yang dihasilkan dari Tanaman Nabati (per ton).
Indikator | Sawit | Kedelai | Rapeseed |
---|---|---|---|
Input Pupuk Nitrogen (kg) | 47 | 315 | 99 |
Input Pupuk Pestisida (kg) | 2 | 29 | 11 |
Output Polusi Nitrogen (kg) | 5 | 32 | 10 |
Output Polusi Pestisida (kg) | 0,4 | 23 | 9 |
Disisi lain, tanaman sawit juga hanya membutuhkan energi dan pupuk pestisida yang lebih sedikit. Misalnya energi yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 ton minyak sawit hanya membutuhkan 47 kg pupuk dan 2kg pestisida sedangkan tanaman kedelai memerlukan 315kg pupuk dan 29kg pestisida. Sedangkan dari segi polusi, sawit menggunakan pupuk nitrogen dan pestisida yang lebih rendah dibandingkan kedelai dan rapeseed sehingga polusi yang dihasilkan akan berdampak rendah terhadap tanah dan air.
Kesimpulan
Kelapa sawit di Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit paling banyak di dunia. Kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang PDB terbesar. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara penyumbang minyak nabati terbesar di dunia.Dari total 17 tanaman penghasil minyak nabati internasional, hanya ada 4 komoditas utama yang menjadi penyumbang sebesar 90 persen dari minyak nabati di dunia yaitu kelapa sawit, kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari. Kelapa sawit menjadi komoditi utama sebagai penghasil minyak nabati terbesar bahkan produktivitas minyak nabati nya yang tinggi dengan penggunaan lahan yang rendah dibandingkan dengan tanaman nabati lainnya.
Daftar Pustaka
Edwin Mahatir Muhammad Ramadhan, Hermanto Siregar, Bambang Juanda. 2014. Peranan Kelapa Sawit Dalam Perekonomian Daerah Provinsi Jambi. Jurnal Aplikasi Menejemen. Vol 12 (4) 671:678. https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/717/692
FAO. (1996). World Food Summit, 13-17 November 1996. Rome, Italy: Food and Agriculture Organisation of the United Nations
Hani Perwitasari dan Pinjung Nawang Sari. 2013. Analisis Input-Output Komoditas Kelapa Sawit di Indonesia. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Vol 9 (1) 11:21. https://media.neliti.com/media/publications/151602-ID-analisis-input-output-komoditas-kelapa-s.pdf
Oil World. 2016. Oil World Database December 2016. ISTA Mielke GmbH, Germany
Paspi Monitor. 2022. Ketahanan Pangan Minyak Nabati Global Berkelanjutan. Palm O Jurnal. Vol 3(11). https://palmoilina.asia/palmoil-publication/minyak-sawit-berkelanjutan/
Paspi Monitor. 2022. “No Palm Oil Effect” Uni Eropa Perbesar Deforestasi dan Emisi Dunia. Palm O Jurnal. Vol 3 678:781 https://palmoilina.asia/palmoil-publication/no-palm-oil-eropa-emisi/ Veryady Purba Jan Horas. 2019. Industri Sawit Indonesia Dalam Perspektif Minyak Nabati Global. Bogor : Kesatuan Press.
Kerennn!
Nice !!!
Good Job
Nice pokonya !!!
Mantap kali. Materi yang disajikan berisi learning edukasi dan pemahaman akan pentingnya pemanfaatan kelapa sawit. thats great!!
Woww banget siii
keren
Mantep
Sangat informatif, good job.
Good
Good
uwaw bgt kack kack
good
Wihh mantap
Mantap
Kerenn
Artikel ini keren banget
Kerennn
Very Nice #Success✨
keren!!
Mantapp, materi yang disajikan dapat sangat dipahami, good jobb
Very informative!!
Keren dan mudah untuk dipahami
Good job
I’d like to say it’s great idea to be an artikel… It will give a big impact for Indonesia, especially food and agriculture sector, keep going on for the team
keren materinya bisa nambah ilmu dan semakin menjadi pengusaha kelapa sawit
Mantepp
Keren bgt yah
Kereennn kakkk
Good job
sooo insightfull !!
Kerenn, ilmu yg disampaikannya bs sampai ke pembaca!!
Bermanfaat!
RILL CUYYY
Good job
Good
Mantap bagus
Nice!
Wah kerenn
Bermanfaat
Bagus
mantap
Bagus banget
Very great article
Mantap
Wihhhh kerenn bangettt Kaka akuu✨
Wow sangat mengedukasi, makasih loh udah izinin banyak pihak buat belajar bersama good job guys
Kerennn