Back to Top
Rating & Comment

INOVASI DIVERSIFIKASI BIOENERGI BERBASIS SAWIT UNTUK SUBSTITUSI ENERGI FOSIL 

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Bagikan Jurnal
CITE THIS JOURNAL ARTICLE
PASPI. (2025). INOVASI DIVERSIFIKASI BIOENERGI BERBASIS SAWIT UNTUK SUBSTITUSI ENERGI FOSIL . JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES. 02(03). https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2025/07/INOVASI-DIVERSIFIKASI-BIOENERGI-BERBASIS-SAWIT-UNTUK-SUBSITUSI-ENERGI-FOSIL.pdf
PASPI. INOVASI DIVERSIFIKASI BIOENERGI BERBASIS SAWIT UNTUK SUBSTITUSI ENERGI FOSIL . JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES. 2025;02(03): 18-20 . Available from: https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2025/07/INOVASI-DIVERSIFIKASI-BIOENERGI-BERBASIS-SAWIT-UNTUK-SUBSITUSI-ENERGI-FOSIL.pdf.
PASPI. "INOVASI DIVERSIFIKASI BIOENERGI BERBASIS SAWIT UNTUK SUBSTITUSI ENERGI FOSIL ." JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES, vol. 02, 2025, pp. 18-20. https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2025/07/INOVASI-DIVERSIFIKASI-BIOENERGI-BERBASIS-SAWIT-UNTUK-SUBSITUSI-ENERGI-FOSIL.pdf. Diakses Pada : .

Bioenergi berbasis sawit telah menjadi salah satu pilar utama dalam strategi ketahanan energi nasional Indonesia. Dengan posisi sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan berbagai jenis bioenergi yang dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil impor. Pengembangan ini tidak hanya memberikan manfaat dari aspek ketahanan energi, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perbaikan neraca perdagangan, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pembangunan ekonomi pedesaan.


Mengapa Bioenergi Berbasis Sawit Menjadi Prioritas Strategis Indonesia?

Bioenergi berbasis sawit memiliki peran strategis yang multidimensional dalam pembangunan nasional Indonesia. Pengembangan sektor ini didorong oleh lima faktor fundamental yang saling berkaitan dan memperkuat urgensi implementasinya secara masif.

Mengurangi Ketergantungan pada Impor Energi Fosil

Pengurangan ketergantungan pada impor energi fosil menjadi prioritas utama mengingat Indonesia telah berubah status dari negara eksportir menjadi net importir minyak fosil sejak tahun 2004. Data menunjukkan bahwa konsumsi diesel fosil meningkat dari 23,1 juta kiloliter pada tahun 2010 menjadi 32,1 juta kiloliter pada tahun 2022. Demikian pula konsumsi bensin fosil mengalami peningkatan signifikan dari 23,1 juta kiloliter menjadi 41,9 juta kiloliter dalam periode yang sama. Konsumsi avtur fosil juga menunjukkan tren peningkatan dari 2,7 juta kiloliter menjadi 7,3 juta kiloliter. Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan energi pada impor mencapai 50 persen dari total konsumsi bahan bakar fosil domestik.

Memperbaiki Neraca Perdagangan Minyak dan Gas Indonesia

Perbaikan neraca perdagangan minyak dan gas Indonesia menjadi imperatif ekonomi yang tidak dapat diabaikan. Ketergantungan tinggi pada energi impor telah menguras devisa negara dalam jumlah yang sangat besar. Defisit neraca minyak dan gas mengalami peningkatan drastis dari USD 6,4 miliar pada tahun 2015 menjadi USD 34,7 miliar pada tahun 2022. Pengembangan bioenergi sawit domestik sebagai substitusi impor energi fosil dapat secara signifikan mengurangi defisit neraca migas ini.

Mitigasi Perubahan Iklim Global Melalui Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Mitigasi perubahan iklim global melalui pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi komitmen internasional yang harus dipenuhi Indonesia. Kontributor terbesar emisi GRK dunia, termasuk di Indonesia, adalah konsumsi energi fosil. Emisi GRK Indonesia meningkat dari sekitar 0,96 Gt CO₂ eq pada tahun 2015 menjadi 1,24 Gt CO₂ eq, dengan kontribusi emisi dari energi fosil mencapai 54 persen dari total emisi nasional. Para ahli IPCC telah mengeluarkan peringatan radikal: “new warning from the scientific community: Stop Fossil fuels before it’s too late“. Substitusi energi fosil dengan bioenergi terbukti mampu menurunkan emisi GRK sekitar 50-70 persen.

Membangun Pedesaan Lewat Perluasan Pasar Bahan Baku Bioenergi

Pembangunan pedesaan melalui perluasan pasar bagi bahan baku bioenergi menciptakan multiplier effect yang positif bagi perekonomian nasional. Berkembangnya industri bioenergi akan menarik perkembangan perkebunan sawit di kawasan pedesaan, yang searah dengan hasil studi yang menunjukkan bahwa kebijakan mandatori biodiesel (B30) memberikan dampak peningkatan pendapatan terbesar bagi kelompok rumah tangga pekerja sektor pertanian, khususnya perkebunan sawit di kawasan pedesaan.

Mengembangkan Bioenergi Sawit Sebagai Instrumen Kebijakan Indonesia dalam Perdagangan Minyak Sawit Dunia

Pengembangan bioenergi sawit berfungsi sebagai instrumen kebijakan Indonesia dalam perdagangan minyak sawit dunia. Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar dunia, volume ekspor sawit Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap dinamika pasar minyak sawit global. Besaran penggunaan sawit untuk biofuel domestik akan mempengaruhi keseimbangan pasar sawit dunia dan memberikan leverage geopolitik bagi Indonesia.


Bagaimana Perkebunan Sawit Memanen Energi Matahari untuk Bioenergi?

Bioenergi berbasis sawit pada dasarnya merupakan hasil dari proses pemanenan energi matahari yang telah dikonversi dan disimpan secara kimiawi melalui fotosintesis. Perkebunan sawit dapat dipandang sebagai perkebunan energi karena perannya dalam mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam minyak dan biomassa sawit. Selama matahari masih memancarkan energinya, proses pemanenan energi oleh perkebunan sawit akan terus berlangsung secara berkelanjutan.

Dari perspektif kimia, asam lemak dari minyak sawit memiliki kemiripan struktural yang sangat tinggi dengan susunan hidrokarbon pada bahan bakar fosil. Asam lemak minyak sawit berupa hidrokarbon rantai sedang yang “terkontaminasi” karbondioksida pada salah satu ujung molekulnya. Untuk menghasilkan bioenergi yang menyerupai susunan hidrokarbon pada bahan bakar fosil, diperlukan proses penghilangan karbondioksida melalui berbagai teknologi konversi.

Proses transformasi kimia ini memungkinkan konversi asam palmitat pada minyak sawit menjadi pentadekana, yang dikenal sebagai green diesel atau solar sawit sebagai pengganti solar fosil. Asam laurat pada minyak inti sawit dapat diubah menjadi undekana, yaitu green avtur atau avtur sawit (Sustainable Aviation Fuel) sebagai pengganti avtur fosil. Melalui proses dekarboksilasi dan perengkahan pada susunan hidrokarbon, asam oleat pada minyak sawit dapat dikonversi menjadi green gasoline atau bensin sawit sebagai pengganti bensin fosil.

Bioenergi Berbasis Sawit sebagai Bagian Ketahanan Energi 1
Gambar 2. Bioenergi Berbasis Sawit sebagai Bagian Ketahanan Energi

Melalui hilirisasi sawit, dapat diperoleh berbagai energi terbarukan yang dikategorikan dalam tiga generasi bioenergi. Bioenergi generasi pertama (first generation bioenergy) memanfaatkan minyak sawit (CPO dan PKO) untuk energi seperti biodiesel, green diesel, green gasoline, dan green avtur. Pengolahan untuk menghasilkan green fuel sawit tersebut juga menghasilkan joint product berupa biogas yang dapat menjadi substitut gas alam atau LNG.

Bioenergi generasi kedua (second generation bioenergy) memanfaatkan biomassa perkebunan sawit, mencakup tandan kosong (empty fruit bunch), cangkang (palm kernel), serat buah (oil palm fibre and shell), batang kelapa sawit (oil palm trunk), dan pelepah kelapa sawit (oil palm fronds). Melalui teknologi thermochemical, biological, chemical, dan physical conversion, biomassa sawit dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai bentuk bioenergi seperti bioetanol, biocoal, briket, dan biogas.

Hasil studi menunjukkan bahwa setiap hektar kebun sawit dapat menghasilkan biomassa sekitar 16 ton bahan kering (dry matter) per tahun, atau sekitar tiga kali lebih besar dari produksi CPO dan PKO. Dengan luas kebun sawit Indonesia sekitar 16,8 juta hektar, produksi biomassa dapat mencapai 272 juta ton setiap tahun, menunjukkan besarnya potensi pengembangan bioenergi generasi kedua.

Bioenergi generasi ketiga (third generation bioenergy) dihasilkan dari pemanfaatan limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yaitu POME (Palm Oil Mill Effluent). Pemanfaatan POME untuk menghasilkan bioenergi mengadopsi teknologi methane capture untuk menangkap gas metana sehingga dapat menghasilkan biogas atau biomethane. Biogas hasil pengolahan POME telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber listrik pada level lokal, khususnya desa-desa di sekitar PKS.


Inovasi Terkini dalam Pengembangan Bioenergi Berbasis Sawit

Pemanfaatan bioenergi berbasis sawit di Indonesia saat ini didominasi oleh biodiesel. Kapasitas pabrik biodiesel di Indonesia telah mencapai sekitar 20 juta kiloliter, dan program mandatori biodiesel, yang hingga tahun 2025 mencapai B40, telah berhasil mengurangi penggunaan solar fosil secara signifikan. Meskipun demikian, upaya inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan diversifikasi produk bioenergi sawit.

Program Grant Riset Sawit (GRS) yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) telah melahirkan berbagai inovasi penting. Inovasi ini mencakup perbaikan teknologi proses, teknologi produk, alternatif bahan baku, distribusi, serta perluasan aplikasi biodiesel. Beberapa riset GRS telah mengembangkan alternatif bahan baku biodiesel seperti pemanfaatan Palm Acid Oil (PAO) dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Kedua bahan baku ini merupakan produk samping dari industri pengolahan minyak sawit yang sebelumnya memiliki nilai ekonomi rendah. Pemanfaatan PAO dan PFAD tidak hanya memperluas basis bahan baku biodiesel, tetapi juga mendukung konsep 4-R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover) dan ekonomi sirkuler, serta meningkatkan nilai ekologis biodiesel melalui pengurangan emisi karbon.

Selain itu, riset GRS juga menghasilkan alternatif katalis yang digunakan dalam proses produksi biodiesel. Contohnya, riset Arita et al. (2021) memperkenalkan inovasi katalis berbasis gliserol dan Kalium karbonat dari limbah pengolahan minyak sawit sebagai substitut katalis impor. Inovasi ini mendukung ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan pada komponen impor.

Inovasi terkait teknologi proses dan produk biodiesel juga terus dikembangkan. Penelitian Budhi et al. (2024) mengembangkan teknologi pemanfaatan enzimatis untuk proses produksi biodiesel yang lebih efisien dan hemat energi. Riset Indarto et al. (2022; 2023) berfokus pada peningkatan stabilitas oksidasi biodiesel melalui teknologi transfer hidrogen katalitik, yang penting untuk mempertahankan kualitas biodiesel selama distribusi dan penyimpanan. Helwani et al. (2020) juga menghasilkan riset GRS yang bertujuan mengurangi titik leleh, meningkatkan kestabilan oksidasi, dan memperbaiki karakteristik keseluruhan biodiesel.

Dalam aspek distribusi dan perluasan pemanfaatan, riset Akbar et al. (2022) menghasilkan rekomendasi optimasi distribusi FAME yang lebih efisien, mengurangi biaya, dan mencegah penurunan mutu. Perluasan pemanfaatan biodiesel juga mencakup rekomendasi penggunaan B40 untuk kendaraan teknologi Euro-4/Euro-5 (Reksowardojo et al., 2024) dan sektor non-otomotif seperti mesin alsintan, alat berat pertambangan, angkutan laut, kereta api, dan pembangkit (Wibowo et al., 2024). Bahkan, riset Auzani et al. (2024) secara spesifik berfokus pada perluasan pemanfaatan biodiesel di sektor maritim, termasuk kapal perang dan kapal komersial.

Selain biodiesel, Indonesia juga mengembangkan bioenergi berbasis sawit untuk mensubstitusi bensin fosil, diesel fosil, avtur fosil, gas fosil, dan batubara. Berbagai inovasi produk bioenergi ini juga merupakan hasil dari program GRS BPDP. Untuk menghasilkan biofuel (atau biohidrokarbon) berbasis minyak sawit yang menyerupai susunan hidrokarbon bahan bakar fosil, diperlukan katalis yang menghilangkan karbondioksida dan mengganti oksigen dengan hidrogen. Beberapa riset GRS telah mengembangkan teknologi katalis untuk tujuan ini, seperti Katalis Merah Putih (Subagjo et al., 2021; 2022) dan biokatalis Fatty Acid Photodecarboxylase (CVFAP) dari Mikroalga (Kresnawaty et al., 2021; 2022). Katalis Merah Putih bahkan sudah dalam tahap pengembangan komersial oleh holding BUMN PIHC dan akan digunakan untuk memproduksi biohidrokarbon di kilang Pertamina.

Kebutuhan bensin dan ketergantungan pada bensin fosil impor yang terus meningkat mendorong riset untuk menghasilkan bensin sawit atau green gasoline. Riset Makertihartha et al. (2016, 2018, 2019) mengembangkan teknologi produksi green gasoline menggunakan Katalis Merah Putih, dengan hasil uji menunjukkan keunggulan sebagai octane booster. Riset Ardhyananta et al. (2023, 2024) berhasil mengembangkan bensin sawit menggunakan katalis Alumina dalam proses Catalytic Cracking pada CPO dan RBDPO. Purwadi et al. (2016, 2019, 2021) menghasilkan green gasoline tipe drop-in yang dapat langsung digunakan tanpa campuran. Selain itu, riset Aisyah et al. (2021) menunjukkan bahwa injeksi minyak sawit (RBDPO) ke dalam crude oil (co-processing) di kilang Pertamina mampu menghasilkan greenfuel (green gasoline, green diesel, green avtur).

Riset terbaru dari Rasrendra et al. (2023, 2024) berfokus pada pembangunan unit percontohan produksi bensin sawit berbasis minyak sawit dan minyak makan sehat dari perkebunan sawit rakyat (Mixed Industrial Vegetable Oil/MIVO). Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat melalui pengembangan perkebunan sawit rakyat dengan integrasi unit usaha hulu-hilir.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat terbang yang lebih berkelanjutan, green avtur atau bioavtur sawit telah dikembangkan sebagai substitusi avtur fosil. Riset Reksowardojo et al. (2022) menghasilkan bioavtur sawit dengan blending rate 2.4 persen (J2.4) yang dapat digunakan untuk bahan bakar pesawat. Trisunaryanti et al. (2023; 2024) juga mengembangkan bioavtur dari CPO dengan blending rate 2.4 persen (J2.4) yang memiliki titik beku mendekati kisaran titik beku avtur standar, memenuhi prasyarat bahan bakar pesawat yang tidak beku pada ketinggian terbang.

Selain dari minyak sawit, bioenergi sawit juga dapat dihasilkan dari biomassa sawit. Program GRS BPDP telah mendukung riset seperti Karelius et al. (2020) yang mengembangkan teknologi Densifikasi-Torefaksi untuk meningkatkan nilai kalori cangkang sawit, memungkinkannya dimanfaatkan sebagai biocoal pengganti batubara. Riset Haryanto et al. (2020) juga memanfaatkan nilai kalor tandan kosong kelapa sawit untuk dikonversi menjadi biopellet sebagai substitut batubara.

Inovasi bioenergi berbasis biomassa sawit lainnya mencakup produksi Bio-Crude Oil (BCO) dari tandan kosong dan cangkang sawit (Bindar et al., 2015; 2018; 2019) serta produksi Bio-Oil dari pelepah sawit (Raksodewanto et al., 2015). Riset Santoso (2018; 2019) memanfaatkan biomassa sawit (tandan kosong, cangkang, dan batang) untuk mensintesis dimetil eter (DME) sebagai alternatif substitusi parsial LPG.

Riset GRS terbaru terkait pemanfaatan biomassa sawit adalah riset Gozan et al. (2024) yang memanfaatkan tandan kosong menjadi produk bioethanol dan furfural. Furfural dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan minyak bumi sebagai pelarut dan dalam industri agrokimia dan farmasi, berkontribusi pada pengembangan teknologi biorefinery yang lebih ramah lingkungan.

Produksi biogas dengan memanfaatkan teknologi methane capture POME telah lama dikembangkan, dan inovasi terus dilakukan untuk memperbaiki proses produksi dan mutu biogas. Gunawan et al. (2022; 2023) mengembangkan material membran untuk pemisahan CO₂ dari biogas POME, menghasilkan biogas berkualitas lebih tinggi dengan nilai kalor yang lebih tinggi. Riset Irvan et al. (2022; 2023) juga melakukan pemisahan CO₂ dari biogas POME untuk menghasilkan biogas yang lebih berkualitas serta produk lain seperti biometana dan asam format. Peningkatan kualitas biogas dari pengolahan POME juga menjadi fokus riset Ariyanto et al. (2020) dengan penggunaan karbon nanopori dari cangkang sawit untuk meningkatkan efisiensi pemurnian biogas, menunjukkan potensi peningkatan daya saing industri sawit melalui pemanfaatan sumber daya internal dan ekonomi sirkuler.

Dengan berbagai inovasi ini, diharapkan akan tersedia teknologi dan produk bioenergi sawit yang lebih beragam dan terdiversifikasi, baik dari segi bahan baku, teknologi proses, maupun output produknya. Diversifikasi bioenergi berbasis sawit ini tidak hanya memperluas ruang substitusi energi fosil, tetapi juga menciptakan kesempatan bisnis baru dalam bidang bioenergi sawit, yang pada gilirannya akan menciptakan “kue ekonomi” yang lebih besar melalui peningkatan kesempatan kerja dan nilai tambah domestik.


Kesimpulan

Pengembangan bioenergi berbasis sawit di Indonesia merupakan langkah strategis yang didasari oleh lima manfaat utama. Pertama, inisiatif ini secara signifikan mengurangi ketergantungan negara pada energi fosil impor, sebuah kebutuhan mendesak mengingat status Indonesia sebagai net importir minyak sejak tahun 2004. Kedua, pengembangan bioenergi sawit berkontribusi pada perbaikan neraca perdagangan minyak dan gas nasional, yang selama ini mengalami defisit substansial. Ketiga, program ini berperan vital dalam mitigasi perubahan iklim global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen internasional Indonesia. Keempat, pengembangan bioenergi sawit mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan melalui penciptaan pasar baru bagi bahan baku sawit, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan rumah tangga di sektor pertanian. Kelima, inisiatif ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci di pasar minyak sawit dunia, memberikan leverage strategis dalam perdagangan global.

Secara umum, terdapat tiga jalur utama pengembangan bioenergi berbasis sawit yang telah, sedang, dan akan terus dikembangkan di Indonesia. Jalur pertama adalah hilirisasi bioenergi berbasis minyak sawit, yang dikenal sebagai bioenergi generasi pertama, mencakup produksi biodiesel, green diesel, green gasoline, dan green avtur. Jalur kedua adalah hilirisasi bioenergi berbasis biomassa sawit, atau bioenergi generasi kedua, yang memanfaatkan limbah biomassa seperti tandan kosong, cangkang, dan pelepah untuk menghasilkan bioetanol, biocoal, dan biopellet. Jalur ketiga adalah hilirisasi bioenergi berbasis limbah POME (Palm Oil Mill Effluent), yang merupakan bioenergi generasi ketiga, fokus pada produksi biogas dan biomethane melalui teknologi methane capture.

Berbagai inovasi bioenergi telah dihasilkan melalui program Grant Riset Sawit (GRS) BPDP. Inovasi-inovasi ini mencakup perbaikan teknologi proses dan produk biodiesel, termasuk pengembangan alternatif bahan baku seperti Palm Acid Oil (PAO) dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Selain itu, GRS juga telah menghasilkan inovasi produk bioenergi berbasis minyak sawit lainnya seperti green diesel, green gasoline (bensin sawit), dan green avtur (bioavtur). Inovasi teknologi bioenergi berbasis biomassa, serta perbaikan teknologi dan produk biogas POME, juga menjadi fokus utama. Diharapkan bahwa inovasi-inovasi riset ini dapat segera dikembangkan secara komersial di Indonesia, sehingga visi kemandirian energi nasional yang berkelanjutan dapat segera tercapai, sekaligus menciptakan peluang bisnis baru yang memperkuat ketahanan ekonomi nasional.


Untuk mengakses artikel asli jurnal ini, anda dapat mendownload file artikel terkait dengan menekan tombol dibawah ini.


Daftar Pustaka

  1. Aisyah L, Hermawan N, Anggrani R, Wibowo CS, et.al. 2021. Pengujian Produk Hasil Co-Processing untuk Produksi Green Fuels. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  2. Akbar WA, Sismantono D, Prasetio H, Lubad AM. 2022. Kajian Kelayakan Tangki Timbun sebagai Sarana Penyimpanan FAME di Titik Serah. Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. 
  3. Ardhyananta H, Triwicaksono S, Widyastuti, Pratiwi VM, Fajarin R, Kurniawan F, Gunawan T. 2024. Studi Pengaruh Katalis Alumina dalam Proses Catalytic Cracking pada Crude Palm Oil (CPO) dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) untuk Produksi Bahan Bakar Biogasoline. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  4. Ardhyananta H, Triwicaksono S, Widyastuti, Pratiwi VM, Fajarin R. 2023. Studi Pengaruh Katalis Alumina Dalam Proses Catalytic Cracking Pada Crude Palm Oil (CPO) Dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) Untuk Produksi Bahan Bakar Biogasoline. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  5. Arita S, Komariah LN, Hadiah F. 2021. Teknologi Katalis Berbasis Kelapa Sawit untuk Industri Biodiesel. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  6. Ariyanto T, Cahyono RB, Prasetyo I, Prasetya A. 2020. Karbon Nanopori (Nanoporous Carbon) dari Biomassa Kelapa Sawit untuk Pemurnian Biogas. Grant Riset Sawit 2020: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  7. Auzani AS, Budiyanto MA, Hidayat JA, Suryantoro MT, Setiapraja H, Fajar R, Rohman AT, Fuad NM. 2024. Pemanfaatan Biodiesel Konsentrasi Tinggi pada Sektor Maritim. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  8. Bindar Y, Rasrendra CB, Irawan A. 2015. Pengembangan Teknologi Produksi Minyak Mentah Nabati Pirolisis (Bio-Crude Oil) Berbahan Baku Biomassa Tandan Kosong dan Pelepah Sawit. Grant Riset Sawit 2015: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  9. Bindar Y, Zunita M, Irawan A. 2018. Pengembangan Teknologi Produksi Minyak Mentah Pirolisis Biomassa (Bio-Crude Oil), Bioa-Char, dan Bio-Pyrolysis Gas Berbahan Baku Limbah Biomassa Sawit. Grant Riset Sawit 2019. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  10. Bindar Y, Zunita M, Irawan A. 2019. Pengembangan Teknologi Produksi Minyak Mentah Nabati Pirolisis (Bio-Crude Oil) Berbahan Baku Limbah Biomassa Sawit. Grant Riset Sawit 2019: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  11. Budhi YW, Akhmaloka,Restiawaty E, Graha HPR, Hapidin DA, Panjaitan W,Prihandini G. 2024. Pengembangan Teknologi Reaktor dan Kajian Teknoekonomi dalam Hidrolisis Minyak Sawit menjadi Asam Lemak dan Gliserol Menggunakan Enzim Amobil pada Temperatur dan Tekanan Rendah. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelolan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  12. Crippa M, Guizzardi D, Pagani F, Banja M, Muntean M, Schaaf E, Becker W, Monforti-Ferrario F, Quadrelli R, Risquez MA, Taghavi-Moharamli P, Köykkä J, Grassi G, Rossi S, Brandao DMJ, Oom D, Branco A, San-Miguel J, Vignati E. 2023. GHG Emissions of All World Countries. Publications Office of the European Union. https://edgar.jrc.ec.europa.eu/booklet/GHG_emissions_of_all_world_countries_booklet_2023report.pdf
  13. Foo-Yuen N, Foong–Kheong Y, Y Basiron, K Sundram. 2011. A Renewable Future Driven with Malaysian Palm Oil-based Green Technology. Journal of Oil Palm & The Environment. 2:1-7.
  14. Gozan M, et.al. 2023. Pengembangan Distilasi dan Ekstraksi Furfural Berbasis Hidrolisis Tandan Kosong Kelapa Sawit pada Skala Pilot. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  15. Gozan M, Muryanto, Sudiyani Y, Darmawan MA. 2024. Delignifikasi dan Produksi Furfural secara Simultan pada Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Pelarut Eutektik Terner Baru. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  16. Gunawan T, Widiastuti N, Fansuri H, Prasetyoko D, Nurherdiana SD. 2022. Pengembangan Mixed Matrix Membrane Berbasis Karbon Tertemplat Zeolit (KTZ) untuk Proses Pemisahan CO2 dari Biogas Palm Oil Mill Effluent (POME). Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  17. Gunawan T, Widiastuti N, Fansuri H, Prasetyoko D, Nurherdiana SD. 2023. Pengembangan Mixed MatrixMembrane Berbasis Karbon Tertemplat Zeolit (KTZ) untuk Proses Pemisahan CO2 dari Biogas Palm Oil Mill Effluent (POME). Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  18. Haryanto A, Triyono DA, Iryani W, Hidayat M, Telaumbanua, Amrul. 2020. Black Pellet Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Proses Gasifikasi: Peningkatan Mutu
  19. Biomassa Melalui Torefaksi Comb (Counter Flow Multi Baffle) Pyrolyzer. Grant Riset Sawit 2020: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  20. Helwani Z, Neonufa GF,Lugito G, Prakoso T. 2020. Peningkatan Mutu Biodiesel Berbasis Minyak Sawit Menjadi Biodiesel Berperforma Tinggi. Grant Riset Sawit 2020. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
  21. Indarto A, Aqsha, Rizkiana J, Situmorang YA. 2022. Peningkatan Nilai Kestabilan Oksidasi Biodiesel melalui Transfer Hidrogen Katalitik antara Fame dan Gliserol sambil Memproduksi DHA. Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  22. Indarto A, Aqsha, Rizkiana J, Situmorang YA. 2023. Peningkatan Nilai Kestabilan Oksidasi Biodiesel melalui Transfer Hidrogen Katalitik antara Fame dan Gliserol sambil Memproduksi DHA. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  23. [IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2023. AR6 Synthesis Report: Climate Change 2023. https://www.ipcc.ch/report/sixth-assessment-report-cycle/
  24. Karelius, Nyahu, Dirgantara M. 2020. Kombinasi Densifikasi-Torefaksi untuk Meningkatkan Nilai Kalori Cangkang Sawit sebagai Bahan Bakar Alternatif. Grant Riset Sawit 2020: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. 
  25. Kresnawaty I, Faramitha Y, Fitriyah F, Turhadi, Sari DA, Panji T, Santoso D, Lischer K. 2021. Pengembangan Bioteknologi Produksi Hidrokarbon dari Asam Lemak Bebas Minyak Sawit Menggunakan Biokatalis Fatty Acid Photodecarboxylase (CVFAP) dari Mikroalga. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  26. Kresnawaty I, Fitriyah F, Faramitha Y, Sari DA, Lischer K, Panji T, Santoso D. 2022. Pengembangan Bioteknologi Produksi Hidrokarbon dari Asam Lemak Bebas Minyak Sawit Menggunakan Biokatalis Fatty Acid Photodecarboxylase (CVFAP) dari Mikroalga. Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  27. Makertihartha IGBN, Subagjo, Laniwati M, Mukti RR. 2016. Pengembangan Proses Perengkahan Katalitik Minyak Sawit untuk Produksi Bahan Bakar Nabati. Grant Riset Sawit 2016: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  28. Makertihartha IGBN, Subagjo, Laniwati M, Mukti RR, Kadja GT. 2018. Pengembangan Proses Perengkahan Katalitik Minyak Sawit untuk Produksi Bahan Bakar Nabati. Grant Riset Sawit 2018: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  29. Makertihartha IGBN, Subagjo, Laniwati M, Mukti RR, Kadja GT. 2019. Pengembangan Proses Perengkahan Katalitik Minyak Sawit untuk Produksi Bahan Bakar Nabati: Rancang Bangun Unit Pilot Produksi Green Gasoline (Gasoline Nabati). Grant Riset Sawit 2019: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  30. Naik SN, VV Goud, PK Rout, AK Dalai. 2010. Production of First- and Second-Generation Biofuels: A Comprehensive Review. Renewable and Sustainable Energy. 14: 578-597. https://doi.org/10.1016/j.rser.2009.10.003 
  31. Olivier JGJ, Schure KM, Peters JAHW. 2022. Trends in Global CO2 and Total Greenhouse Gas Emissions: 2021 Summary Report. https://www.pbl.nl/sites/default/files/downloads/pbl-2022-trends-in-global-co2-and_total-greenhouse-gas-emissions-2021-summary-report_4758.pdf
  32. [PASPI] Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute. 2023. Mitos dan Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global. Edisi Keempat. Bogor (ID): PASPI. 
  33. PASPI Monitor. 2020. Katalis Merah-Putih: Jalan untuk Mewujudkan Visi Bangsa Indonesia Menuju Ketahanan Energi Nasional melalui Biohidrokarbon Sawit. 1(27): 183-190. https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2020/09/27.-KATALIS-MERAH-PUTIH-JALAN-UNTUK-MEWUJUDKAN-VISI-BANGSA-INDONESIA-MENUJU-KETAHANAN-ENERGI-NASIONAL-MELALUI-BIOHIDROKARBON-SAWIT.pdf 
  34. PASPI Monitor. 2021. Minyak Sawit dan Isu Food-Fuel Trade Off. Palm O’ Journal Analisis Isu Strategis Sawit. 2(8): 321-326. https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2021/02/2.8.-MINYAK-SAWIT-DAN-ISU-FOOD-FUEL-TRADE-OFF-.pdf 
  35. PASPI Monitor. 2023a. COP-28 Dubai Summit, Emisi Energi Fosil, dan Bioenergi Sawit. Journal of Analysis Palm Oil Strategic Issues. 4(14): 833-840. https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/jalur-biofuel-complex-sawit/ 
  36. PASPI Monitor. 2023b. Peran Strategis Kebijakan Mandatori Biodiesel Sawit dalam Ekonomi Indonesia. Artikel Diseminasi dan Policy Brief. 1(3). https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/strategis-kebijakan-mandatori/
  37. PASPI Monitor. 2023c. Dampak Mandatori Biodiesel Bagi Perekonomian Daerah dan Pendapatan Rumah Tangga. Artikel Diseminasi dan Policy Brief. 1(10). https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/dampak-biodiesel-sawit/
  38. PASPI Monitor. 2024a. Inovasi Kemitraan untuk Penguatan Perkebunan Sawit Rakyat. Journal of Analysis Palm Oil Strategic Issues. 4(23): 895-902. https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/inovasi-kemitraan-sawit/  
  39. PASPI Monitor. 2024b. Menikmati dan Menanggung Biaya Bersama Mandatori Biodiesel Domestik. Artikel Diseminasi dan Policy Brief. 1(20). https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/mandatori-biodiesel-evaluasi/
  40. PASPI Monitor. 2025. Infografis – Multimanfaat Pengembangan Biodiesel Bagi Indonesia Tahun 2008 – 2024. https://palmoilina.asia/berita-sawit/multimanfaat-pengembangan-biodiesel/
  41. Purwadi R, Pratiwi M, Istiyami AN, Neonufa GF. 2016. Pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Terbarukan Tipe Drop-in via Dekarboksilasi dan Pirolisis Sabun Logam berbasis Stearin dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO). Grant Riset Sawit 2016: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  42. Purwadi R, Neonufa GF, Istiyami AN, Pratiwi M, Puspawiningtyas E. 2019. Pengembangan Teknik Rancang Bangun Melalui Pabrik Pilot untuk Produksi Bahan Bakar Terbarukan Tipe Drop-In via Dekarboksilasi Sabun Logam Berbasis Minyak Sawit. Grant Riset Sawit 2019: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  43. Purwadi R, Pratiwi M, Istiyami AN, Puspawiningtiyas E, Elizabeth L. 2021. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Fraksi Bensin pada Produksi Bahan Bakar Terbarukan Tipe Drop-In via Dekarboksilasi/Pirolisis Sabun Basa Logam Berbasis Minyak-Minyak Sawit. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  44. Rachmadona N, Kurnia I,Rahayu I, Haryono,Hardianto, Zikri A, Restu WK, Hartono AT, Herdiningrat RA. 2024. Optimalisasi Penggunaan Palm Acid Oil (PAO) sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel untuk Industri Sawit di Indonesia. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  45. Raksodewanto A, KismantoA, Solikhah MD, Peryoga Y, Wijono A, Riza, Widjatmoko KS, Nurayadi AP, Sumbogo SD, Adiarso, Dwiratna B, Nasiri SJA. 2015. Pengembangan Industri Bahan Bakar Minyak Berbahan Baku Biomassa dari Perkebunan Kelapa Sawit. Grant Riset Sawit 2015: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  46. Rasrendra CB, Subagjo, Laniwati M, Makertihartha IGBN, Purwadi R, Rizkiana J, Kadja GTM, Pramudita D, Haryo PW, Fadhil, Devianto H, Raksajati A, Wardani AK, Reksowardojo IK, Prawisudha P, Tranggono S, Ferian M, Andarwulan N. 2023. Inovasi Lanjut Katalis & Teknologi Bensin Sawit dan Pengembangan Teknologi Produksi Percontohan Mixed Industrial Vegetable Oil (MIVO) dan Minyak Makan Sehat dari Kelapa Sawit. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  47. Rasrendra CB, Subagjo, Laniwati M, Makertihartha IGBN, Purwadi R, Rizkiana J, Kadja GTM, Pramudita D, Haryo PW, Fadhil, Devianto H, Raksajati A, Wardani AK, Reksowardojo IK, Prawisudha P, Tranggono S, Ferian M, Andarwulan N. 2024. Inovasi Lanjut Katalis & Teknologi Bensin Sawit dan Pengembangan Teknologi Produksi Percontohan Mixed Industrial Vegetable Oil (MIVO) dan Minyak Makan Sehat dari Kelapa Sawit. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  48. Reksowardojo IK, Zain R, Atmadi S, Caryanto FV, Abdullah RM, Poetro RE, Zulkarnain MF. 2022. Pengujian Bioavtur J2.4 pada Uji Terbang Pesawat Cn235- 220. Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  49. Reksowardojo IK, Hastuty S,Setiapraja H, Solikhah MD, Riyandwita BW, Amri K, Haryono I. 2024. Studi dan Mitigasi Penggunaan B40 pada Kendaraan Teknologi Euro 4 di Indonesia. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  50. Sahara, Dermawan A, Amaliah S, Irawan T, Dilla S. 2022. Economic Impacts of Biodiesel Policy in Indonesia: A Computable General Equilibrium Approac. Journal Economic Structurs. 11: 1-22. http://dx.doi.org/10.1186/s40008-022-00281-9
  51. Santoso H. 2018. Konversi Limbah Padat Sawit menjadi Metanol dan Dimetil-Eter Melalui Proses Gasifikasi. Grant Riset Sawit 2018: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  52. Santoso H. 2019. Konversi Limbah Padat Sawit menjadi Metanol dan Dimetil-Eter Melalui Proses Gasifikasi. Grant Riset Sawit 2019: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  53. Subagjo, Makertihartha IGBN, Laniwati M, Rasrendra CB, Grandprix TMK, Rizkiana J, Panduwinoto H, Reksowardojo IK, Zain R. 2021. Inovasi Lanjut Katalis dan Teknologi “Merah-Putih” untuk Produksi Co-Processing Produksi Bahan Bakar Nabati dari Minyak Sawit. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  54. Subagjo, et.al. 2022. Inovasi Lanjut Katalis dan Teknologi “Merah-Putih” untuk Produksi Bahan
  55. Bakar Nabati dari Minyak Sawit. Grant Riset Sawit 2022: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  56. Suwendi N, Santoso AD, Susanto JP, Kardono. 2015. Penguatan Penggunaan Energi Biofuel Kelapa Sawit Melalui Perrhitungan LCA dan Budget Energi antara Biofuel Kelapa Sawit dan Bahan Bakar Fosil. Grant Riset Sawit 2015: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
  57. Trisunaryanti W, Wijaya K, Kartini I, Purwono S, Rodiansono, Mara A. 2023. Bioavtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan Teknik One-Pot Atmosferik Menggunakan Katalis Bimetal Bermatriks Karbon dan Zeolit. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan PengelolaDana Perkebunan Kelapa Sawit.
  58. Trisunaryanti W, Wijaya K, Kartini I, Purwono S, Rodiansono, Mara A. 2024. Bioavtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan Teknik One-Pot Atmosferik Menggunakan Katalis Bimetal Bermatriks Karbon dan Zeolit. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan PengelolaDana Perkebunan Kelapa Sawit.
  59. Wibowo CS. 2024. Uji Penggunaan Bahan Bakar B40 Untuk Mesin Diesel pada Sektor Non Otomotif. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan PengelolaDana Perkebunan Kelapa Sawit.Wulandani D, Purwanto YA,Wirawan SS, Solikhah MD,Sugiarto AT. 2024. Produksi Biodiesel dari PFAD dengan Teknologi Fine Bubble. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Bagikan Jurnal
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x