Industri Kelapa Sawit sebagai Kunci Kesejahteraan dan Masa Depan Petani Indonesia 2023

Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Lahan pertanian yang luas dan sumber daya alam yang melimpah merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia adalah sektor pertanian, di mana terdapat 135,61 juta penduduk yang bekerja pada Februari 2022 dengan mayoritasnya sekitar 29,96% terserap di sektor pertanian (Databooks, 2022).

Namun, meskipun merupakan negara agraris kehidupan petani di Indonesia masih menunjukkan tingkat kesejahteraan yang kurang baik. Masih banyak petani yang hidup dibawah garis kemiskinan. Nilai tukar petani merupakan indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. Menurut data bulanan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar petani pada Juli 2021 ada di posisi 103,5, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Penyusutan tingkat kesejahteraan tersebut terutama diakibatkan oleh kenaikan indeks harga yang harus dibayar lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang diterima (Lokadata, 2021).

Sebagai negara agraris dengan hasil komoditas agrikultur yang melimpah, menurut  Food and Agriculture (FAO), di antara komoditas pertanian yang diproduksi di Indonesia, kelapa sawit merupakan komoditas dengan produksi tertinggi. Hal ini membuat Indonesia menjadi produsen dan pengekspor minyak sawit terkemuka di dunia, di mana pada periode tahun 2020, volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai sebesar 256,5 juta ton (Databooks, 2022).

Besarnya kontribusi sawit membuat komoditas ini  memiliki peran penting dalam perekonomian Negara. Bagi Indonesia, Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis Nasional. Sawit adalah industri yang inklusif dan berdampak sangat luas terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, pembangunan daerah, pengentasan kemiskinan, sumber devisa negara dan berupaya membantu mengatasi defisit neraca pembayaran Indonesia. Banyaknya manfaat dari industri perkebunan dan pengolahan sawit menjadikannya industri kunci bagi perekonomian Indonesia: ekspor minyak kelapa sawit adalah penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia.

Segudang Manfaat Bagi Kehidupan Petani Sawit

Selain memberikan manfaat bagi negara, sawit juga memiliki banyak manfaat langsung terhadap petaninya, baik dalam aspek sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan (Kemenko Perekonomian RI, 2021). Selain sebagai sumber penghidupan, limbah industri kelapa sawit juga memiliki segudang manfaat bagi petani sawit, salah satunya pada aspek ketahanan energi, di mana pemanfaatan limbah kelapa   sawit berupa biomassa dapat menghasilkan 29,52 juta kiloliter bioetanol pengganti premium fosil. Selain   itu limbah kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sebab memiliki kandungan gizi  yang baik bagi hewan ternak. 

Manfaat lainnya adalah limbah  kelapa  sawit dalam bentuk padat maupun cair  juga dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan organik yang menambah unsur hara, sehingga meningkatkan biodiversitas tumbuhan penutup  tanah, dan menurunkan kehadiran gulma pada perkebunan kelapa sawit (PASPI, 2018). Manfaat-manfaat tersebut secara tidak langsung mendorong kesejahteraan petani sawit karena meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Besarnya industri sawit di Indonesia membuat banyak masyarakat yang memiliki penghidupan dari industri ini dengan menjadi petani sawit. Berdasarkan pernyataan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Ida Fauziyah mengungkapkan, industri sawit banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2019, jumlah petani yang terlibat di perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja sebanyak 4,42 juta pekerja (Sawit Indonesia, 2022).

Bahkan tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja saja, secara umum jika membandingkan pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit dan non-sawit (PASPI 2014), pendapatan petani kelapa sawit menunjukkan angka lebih tinggi dibandingkan pendapatan petani non-sawit.

Berdasarkan data tersebut, rata-rata, pendapatan petani kelapa sawit tidak hanya lebih tinggi dari petani non-sawit, tetapi juga tumbuh lebih cepat. Pendapatan petani sawit meningkat dari rupiah. 14 juta/ha/tahun (2009) menjadi Rp. 31 juta/ha/tahun (2013). Di sisi lain, pendapatan petani non sawit (petani padi dan petani karet) hanya meningkat dari rupiah. 4,6 juta/ha/tahun 7,2 juta/ha/tahun pada periode yang sama (PASPI, 2014).

Beberapa penelitian lain menunjukkan hal yang sama. Menurut Stern Review (World Growth, 2011), jumlah petani kecil kelapa sawit melebihi petani non-kelapa sawit yaitu petani kelapa sawit ($960-3340/ha), petani karet ($720/ha) dan petani padi ($280/ha). Saya juga menemukan bahwa penghasilan saya tinggi. , produsen singkong ($ 190 per hektar), produsen kayu ($ 1099 per hektar)  (PASPI, 2022).

Melihat fakta tersebut mengindikasikan bahwa Industri kelapa sawit dapat menjadi kunci untuk masa depan petani di Indonesia, tentunya melalui kebijakan yang menguntungkan masyarakat dan mendorong terwujudnya kesejahteraan petani dan mendorong pembangunan perkebunan oleh petani untuk meningkatkan kebutuhan finansial mereka.

Masa Depan Sawit yang Cerah

Industri kelapa sawit sebagai kunci kesejahteraan dan masa depan petani Indonesia juga mengacu pada kebutuhan akan sawit yang semakin besar di masa depan. Diprediksi pada tahun 2050 kebutuhan minyak goreng dunia diperkirakan mencapai sekitar 240 juta ton, hampir dua kali lipat konsumsi pada tahun 2008 (Herdiansyah, dkk, 2020). Karena itu, untuk memenuhi tambahan permintaan ini, merupakan anugerah bagi petani sawit. Selain itu, kemajuan riset dan teknologi serta meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan diyakini akan membuat masa depan kelapa sawit Indonesia semakin prospektif. Perusahaan perkebunan kelapa sawit akan semakin terpacu untuk menerapkan teknologi terkini dalam mengembangkan produksi kelapa sawit sekaligus meningkatkan komitmennya untuk menjaga lingkungan.

Tinggi nya tingkat kesejahteraan petani sawit seiring naiknya harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) membuat tingkat kesejahteraan petani tanaman perkebunan meningkat pada 2021. Tingkat kesejahteraan petani tanaman perkebunan bahkan tercatat paling tinggi dibandingkan dengan petani subsektor lainnya (Databooks, 2022).

Bagi petani sawit, pendapatan yang tinggi dan pengeluaran yang rendah akan membuat pekebun rakyat lebih berpotensi memiliki simpanan yang lebih besar dan tingkat kesejahteraan petani yang memadai jika dibandingkan dengan pekebun inti dan pekebun swadaya. Dengan skema yang seperti itu akan mendorong percepatan kesejahteraan petani sawit (Van Reemst, 2015).

Salah satu upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mendukung keberlanjutan kelapa sawit adalah pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR). Dalam konsepsi pemerintah, pola PIR dimaknai sebagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan industri pertanian sebagai pemandu dan petani sekitar sebagai inti. Dorongan utama untuk perkebunan inti adalah pengembangan petani kecil, termasuk manajemen dan teknologi hasil tinggi, serta layanan yang melibatkan pembukaan lahan dan penanaman, pasokan input, dan pemrosesan, sehingga diharapkan dapat mendorong dan mempercepat peningkatan kesejahteraan petani sawit.

Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan diatas merupakan sebuah bukti empiris dampak pembangunan perkebunan sawit terhadap penurunan kemiskinan dan mengangkat masyarakat petani ke level berpendapatan menengah, dan mendorong pertumbuhan PDRB yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa besarnya manfaat industri kelapa sawit baik bagi negara maupun petani indonesia disertai dengan potensi sawit yang semakin cerah di masa depan menjadikan sawit sebagai salah satu komoditas strategis yang menjadi sektor kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia, dan skema yang diterapkan dalam pengelolaan sawit yang berkelanjutan dapat menjadi role model bagi jenis pertanian lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petaninya agar dapat bertumbuh lebih cepat dan menciptakan masyarakat berpendapatan menengah (middle class income) di kawasan pedesaan.

Daftar Pustaka

Databooks. (2022). 10 Komoditas Pertanian Paling Banyak Diproduksi di Indonesia. Diambil dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/10/10-komoditas-pertanian-paling-banyak-diproduksi-di-indonesia. Pada 11 November 2022.

Databooks. (2022).  Ini Sektor Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak per Februari 2022. Diambil dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/10/ini-sektor-penyerap-tenaga-kerja-terbanyak-per-februari-2022. Pada 10 November 2022.

Databooks. (2022). Tingkat Kesejahteraan Petani Tertinggi Ada di Sektor Perkebunan. Diambil dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/12/tingkat-kesejahteraan-petani-tertinggi-ada-di-sektor-perkebunan. Pada 10 November 2022.

Herdis Herdiansyah, dkk. (2020). Palm oil plantation and cultivation: Prosperity and productivity of smallholders. Journal Open Agriculture, Volume 5, Issue 1, 617-630.

Kemenko Perekonomian RI. (2022).  Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan. Diambil dari https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2921/industri-kelapa-sawit-indonesia-menjaga-keseimbangan-aspek-sosial-ekonomi-dan-lingkungan. Pada 11 November 2022.

Lokadata. (2021). Tingkat kesejahteraan petani tergerus. Diambil dari https://lokadata.id/artikel/tingkat-kesejahteraan-petani-tergerus. Pada 10 November 2022.

Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute. (2022). Jurnal Monitor Vol.4 No.31: Nilai Ekonomi Limbah Sawit Bagi Petani Rakyat. Diambil dari https://palmoilina.asia/palmoil-publication/nilai-ekonomi-limbah-sawit/. Pada 11 November 2022.

Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute. (2022).. Pendapatan Petani Sawit Lebih Tinggi Daripada Pendapatan Petani Non Sawit 2022. Diambil dari https://palmoilina.asia/hoax_vs_fact/pendapatan-petani-sawit-lebih-tinggi/. Pada 11 November 2022.

Sawit Indonesia. (2022). Sawit Bagian Ketahanan Pangan. Diambil dari https://sawitindonesia.com/sawit-bagian-ketahanan-pangan/. Pada 11 November 2022.

Statistica.com. (2022). Export volume of palm oil worldwide in 2021/22, by leading country. Diambil dari https://www.statista.com/statistics/620219/palm-oil-export-volume-worldwide-by-country/#:~:text=This%20statistic%20shows%20the%20export,about%2028%20million%20metric%20tons.b. Pada 11 November 2022.

van Reemst L. Studi dasar untuk implementasi yang terbaik praktik pengelolaan (BMP) oleh petani kelapa sawit (Elaeis guineensis) di desa Ramin, Jambi, Indonesia. 2015.