Back to Top
Rating & Comment

PROGRES DAN SKENARIO PHASE-OUT BIODIESEL SAWIT UNI EROPA SERTA DAMPAKNYA 

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Bagikan Jurnal
CITE THIS JOURNAL ARTICLE
PASPI. (2024). PROGRES DAN SKENARIO PHASE-OUT BIODIESEL SAWIT UNI EROPA SERTA DAMPAKNYA . JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES. 4(31).
PASPI. PROGRES DAN SKENARIO PHASE-OUT BIODIESEL SAWIT UNI EROPA SERTA DAMPAKNYA . JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES. 2024;4(31):951-956. Available from: .
PASPI. "PROGRES DAN SKENARIO PHASE-OUT BIODIESEL SAWIT UNI EROPA SERTA DAMPAKNYA ." JOURNAL ANALYSIS OF PALM OIL STRATEGIC ISSUES, vol. 4, 2024, pp. 951-956. . Diakses Pada : .

PENDAHULUAN

Kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II) Uni Eropa telah dimulai sejak tahun 2021. Salah satu kebijakan RED II tersebut adalah menghapus (phase-out) biodiesel sawit dari program biodiesel Uni Eropa (EU) mulai tahun 2021 dan tahun 2030 ditargetkan EU tidak lagi menggunakan biodiesel sawit (PASPI Monitor, 2019).

Meskipun masih kontroversial menurut para ahli (Arima et al., 2011; Broch et al., 2013; Goldewijk et al., 2017; Zilberman, 2017), argumen EU tidak menggunakan biodiesel sawit karena minyak sawit dituding terkait dengan deforestasi baik secara langsung (Direct Land Use Change-DLUC) maupun tidak langsung (Indirect Land Use Change-ILUC). Kebijakan biodiesel EU memilih untuk menggunakan bahan baku biodiesel rapeseed, biodiesel bunga matahari, biodiesel kedelai karena tanaman minyak nabati tersebut dinilai tidak terkait deforestasi.

Hal menarik diungkapkan riset terbaru dari Heimann et al. (2023) tentang dampak RED II phase-out minyak sawit terhadap perubahan komposisi bahan baku biodiesel EU setelah tahun 2030. Apakah benar biodiesel EU tanpa sawit lebih baik?

Tulisan ini akan mendiskusikan progres phase-out biodiesel EU. Kemudian juga akan dilanjutkan dengan diskusi terkait berbagai dampak skenario phase-out biodiesel sawit dalam industri biodiesel dan kebijakan Renewable Energy Uni Eropa.


PROGRES PHASE-OUT BIODIESEL SAWIT

Konsumsi Top-4 minyak nabati di EU berturut-turut dari yang terbesar hingga terkecil adalah adalah minyak rapeseed, minyak sawit, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai (Gambar 1). Pangsa konsumsi Top-4 minyak nabati pada tahun 2020 atau sebelum RED-II diimplementasikan adalah minyak rapeseed (40 persen), minyak sawit (28 persen), minyak bunga matahari (21 persen), dan minyak kedelai (11 persen).

Top 4 Konsumsi Minyak Nabati EU

Setelah dua tahun kebijakan RED-II diimplementasikan, konsumsi Top-4 minyak nabati yang dikonsumsi EU relatif masih tetap, namun komposisinya mengalami perubahan. Pada tahun 2023, pangsa minyak rapeseed meningkat menjadi 45 persen, kemudian disusul minyak bunga matahari yang juga mengalami peningkatan pangsa menjadi 24.5 persen. Sedangkan pangsa minyak sawit menurun  menjadi 20.7 persen dan minyak kedelai menurun sedikit menjadi 10.2 persen.

Perubahan komposisi Top-4 minyak nabati yang dikonsumsi EU pasca dua tahun diimplementasikannya RED-II tersebut menunjukkan bahwa kebijakan phase-out biodiesel sawit di EU telah menurunkan pangsa minyak sawit dari 28 persen tahun 2020 menjadi 20.7 persen tahun 2023. Dalam bentuk volume, penggunaan minyak sawit di EU menurun dari 6.3 juta ton tahun 2020 menjadi 4.6 juta ton tahun 2023.

Penurunan konsumsi minyak sawit EU tersebut terkait dengan program phase-out biodiesel sawit. Sekitar 65 persen minyak sawit di EU digunakan untuk energi, dimana untuk biodiesel  mencapai 53 persen (Chain Reaction Research, 2022). Kebijakan phase-out biodiesel sawit dari EU yang telah berjalan periode tahun 2021-2023 menyasar penggunaan minyak sawit untuk biodiesel tersebut. Hal tersebut juga terkonfirmasi dari laporan USDA (2024) yang mengungkapkan penggunaan minyak sawit di Uni Eropa mengalami penurunan yang signifikan sebagai dampak dari phase-out minyak sawit yang merupakan salah satu bahan baku (feedstock) biodiesel karena minyak sawit diasosiasikan sebagai high-risk ILUC.


SKENARIO PHASE-OUT

Mengikuti skenario RED-II (Heimann et al., 2023) dengan phase-out biodiesel sawit menuju 2030, komposisi bahan baku biodiesel EU yang akan terjadi setelah tahun 2030 adalah sebagai berikut (Gambar 2).

skenario phase-out
Gambar 2. Skenario komposisi minyak nabati bahan baku biodiesel EU (Sumber: Heimann et al., 2023)

Sebelum diimplementasikannya RED-II (phase-out biodiesel sawit), komposisi bahan baku biodiesel sawit di EU (skenario No Phase-Out) berturut-turut dari yang terbesar adalah minyak rapeseed (31.2 persen), minyak jelantah/Used Cooking Oil (21.3 persen), minyak sawit (18.6 persen), minyak kedelai (17.2 persen), dan minyak nabati lain (11.7 persen). Sedangkan pada tahun 2030 dengan skenario Phase-Out Minyak Sawit (Palm Oil Phase-Out/POPO), komposisi bahan baku biodiesel sawit di EU mengalami perubahan menjadi minyak rapeseed (40.5 persen), minyak jelantah/UCO (22.8 persen), minyak kedelai (19.9 persen), dan minyak nabati lain (16.8 persen).

Minyak kedelai juga debatable. Sebagian para ahli berpandangan bahwa minyak kedelai tidak berkaitan dengan deforestasi karena driver deforestasi di Brazil adalah peternakan sapi (ranch). Namun sebagian para ahli tetap menempatkan minyak kedelai berkaitan dengan deforestasi.

Jika minyak kedelai juga dimasukkan ke dalam kelompok phase-out bahan baku biodiesel EU (Soybean Oil Phase-Out/SOPO) bersama minyak sawit, maka komposisi bahan baku biodiesel sawit di EU kembali mengalami perubahan setelah tahun 2030 yakni minyak rapeseed (48.9 persen), minyak nabati lain (26.7 persen), dan minyak jelantah/UCO (24.3 persen).  

Dengan skenario tersebut (POPO maupun SOPO), RED II menargetkan penghapusan minyak sawit dan minyak kedelai dari program biodiesel EU. Implikasinya terjadi peningkatan proporsi penggunaan minyak rapeseed dalam program biodiesel EU. Minyak rapeseed merupakan minyak nabati utama yang diproduksi oleh EU (USDA, 2024).


Diskusi

Menurut EU, minyak rapeseed secara apriori tidak terkait dengan deforestasi global. Apakah benar minyak rapeseed yang diproduksi di EU maupun di seluruh dunia tidak terkait dengan deforestasi global baik secara langsung maupun tidak langsung.  Hal ini seharusnya dibuktikan terlebih dahulu oleh EU dan bukti empiris tersebut ditunjukkan kepada masyarakat dunia.

Deforestasi global terjadi pada hampir seluruh dunia dahulu dan kini (Matthew , 1983; Walker, 1993; Houghton, 1999; Kaplan et al., 2009; USDA, 2014; Keenan et al., 2015; Kaplan, 2017; Sabatini et al., 2018; Barredo et al., 2021; PASPI, 2023). Sejarah daratan EU juga hasil deforestasi di masa lalu tentu termasuk lahan yang digunakan untuk rapeseed. Bahkan hasil studi European Commission (2013) mengungkapkan bahwa minyak rapeseed dunia juga terkait deforestasi.

Masalah lingkungan global bukan hanya masalah deforestasi. Masalah terbesar lingkungan dunia adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang diyakini menjadi driver utama perubahan iklim global (PASPI, 2023). Apakah yakin bahwa emisi (flux) dari proses produksi minyak rapeseed EU dan dunia lebih rendah dari emisi flux minyak nabati lain seperti minyak sawit dan minyak kedelai. Studi Beyer et al. (2020), Beyer dan Rademacher (2021), serta Alcock et al. (2022) justru mengungkapkan bahwa emisi yang dihasilkan dari produksi minyak sawit lebih kecil dibandingkan emisi dari produksi minyak rapeseed (PASPI, 2023; PASPI Monitor, 2021, 2023a). 

Dengan berbagai studi empiris yang sudah disampaikan di atas, bagaimana mungkin masyarakat EU memahami bahwa minyak rapeseed yang ditanam di daratan EU relatif lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak sawit Indonesia, mengingat emisi minyak rapeseed relatif lebih besar dibandingkan minyak sawit dan EU termasuk Top-4 negara emitter GRK global yang emisinya lebih besar dibandingkan Indonesia (Olivier et al., 2022; European Commision, 2023; PASPI, 2023; PASPI Monitor, 2023b).

Berdasarkan skenario POPO dan SOPO, EU harus melakukan ekspansi areal tanaman rapeseed sekitar 800 ribu hektar dan menjadi net importir minyak rapeseed dunia. Ekspansi areal tanaman rapeseed sebesar 800 ribu hektar di EU akan mengkonversi lahan pangan di EU yang akan mengganggu penyediaan pangan di EU. Kondisi ini berpotensi membuat EU harus menambah impor pangan dari pasar dunia. Jika kebutuhan lahan untuk ekspansi tanaman rapeseed di EU diperoleh dengan konversi hutan EU akan menambah deforestasi. Peningkatan impor bahan pangan dan rapeseed untuk kebutuhan EU dari pasar dunia, akan mendorong ekspansi tanaman pangan di berbagai negara sehingga berpotensi meningkatkan deforestasi di berbagai negara. 

Bukankah phase-out minyak sawit dan minyak kedelai di EU justru menciptakan ILUC global atau mendorong meningkat deforestasi global? Bukankah hal ini justru bertentangan dengan tujuan RED-II EU sendiri?


Kesimpulan

Kebijakan RED-II dengan phase-out minyak sawit dalam biodiesel EU yang telah berlangsung dua tahun berdampak pada penurunan konsumsi minyak sawit di EU. Diproyeksikan pada tahun 2030 dengan skenario phase-out minyak sawit dan minyak kedelai dalam biodiesel EU akan meningkatkan pangsa minyak rapeseed dalam program biodiesel EU hingga mencapai 49 persen.

Namun untuk memenuhi kebutuhan rapeseed sebagai bahan baku biodiesel tersebut, EU harus melakukan ekspansi areal tanaman rapeseed di EU sebesar 800 ribu hektar dan membuat EU menjadi net importir minyak rapeseed. Dampak dari phase-out minyak sawit yang dikombinasikan dengan phase-out minyak kedelai justru berpotensi meningkatkan deforestasi global baik di EU maupun di berbagai negara yang memasok pangan dan minyak rapeseed ke EU. Dampak tersebut juga kontradiktif dengan tujuan RED-II ILUC dalam rangka menurunkan laju deforestasi dunia.



Daftar Pustaka (LINK)

  1. Alcock TD, Salt DE, Wilson P, Ramsden SJ. 2022. More Sustainable Vegetable Oil: Balancing Productivity with Carbon Storage Opportunities. Science of the Environment. 829(2022): 154539
  2. Arima EY, Richards P, Walker R, Caldas MM. 2011. Statistical Confirmation of Indirect Land Use Change in the Brazilian Amazon. Environmental Research Letters. 6(2): 024010.
  3. Barredo J, Brailesco C, Teller A, Sabatini FM, Mauri A, Janouskova K. 2021. Mapping and Assessment of Primary and Old-Growth Forests in Europe. European Commission: JRC Science for Policy Report. 
  4. Beyer RM, AP Durán, TT Rademacher, P Martin, C Tayleur, SE Brooks, D Coomes, PF Donald, FJ Sanderson. 2020. The Environmental Impacts of Palm Oil and Its Alternatives. Environmental Science bioRxiv.
  5. Beyer RM, Rademacher T. 2021. Species Richness and Carbon Footprints of Vegetable Oils: Can High Yields Outweigh Palm Oil’s Environmental Impact? Sustainability. 13: 1813.
  6. Broch A, Hoekman, Kent S, Unnasch S. 2013. A Review of Variability in Indirect Land Use Change Assessment and Modeling In Biofuel Policy. Environmental Science and Polic. 29:147–157.
  7. Chain Reaction Research. 2022. EU Deforestation Regulation: Implications for the Palm Oil Industry and Its Financers.
  8. European Commission. 2013. The Impact of EU Consumption on Deforestation: Comprehensive Analysis of the Impact of EU Consumption on Deforestation.
  9. European Commission, 2023. GRK Emissions of All World Countries 2023 Report.
  10. Goldewijk KK, Dekker SC, van Zanden J. 2017. Per-Capita Estimations of Long-Term Historical Land Use and The Consequences for Global Change Research. Journal of Land Use Science. 12(5): 313–337.
  11. Heimann T, Argueyrolles R, Reinhardt M, Schuenemann F, Söder M, Delzeit R. 2023. Phasing-out Palm and Soy Oil Biodiesel in the EU: What is the Benefit? GCB Bioenergy. 16(1): e13115.
  12. Houghton RA. 1999. Land Use Change and Teristerial Carbon: The Temporal Record in Forest Ecosystem, Forest Management and the Global Carbon Cycles (ed. MJ Apps & D.T. Price).
  13. Kaplan JO. 2017. Constraining the Deforestation History of Europe: Evaluation of Historical Land Use Scenarios with Pollen-Based Land Cover Reconstructions. Land. 6(91).
  14. Keenan RJ, Reams GA, Archard F, de Freitas JV, Grainger A, Linquist E. 2015. Dynamics of Global Forest Area: Results from the FAO Global Forest Resources Assessment 2015. Forest Ecology and Management. 352:9-20.
  15. Matthew E. 1983. Global Vegetation and Land Use: New High-Resolution Data Based for Climate Study. Journal of climate change and applied Meteorology. 22:474-487.
  16. Olivier JGJ, Schure KM, Peters JAHW. 2022. Trends in Global CO2 and Total Greenhouse Gas Emissions: 2021 Summary Report.
  17. [PASPI] Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute. 2023. Mitos dan Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global. Edisi Keempat. Bogor (ID): PASPI.
  18. PASPI Monitor. 2019. Minyak Sawit dalam Persaingan Bahan Baku Biodiesel Uni Eropa: Motif RED II ILUC. Jurnal Monitor: Analisis Isu Strategis Sawit. 5(42): 1689-1696
  19. PASPI Monitor. 2021. Carbon Emissions in Oil Palm Plantation Versus Other Vegetable Oil Plantations. Palm Oil Journal Analysis of Palm Oil Strategic Issues. 2(46): 570-574. 
  20. PASPI Monitor. 2023a. Global Warming dan Solusi dari Industri Sawit. Journal of Analysis Palm Oil Strategic Issues. 4(7): 783-789.
  21. PASPI Monitor. 2023b. COP-28 Dubai Summit, Emisi Energi Fosil, dan Bioenergi Sawit. Journal of Analysis Palm Oil Strategic Issues. 4(14): 833-840.
  22. Sabatini FM, Burrascano S, Keeton WS, Levers C, Lindner M, Pötzschner F, Verkerk PJ, Bauhus J, Buchwald E, Chaskovsky O, Debaive N, Horváth F, Garbarino M, Grigoriadis N Lombardi F, Duarte IM, Meyer P, Midteng N, Mikac S, Mikoláš M, Motta R, Mozgeris G, Nunes L, Panayotov M, Ódor P, Ruete A, Simovski B, Stillhard J, Svoboda M, Szwagrzyk J, Tikkanen OP, Volosyanchuk R, Vrska T, Zlatanov T, Kuemmerle T. 2018. Where are Europe’s Last Primary Forest? Diversity and Distributions. 24(10): 1426-1439.
  23. [USDA] United States of Departement Agriculture. 2014. US Forest Resource Facts and Historical Trend. Washington DC.
  24. [USDA] United States Department of Agriculture. 2023. European Union: Oilseed and Product Annual Report 2024.
  25. Walker. 1993. Deforestation and Economic Development.
  26. Zilberman D. 2017. Indirect Land Use Change: Much Ado About (Almost) Nothing. GCB Bioenergy. 9(3): 485–488.
Bagikan Jurnal
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x