Jurnal Sawit dan Kesehatan (2023)

Jurnal Sawit dan Kesehatan (2023)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Peristiwa-peristiwa Isu Sawit dan Kesehatan

Berikut adalah poin-poin peristiwa penting dalam isu sawit dan kesehatan :

  • Konsumsi Minyak Sawit dan Risiko Penyakit Kardiovaskular, Obesitas, dan Diabetes: Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi minyak sawit dengan peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes. Namun, ada penelitian lain yang menunjukkan manfaat minyak sawit dalam meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida. Minyak sawit juga tidak mengandung asam lemak trans yang berbahaya.
  • Vitamin dan Senyawa Aktif dalam Minyak Sawit: Minyak sawit mengandung vitamin A dan vitamin E dalam jumlah yang relatif tinggi dibandingkan dengan beberapa bahan pangan lain seperti wortel dan pisang. Selain itu, minyak sawit mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti karoten, tocopherols, tocotrienols, fitosterol, squalene, co-enzyme Q10, dan polyphenols. Senyawa-senyawa ini berperan sebagai antioksidan dan memiliki potensi mencegah pertumbuhan kanker/tumor.
  • Kontroversi tentang Keamanan Minyak Sawit: Keamanan dan kesehatan minyak sawit masih menjadi perdebatan di kalangan organisasi kesehatan internasional. Beberapa organisasi telah mengeluarkan peringatan mengenai efek buruk minyak sawit pada kesehatan, terutama terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi minyak sawit dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
  • Peran Minyak Sawit dalam Mengendalikan Pertumbuhan Kanker/Tumor: Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi minyak sawit dapat menekan pertumbuhan dan volume tumor/kanker. Minyak sawit mengandung senyawa-senyawa aktif yang dapat membantu mengendalikan pertumbuhan kanker/tumor lebih baik daripada minyak nabati lainnya.

Data Perbandingan Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit dan Air Susu Ibu

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit dan Air Susu Ibu (Persen)

Jenis Asam LemakMinyak SawitAir Susu Ibu
<C14 : 01,213,5
C16 : 049,332,2
C18 : 04,16,9
C18 : 136,336,5
C18 : 28,39,5
C18 : 30,51,4
C20 : 00,3
Sumber : Muhilal (1998)
  1. Dari segi ilmu gizi, tiga asam lemak yang esensial (harus tersedia dalam tubuh) adalah oleat (C18 : 1), linoleat (C18 : 2) dan linolenat (C18 : 3).
  2. Komposisi asam lemak minyak sawit mengandung asam lemak esensial yang cukup dan seimbang.
  3. Jika Air Susu Ibu sebagai pembanding nilai biologis yang terbaik ternyata komposisi asam lemak esensial antara minyak sawit dengan Air Susu Ibu sangat mirip.

Data Perbandingan Kandungan Karotenoid (Setara Retinol) Minyak Sawit Dibanding Bahan Pangan Lainnya

Bahan Panganmg Setara Retinol/100 g (edible)
Jeruk21
Pisang50
Tomat130
Wortel400
Minyak Sawit Merah (refined)5.000
Minyak Sawit Kasar (CPO)6.700
Sumber: Hariyadi (2010)
  1. Selain sebagai sumber energi, minyak sawit juga mengandung vitamin A yang relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pangan lainnya.
  2. Minyak sawit (CPO dan Minyak Sawit Merah) mengandung komposisi vitamin A yang besar.
  3. Untuk setiap volume yang sama, minyak sawit mengandung vitamin A sebanyak 15 kali lebih besar dari kandungan vitamin A pada wortel.
  4. Bahkan dibandingkan dengan kandungan vitamin A yang terdapat pada pisang, kandungan vitamin A minyak sawit hampir 100 kali lipat lebih besar.

Data Perbandingan Kandungan Vitamin E pada Minyak Sawit Versus Minyak Nabati Lainnya

Jenis Minyak NabatiKandungan Vitamin E (ppm)
Sawit1.172
Kedelai958
Jagung782
Biji Kapas776
Bunga Matahari546
Kacang Tanah367
Zaitun51
Kelapa36
Sumber: Slover, (1971); Gunstone (1986); Palm Oil Human Nutrition (1989)
  1. Vitamin E tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga harus diperoleh melalui asupan bahan makanan. Salah satu sumber pangan kaya vitamin E adalah minyak sawit.
  2. Kandungan vitamin E pada minyak sawit bahkan lebih besar dibandingkan dengan kandungan pada minyak nabati lainnya.
  3. Kandungan vitamin E pada minyak sawit mencapai 1.172 ppm, atau lebih tinggi dari kandungan vitamin E pada minyak kedelai (958 ppm), minyak bunga matahari (546 ppm) dan minyak jagung (782 ppm).

Data Komposisi Senyawa Bioaktif pada Minyak Sawit

Senyawa BioaktifKonsentrasi (ppm)
Carotenoids500-700
Vitamin E (tocopherols dan tocotrienols)600-1,000
Phystosterols300-620
Squalene250-540
Phospholipids20-100
Co-enzyme Q1010-80
Polyphenols40-70
Sumber: Mukherjee dan Mitra (2009), Longanathan et al. (2010, 2017), Hariyadi (2020)
  1. Senyawa bioaktif (sebagian menyebutnya sebagai fitonutrient atau mikronutrient) merupakan zat nutrisi yang penting bagi kesehatan.
  2. Minyak sawit merupakan salah satu sumber pangan yang kaya senyawa bioaktif seperti karoten, tocopherols dan tocotrienols, fitosterol, squalene, co-enzym Q10, phenolics, ubiquinone, dan komponen minor lainnya.
  3. Salah satu senyawa bioaktif yang konsentrasinya terbanyak setelah vitamin E (tocols) dan vitamin A (karotenoid) adalah fitosterol (phystosterols). 
  4. Fitosterol bermanfaat bagi kesehatan karena dapat mengurangi kadar kolesterol plasma darah dan meningkatkan ekskresi kolesterol (Miettinen et al., 2000; Zadak et al., 2006; Silalahi, 2006), cardio-protective effects (Hariyadi, 2020), serta dapat mencegah penyakit kanker (Awad dan Fink, 2000).
  5. European Journal of Clinical Nutrition tahun 2009 menyebutkan bahwa fitosterol dapat mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker paru, kanker ovarium, dan kanker usus (Fauziati et al., 2019).

Jurnal Terkait Sawit dan Kesehatan

Minyak Sawit Perbaiki Kolesterol dan Gula Darah ? : Suatu Survey Literatur [Sawit dan Kesehatan] – Jurnal PASPI Nomor 10 Tahun 2017

  • Minyak sawit tidak mengandung kolesterol dan tidak mengandung asam lemak trans.
  • Konsumsi minyak sawit dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida, serta mengurangi deposisi lemak tubuh.
  • Minyak sawit mengandung proporsi asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang serta tiga asam lemak esensial.
  • Minyak sawit bersifat semi solid dengan titik leleh berkisar antara 33oC–39oC.
  • Konsumsi minyak sawit tidak mempengaruhi laju sekresi insulin maupun kadar glukosa darah sehingga tidak berdampak pada diabetes.
  • Konsumsi minyak nabati yang mengandung asam lemak trans seperti minyak kedelai hidrogenisasi/parsial justru dapat menurunkan kolesterol baik/HDL, menghambat sekresi insulin, meningkatkan kadar glukosa darah, dan meningkatkan risiko diabetes.

Minyak Sawit Minyak Makan Anti Kanker? : Suatu Survey Literatur [Sawit dan Kesehatan] – Jurnal PASPI Nomor 9 Tahun 2017

  • Minyak sawit mengandung vitamin A dan vitamin E yakni suatu senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan, pembasmi radikal bebas.
  • Konsumsi minyak sawit yang didalamnya mengandung senyawa aktif tersebut telah banyak dibuktikan mencegah, menghambat dan mengendalikan pertumbuhan kanker/tumor.
  • Minyak sawit bukan hanya sekedar minyak makan namun juga sebagai minyak makan kaya vitamin dan anti kanker.
  • Hasil penelitian membuktikan bahwa:
    • (1) konsumsi minyak sawit menurunkan berat dan volume tumor.
    • (2) penggunaan minyak kelapa sawit dapat menekan perkembangan tumor/kanker.
    • 3) minyak sawit lebih mampu mengendalikan pertumbuhan tumor/kanker dibandingkan dengan minyak kedelai maupun minyak jagung.

Keunggulan Gizi Minyak Sawit dan Tuduhan Pemicu Kanker ? [Sawit dan Kesehatan] – Jurnal PASPI Nomor 7 Tahun 2017

  • Minyak sawit sebagai minyak makan yang aman telah lama (lebih dari ribuan tahun) diakui dan dinikmati oleh masyarakat.
  • Dari riset ahli-ahli gizi, mengungkapkan berbagai keunggulan gizi dari minyak goreng sawit dibandingkan dengan minyak nabati lain seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak zaitun dan lain-lain.
    • (1) minyak goreng sawit memiliki komposisi asam lemak yang seimbang.
    • (2)dalam proses pembuatan minyak goreng sawit tidak melakukan proses hidrogenisasi sehigga tidak menghasilkan asam lemak trans.
    • (3) minyak sawit mengandung senyawa anti kanker yang sangat tinggi yakni vitamin A (beta karotine), vitamin E dan asam lemak esensial.
  • Berdasarkan hasil-hasil riset gizi dan kesehatan, minyak sawit bukanlah berpotensi pemicu kanker (karsiogenesis) sebagaimana dituduhkan Eropa tersebut.

FAQ

Apa dampak konsumsi minyak sawit terhadap risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes?

Apa saja vitamin dan senyawa aktif yang terdapat dalam minyak sawit?

Apakah ada kontroversi terkait keamanan minyak sawit?

Apa peran minyak sawit dalam mengendalikan pertumbuhan kanker/tumor?

Apa saja kandungan komposisi asam lemak, karotenoid, dan vitamin E dalam minyak sawit?

Apa yang dimaksud dengan senyawa bioaktif dalam minyak sawit?

Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x