Jurnal Kelapa Sawit dan Harga (2023)

Jurnal Kelapa Sawit dan Harga (2023)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Poin-poin Utama dalam Isu Kelapa Sawit dan Harga

  1. Tren Penurunan Harga CPO Dunia:
    • Meskipun harga minyak sawit dunia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa faktor positif seperti pertumbuhan ekonomi dunia, negara tujuan ekspor Indonesia, kenaikan harga minyak diesel, dan terdepresiasinya nilai Rupiah terhadap Dollar yang dapat mempengaruhi kenaikan harga CPO dunia di masa depan.
  2. Implikasi Terhadap Harga TBS:
    • Supply shock yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti anomali iklim, pandemi Covid-19, dan Perang Rusia-Ukraina menyebabkan penurunan produksi minyak sawit dan peningkatan harga TBS (Tandan Buah Segar), yang berdampak pada disparitas harga dan kelayakan program.
  3. Solusi dan Strategi:
    • Selisih antara HIP Biodiesel dan HIP Solar diperkirakan semakin mengecil sehingga dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melanjutkan program biodiesel di Indonesia.
    • Pengembangan biodiesel dapat mencapai tujuan kemandirian energi, menyehatkan neraca perdagangan, dan menurunkan emisi gas rumah kaca.
    • Pemerintah dan industri sawit perlu mengambil langkah strategis seperti reformulasi harga TBS untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat dan menghadapi fluktuasi harga dengan hilirisasi dan riset inovatif.
    • Penurunan harga CPO dunia tidak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, namun diperlukan penguatan industri sawit melalui produksi produk-produk baru seperti green gasoline, green diesel, dan green avtur.
  4. Proyeksi dan Harapan:
    • Prediksi harga CPO dunia pada tahun 2019 menghadapi risiko terjadinya El Nino pada bulan Juli 2019.
    • Ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh secara moderat dengan pertumbuhan ekonomi global sekitar 3.9 persen.
  5. Pengaruh Harga Minyak Lainnya:
    • Harga minyak dunia dan BBM memiliki pengaruh signifikan pada harga CPO dunia dan industri sawit nasional. Penurunan harga BBM dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi CPO.
  6. Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi:
    • Pemerintah dan pelaku industri sawit perlu bersinergi untuk mengatasi masalah harga CPO dunia dan menciptakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat serta mengembangkan industri sawit nasional yang lebih maju dan berkelanjutan.

Data Perkembangan Harga CPO CIF Rotterdam

Sawit dan Harga
Gambar 1. Perkembangan Harga Minyak CPO (CIFF Rotterdam) (Sumber: World Bank dan GAPKI*)
  1. Harga minyak sawit (CPO) dunia menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
  2. Tiga fase supply shock menyebabkan tren peningkatan harga CPO dunia selama periode tahun 2019 hingga Maret 2022.
  3. Fase pertama adalah anomali iklim, fase kedua adalah Pandemi Covid-19 dan implementasi mandatori B30 di Indonesia, fase ketiga adalah Perang Rusia versus Ukraina.

Data Perkembangan Harga Minyak Mentah dan CPO 2022

Figure 2. The Crude Oil Brent Prices and CPO Prices CIFF Rott Throughout 2022
Gambar 2. Perkembangan Harga Minyak Mentah (Brent) dan Harga CPO (CIFF Rott) Sepanjang Tahun 2022 (Sumber: Investing.com)
  1. Tren peningkatan harga minyak mentah juga dapat secara langsung mempengaruhi harga minyak sawit dunia.
  2. Kenaikan harga minyak dunia akan diikuti oleh kenaikan harga CPO dunia, dan sebaliknya.
  3. Harga minyak sawit periode Maret 2022 berkisar sekitar USD 1700-1900 per ton. Bahkan harga minyak sawit pernah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah yakni pada level USD 2,010 per ton pada tanggal 9 Maret 2022.

Data Selisih HIP Biodiesel dan Solar Januari-Maret 2022

Figure 3. Disparity of Biodiesel HIP and Diesel HIP in January March 2022
Gambar 3. Selisih HIP Biodiesel dan HIP Solar Periode Januari-Maret 2022 (Sumber: Ditjen Migas, Ditjen EBTKE, PASPI*, 2022)
  1. Kementerian ESDM telah menetapkan HIP Solar untuk Januari 2022 sebesar Rp. 7,506 per liter.
  2. Ditjen EBTKE ESDM juga telah mengumumkan HIP Biodiesel tahun 2022 yakni sebesar Rp. 13,177 per liter periode Januari, Rp. 13,867 per liter periode Februari, dan Rp. 14,436 per liter pada Maret.

Data Tren Penurunan Harga CPO Dunia dan Domestik

Tren Penurunan Harga CPO CIFF Rotterdam dan Domestik
Gambar 4. Tren Penurunan Harga CPO CIFF Rotterdam dan Domestik (Sumber: MPOB*, BAPPEPTI**, 2019)
  1. Harga CPO CIF Rotterdam (dunia) pada bulan Juni 2019 ini berada di rataan USD 501 per ton, bahkan harga CPO pernah mencapai USD 474 per ton pada November 2018 dimana harga tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2010.
  2. Harga CPO domestik diturunkan dari harga CPO dunia dengan rasio sekitar 90-96 persen.
  3. Perkembangan harga CPO domestik juga mengikuti tren penurunan harga CPO dunia, yakni dari Rp 7,340 per kg (Januari 2010) menjadi Rp 5,940 per kg (Juni 2019).
  4. Pada harga CPO dunia terendah (November 2018) juga menunjukkan harga CPO domestik yang paling rendah yakni sebesar Rp 5,852 per kg.

Data Perkembangan Harga TBS Berdasarkan Kelompok Umur

Perkembangan Harga TBS Berdasarkan Kelompok Umur
Gambar 5. Perkembangan Harga TBS Berdasarkan Kelompok Umur
  1. Selama periode Agustus 2017-Juli 2019, harga TBS umur 3-9 tahun menurun dari Rp 1,572 per kg menjadi Rp 1,182 per kg, harga TBS umur 10-20 tahun juga menurun dari Rp 1,810/kg menjadi Rp 1,341 per kg dan penurunan harga TBS umur diatas 20 tahun dari Rp. 1,685/kg menjadi Rp. 1,249/kg.
  2. Harga TBS yang diterima oleh pekebun sawit swadaya lebih rendah dengan proporsi harga 60 persen dari harga TBS plasma.
  3. Harga TBS swadaya juga menurun dari Rp 943 per kg menjadi Rp 7-9 per kg (TBS umur 3-9 tahun),  dari Rp 1,086 per kg menjadi Rp 805 per kg (TBS umur 10-20 tahun) dan dari Rp 1,011/kg menjadi Rp 750 per (TBS umur diatas 20 tahun).

Data Penurunan NTP Sektor Perkebunan Rakyat

NTP Sektor Perkebunan Rakyat yang Mengalami Penurunan
Gambar 6. NTP Sektor Perkebunan Rakyat yang Mengalami Penurunan (Sumber: BPS)
  1. Penurunan harga TBS di beberapa sentra produksi sawit berimplikasi pada penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perkebunan.
  2. NTP perkebunan di Riau mengalami peningkatan selama periode tahun 2015-2017 yakni dari 97.18 persen menjadi 104.48 persen.
  3. Seiring dengan penurunan harga TBS pada tahun 2018 berdampak juga pada NTP yang mengalami penurunan menjadi 95.57 persen.
  4. NTP perkebunan Sumut mengalami peningkatan dari 94.76 persen (2015) menjadi 98.6 persen (2017) dan mengalami penurunan menjadi 95.87 persen (2018).

Data Pergerakan Harga Minyak Nabati Utama & Diesel 2018

Pergerakan Harga Minyak Nabati Utama dan Harga Diesel
Gambar 7. Pergerakan Harga Minyak Nabati Utama dan Harga Diesel Sejak Januari 2016 – Mei 2018
  1. Harga CPO dunia sejak akhir tahun 2017 hingga bulan Mei 2018 secara umum menunjukkan trend yang semakin menurun.
  2. Pada bulan November 2017, harga CPO dunia masih berada di atas USD700/ton, namun pada bulan Mei 2018 harga CPO dunia telah berada di angka USD660/ton.
  3. Secara rata – rata terjadi penurunan harga CPO dunia 0,2 persen per tahun pada periode Juni 2017 hingga Mei 2018.

Data Pergerakan Harga Minyak Sawit Dunia 2018

Pergerakan Harga CPO Dunia Bulan Juni 2018 hingga Juli 2018
Gambar 8. Pergerakan Harga CPO Dunia Bulan Juni 2018 hingga Juli 2018
  1. Sejak bulan Mei 2018 hingga Juli 2018, harga CPO masih menunjukkan trend penurunan hingga berada di bawah USD600/ton pada bulan Juli 2018.
  2. Penurunan harga CPO dunia yang signifikan ini akan berdampak pada harga TBS di tingkat petani yang akan semakin kecil.

Data Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2019

Tabel 1.  Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2019 (dalam persen)

Kawasan/Negara201720182019
Dunia3.73.93.9
Negara Maju2.42.42.2
USA2.32.92.7
Euro Area2.42.21.9
Negara Berkembang4.74.95.1
China6.96.66.4
India6.37.37.5
ASEAN 55.35.35.3
Indonesia5.15.35.5
Timur Tengah, Afrika Utara2.23.53.9
Sumber : World Economic Outlook, IMF (2018)
  1. Perkiraan ekonomi dunia tahun 2019 secara global menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sama dengan tahun 2018 yaitu sebesar 3.9 persen.
  2. Pertumbuhan ekonomi dunia tidak mengalami peningkatan karena secara umum negara – negara maju mengalami sedikit perlambatan ekonomi sementara pada negara – negara berkembang terjadi pertumbuhan ekonomi.
  3. Lokomotif tradisional ekonomi dunia yakni negara-negara maju (advance economy) mengalami perlambatan ekonomi dari 2.4 persen tahun 2018 menjadi 2.2 persen tahun 2019.
  4. Perekonomian USA diproyeksikan mengalami perlambatan dari 2.9 persen (2018) menjadi 2.7 persen (2019).
  5. Ekonomi EU mengalami perlambatan dari 2.2 persen (2018) menjadi 1.9 persen (2019).

Data Proyeksi Minyak Nabati dan Lemak Dunia

Tabel 2.  Proyeksi Produksi Minyak Nabati dan Lemak Dunia (dalam juta ton)

Uraian20182019
A. Minyak Sawit
Indonesia
Malaysia
Row
Dunia

38.90
20.50
11.68
71.08

40.50
20.90
11.78
73.18
B. Minyak Kedelai Dunia (USDA)54.9557.51
C. Minyak Rapeseed Dunia25.5526.26
D. Minyak Bunga Matahari Dunia18.4319.02
E. Minyak Nabati dan Lemak Lainnya56.7556.87
Total Minyak Nabati dan Lemak Dunia226.76232.84
Sumber : Oir World Annual (2018)
  1. Berdasarkan data Oil World Annual (2018), produksi minyak nabati dan lemak global diproyeksikan naik dari 226.76 juta ton pada tahun 2018 menjadi 232.84 juta ton pada tahun 2019.
  2. Kenaikan tersebut diperoleh dari proyeksi peningkatan produksi minyak sawit Indonesia dari 38.90 juta ton (2018) menjadi 40.50 juta ton (2019).
  3. Sementara Malaysia diperkirakan hanya mampu meningkatkan produksi minyak sawit sebesar 0.4 juta ton pada tahun 2019.
  4. Secara total, terjadi peningkatan produksi minyak sawit dunia dari 71.08 juta ton (2018) menjadi 73.18 juta ton (2019).

Data Perbandingan Harga Minyak Sawit dengan Minyak Nabati Lainnya

Perbandingan Harga Minyak Sawit dengan Minyak Nabati Lainnya
Gambar 9. Perbandingan Harga Minyak Sawit dengan Minyak Nabati Lainnya (Oil World, USDA, 2018 data diolah)
  1. Jumlah produksi minyak sawit yang besar berdampak pada harga minyak sawit yang lebih rendah dibandingkan harga minyak nabati lainnya.
  2. Secara historis sejak tahun 2000, harga CPO dunia lebih rendah dari harga minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak rapeseed.

Jurnal Terkait Sawit dan Harga

Fenomena Peningkatan Harga Minyak Sawit Dan Kelayakkan Program Mandatori Biodiesel (4/2022) [Sawit dan Harga]

  • Peningkatan harga minyak mentah dan nabati dunia terjadi akibat Perang Rusia-Ukraina.
  • Harga minyak sawit dunia mengalami kenaikan sejak pertengahan tahun 2020.
  • Supply shock yang disebabkan oleh anomali iklim El-Nino, pandemi Covid-19, implementasi B30 di Indonesia, dan Perang Rusia-Ukraina menyebabkan penurunan produksi minyak sawit dan peningkatan harga.
  • Peningkatan HIP Biodiesel dan HIP Solar berdampak pada disparitas harga dan kelayakkan program.
  • Selisih antara HIP Biodiesel dan HIP Solar diperkirakan semakin mengecil.
  • Kondisi ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melanjutkan program biodiesel di Indonesia.
  • Pengembangan biodiesel dapat mencapai tujuan seperti kemandirian energi, menyehatkan neraca perdagangan, dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

Reformulasi Harga TBS Solusi Untuk Menyejahterakan Pekebun Sawit Rakyat (29/2019) [Sawit dan Harga]

  • Harga CPO dunia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
  • Penurunan harga CPO dunia ditransmisikan ke dalam negeri dengan penurunan harga TBS sawit rakyat.
  • Harga TBS yang diterima petani sawit swadaya hanya sekitar 60-70 persen dari harga TBS tingkat PKS.
  • Penurunan harga TBS di beberapa sentra produksi sawit juga berimplikasi pada penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perkebunan.
  • Rasio harga minyak goreng curah dengan CPO menunjukkan peningkatan.
  • Untuk mengatasi masalah penurunan harga TBS, pemerintah perlu mengambil kebijakan dan melakukan reformulasi terhadap formula penetapan harga TBS saat ini.
  • Solusi kedepan adalah mengembangkan PKS greenfuel di sekitar petani sawit.

Analisis Harga Minyak Sawit Dunia (29/2018) [Sawit dan Harga]

Harga CPO dunia saat ini mengalami penurunan drastis, meskipun seharusnya mengalami kenaikan karena adanya faktor-faktor positif seperti pertumbuhan ekonomi dunia dan negara tujuan ekspor Indonesia, penurunan produksi kedelai dunia, kenaikan harga minyak diesel, dan terdepresiasinya nilai Rupiah terhadap Dollar. Pemerintah harus meningkatkan penyerapan minyak sawit di dalam negeri dengan perluasan penerapan mandatori biodiesel ke sektor non-PSO

Anomali Harga CPO Dunia (41/2018) [Sawit dan Harga]

Penurunan harga CPO dunia menjadi sebuah anomali karena kondisi perekonomian global yang menunjukkan terjadinya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan permintaan terhadap bahan baku produksi seperti minyak sawit. Selain itu, perang dagang Amerika Serikat dengan China dan kampanye negatif yang massif terhadap industri sawit juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia

CPO Outlook 2019: Apakah Harga CPO Dunia Akan Terus Turun? (43/2018) [Sawit dan Harga]

  • Harga CPO dunia mengalami penurunan signifikan hingga Oktober 2018.
  • Diperkirakan harga CPO dunia akan meningkat sekitar USD 50 – 100 per ton pada tahun 2019 menjadi kisaran USD 600 – 650 per ton.
  • Pertumbuhan ekonomi negara-negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun 2019.
  • Konsumsi minyak nabati dan lemak dunia meningkat selama 5 tahun terakhir, dengan penggunaan untuk biofuel sebesar 2,2 juta ton dan untuk bahan pangan sebesar 5 juta ton.
  • Prediksi harga CPO dunia dan konsumsi minyak nabati dunia pada tahun 2019 masih menghadapi risiko terjadinya El Nino pada bulan Juli 2019.
  • Produksi minyak sawit pada tahun 2019 diprediksi mengalami peningkatan.

Dampak Penurunan Harga Minyak Sawit Dunia (47/2018) [Sawit dan Harga]

Penurunan harga CPO dunia menimbulkan kekhawatiran bagi Indonesia karena berdampak pada harga jual TBS petani dan industri sawit, namun tidak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Diperlukan penguatan industri sawit melalui hilirisasi dan riset inovatif untuk menghasilkan produk-produk baru seperti green gasoline, green diesel, dan green avtur.

Dampak Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Industri Minyak Sawit Indonesia (4/2016) [Sawit dan Harga]

Harga minyak dunia dan BBM memiliki pengaruh yang signifikan pada harga CPO dunia dan industri sawit nasional. Penurunan harga BBM akan menguntungkan negara pengimpor minyak, meningkatkan daya beli, dan memacu konsumsi CPO. Ekspor CPO Indonesia akan beralih ke negara-negara importir minyak seperti China dan India. Industri sawit nasional memiliki harapan optimisme dengan kenaikan harga CPO pada pertengahan 2016.

Pertanyaan yang sering ditanyakan seputar Sawit dan Harga

Apa yang menyebabkan harga kelapa sawit naik ?

Apa yang menyebabkan harga kelapa sawit turun ?

Apa yang menyebabkan penurunan harga minyak sawit dunia?

Bagaimana dampak penurunan produksi minyak sawit terhadap harga TBS?

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah harga CPO dunia dan kesejahteraan petani sawit?

Bagaimana prediksi harga CPO dunia pada tahun mendatang?

Mengapa pentingnya pengembangan biodiesel?

Bagaimana pengaruh harga minyak dunia dan BBM terhadap harga CPO dunia?

Mengapa kolaborasi dan inovasi penting dalam mengatasi masalah harga CPO dunia?

Bagaimana perubahan harga TBS berdasarkan kelompok umur?

Apa yang menjadi faktor utama penurunan harga TBS di beberapa sentra produksi sawit?

Bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan pengaruhnya terhadap harga CPO?

Bagaimana perbandingan harga minyak sawit dengan minyak nabati lainnya?

Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x