TLDR
Substitusi Impor Vitamin Sawit dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap vitamin A dan E sintetis impor senilai USD 58.24 juta tahun 2024, sekaligus memanfaatkan potensi minyak sawit sebagai sumber vitamin alami terbesar dunia untuk memperkuat ketahanan gizi nasional.
Substitusi Impor Vitamin Sawit menjadi solusi strategis untuk mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap vitamin A dan E sintetis dari luar negeri. Sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan vitamin alami berbasis minyak sawit guna mendukung program ketahanan gizi nasional dan pencegahan stunting di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Prevalensi stunting Indonesia tahun 2024 mencapai 19.8 persen, meski turun dari 37.2 persen pada 2013, namun belum memenuhi target RPJMN 2020-2024 sebesar 14 persen. Kondisi ini mengancam visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045 dan memerlukan strategi komprehensif untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi seluruh masyarakat.
Mengapa Minyak Sawit Berpotensi Menggantikan Vitamin Impor?
Minyak sawit mendapat julukan “the richest source of natural carotenoid (vitamin A)” karena kandungan beta karoten yang berperan sebagai prekursor dan sumber vitamin A. Secara ekuivalen, kandungan vitamin A pada minyak sawit 15 kali lebih banyak dibandingkan wortel yang selama ini dikenal sebagai pangan kaya vitamin A.
Selain vitamin A, minyak sawit juga merupakan sumber vitamin E alami terbesar dengan kandungan tertinggi dibandingkan minyak nabati lainnya. Bahkan kandungan vitamin E pada minyak sawit 23 kali lebih banyak daripada minyak zaitun yang dikenal sebagai minyak sehat.
Komponen vitamin E pada minyak sawit terdiri dari 20 persen tokoferol dan 80 persen tokotrienol, sehingga minyak sawit dijuluki “the richest natural source of tocotrienols” dengan kemampuan antioksidan yang sangat kuat. Defisiensi vitamin A dan E berpotensi menghambat pertumbuhan sehingga meningkatkan risiko stunting pada anak.
Seberapa Besar Ketergantungan Indonesia terhadap Vitamin Impor?
Indonesia mengimpor vitamin A dan turunannya sebanyak 576 ton senilai USD 17.55 juta pada tahun 2024, meningkat 2.5 kali lipat dari 227 ton senilai USD 4.38 juta pada 2001. Sementara impor vitamin E dan turunannya mencapai 3,357 ton senilai USD 40.69 juta pada 2024, meningkat 10 kali lipat dari 352 ton senilai USD 4.32 juta pada 2001.
Sebagian besar vitamin A dan E sintetis diimpor dari Tiongkok, Jerman, Swiss, dan Amerika Serikat. Tren peningkatan volume dan nilai impor setiap tahun menunjukkan ketergantungan tinggi Indonesia terhadap vitamin impor yang menyebabkan kerentanan ekonomi dan industri akibat risiko fluktuasi harga bahan baku di pasar global.
Empat industri utama yang membutuhkan vitamin A dan E meliputi industri pangan, farmasi, kosmetik, dan pakan ternak. Industri pangan menggunakan vitamin A untuk fortifikasi minyak goreng, margarin, susu, tepung, dan makanan bayi, bahkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 46/2019 dan SNI 7709: 2019 telah mewajibkan penambahan vitamin A pada minyak goreng sawit.
Bagaimana Potensi Produksi Vitamin dari Minyak Sawit Indonesia?
Minyak sawit mengandung 500-700 ppm karoten dan 600-1,000 ppm vitamin E, artinya setiap ton minyak sawit (CPO) mengandung sekitar 0.5-0.7 kg karoten dan 0.6-1 kg vitamin E. Dengan volume produksi CPO tahun 2024 sebesar 48.2 juta ton, jika 10 persen dari produksi tersebut (4.82 juta ton CPO) diolah dengan teknologi optimalisasi kandungan vitamin, diperkirakan dapat menghasilkan 2.4-3.3 ribu kg karoten dan 2.9-4.8 ribu kg vitamin E.
Program Grant Riset Sawit (GRS) yang dikelola BPDP telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi ekstraksi vitamin dari minyak sawit. Riset Bayu et al. mengembangkan teknologi ekstraksi tokotrienol dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), sementara riset Lestari et al. dan Yuniarti et al. berfokus mengembangkan teknologi ekstraksi vitamin E dan magnesium asam lemak untuk pembuatan tablet obat atau produk pangan aditif.
Kebijakan Apa yang Diperlukan untuk Mempercepat Substitusi Impor?
Substitusi Impor Vitamin Sawit memerlukan paket kebijakan strategis nasional berupa kebijakan mandatori vitamin A dan E berbasis minyak sawit dan kebijakan pungutan impor (import levy) vitamin sintetis. Kebijakan mandatori akan mewajibkan industri pengguna vitamin A dan E untuk beralih menggunakan karoten serta tokoferol dan tokotrienol berbasis minyak sawit yang diproduksi domestik.
Substitusi dilakukan secara bertahap dengan proporsi yang terus meningkat yakni 25 persen, naik menjadi 50 persen, naik ke 75 persen, dan mencapai 100 persen dalam periode 5 tahun ke depan. Kebijakan ini perlu didukung import levy untuk mengurangi impor vitamin sintetis sekaligus menciptakan insentif bagi tumbuh kembangnya industri vitamin berbasis minyak sawit domestik.
Dana dari levy impor vitamin sintetis dapat digunakan untuk pembiayaan riset-inovasi maupun insentif investasi bagi industri vitamin A dan E berbasis minyak sawit domestik. Pengalaman sukses Indonesia dalam menerapkan mandatori biodiesel dapat diterapkan pada mandatori vitamin berbasis minyak sawit.
Integrasi kebijakan mandatori dan import levy akan mendorong hilirisasi vitamin A dan E berbasis minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan domestik sehingga ketahanan pangan dan gizi nasional tercapai. Hal ini sejalan dengan program pembangunan SDM berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045.
Substitusi Impor Vitamin Sawit tidak hanya mengurangi beban devisa negara tetapi juga mendukung tren global menuju sumber nutrisi alami dan berkelanjutan. Indonesia sebagai “pabrik” vitamin A dan E alami terbesar dunia memiliki peluang besar memanfaatkan potensi minyak sawit untuk memperkuat ketahanan gizi nasional dan mencapai kemandirian vitamin.
ACKNOWLEDGEMENT
Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dalam penyusunan artikel diseminasi dan policy brief ini.
Daftar Pustaka
- Bayu A, Rahmawati SI, Rosidah A, Ahmadi P, Putra MY. 2023. Nanoemulsi Supervitamin E Kaya Tokotrienol sebagai Imunoterapi untuk Kanker Hasil Ekstraksi Selektif Sistem Dua Fasa dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (Nanovite). Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Bayu A, Rahmawati SI, Rosidah A, Indriani DW, Ahmadi P, Putra MY. 2024. Nanoemulsi Supervitamin E Kaya Tokotrienol sebagai Imunoterapi untuk Kanker Hasil Ekstraksi Selektif Sistem Dua Fasa dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (Nanovite). Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Gunstone FD, JL Harwood, FB Padlay, 1986. Lipid Handbook. London (UK): Chapman and Hall. http://aevnmont.free.fr/SACH-BOOKS/Organic%20Chemistry/Gunstone_The%20Lipid%20Handbook%203rd%20ed.pdf
- Hariyadi P. 2010. Mengenal Minyak Sawit dengan Berbagai Karakter Unggulnya. http://phariyadi.staff.ipb.ac.id/files/2015/01/2014-Buku-Mengenal-Minyak-Sawit-dengan-Beberapa-Karakter-Unggulnya.pdf
- Hariyadi P. 2020. Tantangan dan Peluang Sawit untuk Pemenuhan Gizi (SDGs) Indonesia dan Dunia. Materi Webinar Kontribusi Sawit bagi Pemenuhan Gizi Indonesia dan Dunia pada tanggal 23 Februari 2021.
- [GAPKI] Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. 2025. Siaran Pers: Produksi Menurun, Pasar Indonesia Menyusut. https://gapki.id/news/2025/03/06/produksi-menurun-pasar-indonesia-menyusut/#:~:text=Secara%20total%20produksi%20CPO%20dan,2023%20sebesar%2054.844%20ribu%20ton.
- ITC Trademap. 2025. Indonesia Import of Vitamin A & Vitamin E. https://www.trademap.org/
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2025. Survey Status Gizi Indonesia 2024. https://drive.google.com/file/d/1FmhMtFsElv0l95YNGqsoKy5xJh-m-glM/view
- Lestari D, Insanu M, Harimawan A. 2016. Pengembangan Proses Produksi Vitamin E dan Magnesium Stearat dari PFAD untuk Bahan Aditif Pangan dan Nutraseutikal. Grant Riset Sawit 2016: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Lestari D, Insanu M, Harimawan A, Mudhakir D, Yuniarti R, Sari AV, Rahmani AR, Zakaria AR, Lembono CA, Kurniawan K, Listianingrum, Habib RdR, Al-Aziz, Putri AO. 2019. Produksi Vitamin E dan Magnesium Stearat dari PFAD untuk Bahan Aditif Pangan dan Nutraseutikal. Grant Riset Sawit 2019: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Loganathan R, Radhakrishnan AK, Selvaduray KR. 2010. Health Promoting Effects of Phytonutrients Found in Palm Oil. Malaysian Journal of Nutrition. 16(2): 309-322. https://nutriweb.org.my/mjn/publication/16-2/a.pdf
- Loganathan R, Kanthimathi MS, Radhakrishnan AK, Choo YM, Teng KT. 2017. Health Promoting Effects of Red Palm Oil: Evidence from Animal and Human Studies. Nutrition Review. 75(2): 98-113. https://doi.org/10.1093/nutrit/nuw054
- Man YBC, Haryati T. 1997. Pengaruh Penggunaan Vitamin. E Minyak Sawit pada Kestabilan Oksidatif. Selangor (MY): University Malaysia.
- Mukherjee S, Mitra A. 2009. Health Effects of Palm Oil. Journal of Human Ecology. 26(3): 197-203. http://dx.doi.org/10.1080/09709274.2009.11906182
- Panjaitan FR, Rizki IF, Mulyono ME, Bajra BD, Bela B, Yudanto BG, Kusumah MS. 2023. Kajian Potensi Minyak Inti Sawit Merah sebagai Suplemen Makanan. Grant Riset Sawit 2023: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Panjaitan FR, Rizki IF, Mulyono ME, Bajra BD, Ichwan M. 2024. Kajian Potensi Minyak Inti Sawit Merah sebagai Suplemen Makanan. Grant Riset Sawit 2024: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- [PASPI] Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute. 2023. Mitos dan Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global. Edisi Keempat. Bogor (ID): Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute.
- PASPI Monitor. 2018. Permasalahan Fortifikasi Vitamin A Minyak Goreng Sawit. Jurnal Analisis Isu Strategis Sawit. 4(44): 1335-1340. https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2022/08/4.44.-PERMASALAHAN-FORTIFIKASI-VITAMIN-A-MINYAK-GORENG-SAWIT.pdf
- PASPI Monitor. 2019. Potensi Penyediaan Pro-Vitamin A Berbasis Minyak Sawit. Jurnal Analisis Isu Strategis Sawit. 5(40): 1673-1680. https://palmoilina.asia/wp-content/uploads/2022/08/5.40.-POTENSI-PENYEDIAAN-PRO-VITAMIN-A-BERBASIS-MINYAK-SAWIT.pdf
- PASPI Monitor. 2020. Potensi Penyediaan Vitamin A Berbasis Minyak Sawit untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik. Palm Oil Journal Analysis of Palm Oil Strategic Issues. 1(26): 175-182. https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/vitamin-a-berbasis-minyak/
- PASPI Monitor. 2023. Minyak Makan Merah Sebagai Solusi Untuk Substitusi Impor, Cegah Stunting, dan Ketahanan Pangan Lokal. Artikel Diseminasi dan Policy Brief. 1(5). https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/solusi-dari-minyak-makan-merah/
- PASPI Monitor. 2024. Minyak Makan Merah Bantu Wujudkan Asta Cita Prabowonomics. Artikel Diseminasi dan Policy Brief. 1(29). https://palmoilina.asia/jurnal-kelapa-sawit/minyak-makan-merah-asta-cita/
- PASPI Monitor. 2025. Minyak Makan Merah: Superfood Alami untuk Tubuh Lebih Sehat. Infografis https://palmoilina.asia/berita-sawit/minyak-makan-merah-invoasi-sawit/
- [PPKS] Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2022. Teknologi Minyak Makan Merah Bergizi dan Menyehatkan.
- Raharjo S, Supriyadi, Ardhi A, Ulfah M. 2021. Pengembangan Nano-Structured Lipid Carrier (NLC) Berbasis Minyak Sawit untuk Pemanfaatan Fitonutrien Sawit sebagai Nutrasetikal dan Ingredien Pangan Fungsional. Grant Riset Sawit 2021: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
- Slover HT. 1971. Tocopherol in Food and Fats. Lipid. 6(5): 291-296.
- [USDA] United States of Departement Agricultural. 2025. Oilseed: World and Market Trade Annual Report. https://apps.fas.usda.gov/psdonline/circulars/oilseeds.pdf Yuniarti R, Lembono CA, Lestari D, Insanu M, Ardiyan H, Mudhakir D, Kurniawan T, Listianingrum, Habib RdR, Putri AO, Sari AV. 2018. Pengembangan Proses Produksi Vitamin E dan Magnesium Stearat dari PFAD untuk Bahan Aditif Pangan dan Nutraseutikal. Grant Riset Sawit 2018: Ringkasan Penelitian. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.