Pendahuluan : Industri Minyak Sawit Sumatera Utara Berkelanjutan
Sumatera Utara memiliki jejak rekam keberhasilan (success story) dalam pengembangan industri minyak sawit dunia. Pertama, dimulai dengan pengembangan kebun sawit komersial pertama di Asia tahun 1911 di Pulau Raja dan Tanah Itam Ulu serta pengembangan industri hilir sawit pertama di Indonesia (Adolina dan Belawan) tahun 1976, telah merubah kebun sawit menjadi industri strategis di Sumatera Utara dan nasional. Kedua, Sumatera Utara juga berhasil mengembangkan model perkebunan sawit inti-plasma (PIR) sejak tahun 1978 yang memungkinkan berkembangnya perkebunan sawit rakyat (yang menurut Ahli Barat tidak mungkin).
Ketiga, Sumatera Utara juga provinsi pertama yang berhasil mengembangkan teknologi dan pengelolaan kebun sawit di lahan gambut secara berkelanjutan sejak 80 tahun yang lalu dan hingga sampai saat ini masih sustainable dan tidak pernah terbakar. Dan keempat, Sumatera Utara merupakan daerah “pengekspor” Tenaga Ahli kebun sawit yang memungkinkan berkembangnya industri sawit pada 190 kabupaten di Indonesia saat ini.
Ketiga hal tersebut di atas telah membawa Indonesia ke panggung dunia sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia. Perkebunan kelapa sawit Sumatera Utara yang kini berkembang pada 21 kabupaten merupakan industri strategis dan menjadi bagian penting dari pembangunan Sumatera Utara. Kontribusinya selama ini sangat luas, baik dalam penghasil devisa, percepatan pembangunan daerah, penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan pedesaan, peningkatan pendapatan petani, penciptaan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan maupun dalam pelestarian lingkungan hidup.
Dalam ekspor Sumatera Utara, industri minyak sawit menyumbang sekitar 50 persen lebih dan masih memiliki ruang yang luas untuk bertumbuh. Perkebunan kelapa sawit juga menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru Sumatera Utara. Daerah seperti Stabat, Belarang, Sei Rampah, Limapuluh, Perdagangan, Rantau Prapat, Aek Kanopan, Aek Nabara, Kota Pinang, Sosa, Sibuhuan dan lain-lain bertumbuh akibat perkebunan kelapa sawit. Selain itu, perkebunan kelapa sawit juga manarik perkembangan perekonomian perkotaan dan kawasan pedesaan di Sumatera Utara.
Buku Industri Minyak Sawit Sumatera Utara Berkelanjutan ini diterbitkan GAPKI Sumatera Utara untuk menginformasikan bagaimana peran strategis industri minyak sawit dalam pembangunan Sumatera Utara.
Buku ini terdiri atas lima bagian yakni. Bagian Pertama (Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Sumatera Utara), Bagian Kedua (Kontribusi Industri Minyak Sawit dalam Perekonomian Sumatera Utara), Bagian Ketiga (Kontribusi Industri Minyak Sawit dalam Pembangunan Pedesaan Sumatera Utara), Bagian Keempat (Kontribusi Industri Minyak Sawit dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Sumatera Utara, dan Bagian Kelima (Sistem Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Sumatera Utara).
Kami berharap Buku ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat Sumatera Utara. Saran konstruktif untuk menyempurnakan Buku ini kedepan kami sambut dengan tangan terbuka.