Back to Top
Content
Rating & Comment

Fakta-Fakta Pemanasan Global (2025)

Share

Pemanasan Global adalah fenomena di mana suhu rata-rata bumi mengalami peningkatan akibat dari konsentrasi efek gas rumah kaca di atmosfer. Efek gas rumah kaca tersebut memantulkan radiasi matahari kembali ke bumi dan menghasilkan efek pemanasan. Dalam jangka panjang, peningkatan suhu global dapat menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan.

Dalam artikel ini, PASPI akan membahas tentang pemanasan global mulai dari penyebabnya, dampak serta solusi untuk mengatasinya.

Key Takeaways

  • Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Aktivitas Matahari, aktivitas Vulkanik, Perubahan Orbit Bumi, dan Variabilitas Alamiah Lainnya merupakan faktor alami pemanasan global.
  • Pembakaran Bahan Bakar Fosil, Aktivitas Pertanian, Transportasi, Aktivitas Industri, dan Penggunaan Listrik adalah kontributor utama pemanasan global dari aktivitas manusia.
  • Kelapa Sawit dapat berperan sebagai “paru-paru ekosistem” dengan kemampuan menyerap karbon dioksida melalui fotosintesis.
  • Perkebunan kelapa sawit memiliki kemampuan carbon sink yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutan tropis.
  • Biofuel dari kelapa sawit adalah energi terbarukan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dunia.
  • Pada tahun 2019, penggunaan biodiesel kelapa sawit mampu mengurangi emisi sebesar 9,3 juta ton.


Apa itu Pemanasan Global ?

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca tersebut terjebak di atmosfer dan memantulkan radiasi matahari kembali ke bumi, sehingga menimbulkan peningkatan suhu global. Global warming tidak hanya mengakibatkan peningkatan suhu, namun juga berdampak pada perubahan iklim secara global.

Apa itu Perubahan Iklim ?

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang pada cuaca dan pola cuaca bumi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suhu rata-rata, curah hujan, dan intensitas cuaca ekstrem. Perubahan iklim dapat menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem dan menimbulkan dampak buruk pada kehidupan manusia dan ekosistem bumi.

Apa Penyebab dari Pemanasan Global ?

Pada dasarnya, pemanasan global disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor alamiah dan faktor aktivitas manusia. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami bagaimana faktor alamiah dan faktor aktivitas manusia menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Penyebab Alami Pemanasan Global

Pemanasan global bisa disebabkan oleh fenomena alam yang terjadi karena adanya perubahan dalam siklus alam, seperti aktivitas vulkanik, perubahan orbit bumi, dan aktivitas matahari. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan suhu global telah meningkat secara dramatis dan tidak sesuai dengan perubahan alamiah yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor manusia yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu global.

Berikut adalah beberapa penyebab alami global warming yang terjadi di bumi:

Aktivitas Matahari

Photosphere limb image Sun Solar and Heliospheric Oct 29 2003
Sumber : NASA

Perubahan aktivitas matahari dapat mempengaruhi suhu global. Matahari memiliki siklus aktivitas selama sekitar 11 tahun, yang dapat menyebabkan perubahan suhu yang signifikan pada bumi. Namun, saat ini aktivitas matahari sedang menurun, sehingga tidak dapat menjadi penyebab langsung dari peningkatan suhu global yang terjadi saat ini.

Aktivitas Vulkanik

Giant Volcano Eruption Mountains
Sumber : NASA

Erupsi vulkanik dapat mempengaruhi suhu global dengan melepaskan gas dan partikel ke atmosfer yang dapat memantulkan sinar matahari. Namun, dampak erupsi vulkanik hanya bersifat sementara dan tidak berpengaruh dalam jangka panjang.

Perubahan Orbit Bumi

Sumber : NASA

Perubahan orbit bumi, termasuk siklus Milankovitch, juga dapat mempengaruhi suhu global. Siklus Milankovitch meliputi perubahan dalam inklinasi, presesi, dan eksentrisitas orbit bumi. Namun, perubahan ini terjadi secara bertahap dalam ribuan tahun, dan tidak dapat menjelaskan peningkatan suhu global yang terjadi saat ini.

Variabilitas Alamiah Lainnya

PHOTO%20 %20Satellite%20image%20showing%20El%20Nino%20sea%20surface%20temperature%20departure%20from%20norm 2015.11.12%20 %20NOAA 1920x1080 landscape.png
Sumber : NOAA

Ada berbagai variabilitas alamiah lainnya yang dapat mempengaruhi suhu global, seperti El Nino dan La Nina, yang mempengaruhi suhu permukaan laut dan pola cuaca di seluruh dunia. Namun, efek dari variabilitas alamiah ini juga bersifat sementara dan tidak dapat menjelaskan peningkatan suhu global yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Meskipun faktor alamiah memainkan peran dalam perubahan suhu global, namun peningkatan suhu yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir jelas bukan merupakan hasil dari faktor alami semata. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor dari aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu global dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.


Penyebab Pemanasan Global dari Aktivitas Manusia

Saat ini, peningkatan suhu global yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh faktor alami, tetapi juga disebabkan oleh faktor aktivitas manusia. Manusia telah berkontribusi terhadap peningkatan suhu global melalui berbagai aktivitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan gas lainnya. Berikut adalah beberapa penyebab pemanasan global dari aktivitas manusia yang paling signifikan:

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

300px Belchatow elektrownia

Pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, telah menjadi sumber energi utama di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir. Namun, saat bahan bakar fosil dibakar, emisi gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfer, yang menyebabkan peningkatan suhu global. Konsumsi energi dari pembakaran bahan bakar fosil bertanggung jawab atas sekitar 75% emisi gas rumah kaca global.

Aktivitas Pertanian

Farmer compost pile France Compost matter soil

Pertanian juga merupakan penyebab signifikan dari global warming. Aktivitas pertanian, seperti penggunaan pupuk dan peternakan, menghasilkan emisi gas CH4 dan nitrogen oksida (N2O), yang juga dapat meningkatkan suhu global. Selain itu, pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Transportasi

contrails photo1

Transportasi merupakan salah satu penyebab dari global warming, khususnya mobil dan pesawat terbang. Kendaraan bermotor berkontribusi menyumbang emisi gas rumah kaca, terutama CO2, yang menyumbang sekitar 17% dari total emisi global.

Aktivitas Industri

Ark%20Neyman%2C%20Shutterstock%20low%20res

Industri juga menyumbang bagi peningkatan suhu global melalui emisi gas rumah kaca dari proses produksi, seperti pembuatan semen dan besi baja. Emisi dari industri menyumbang sekitar 21% dari total emisi gas rumah kaca global.

Penggunaan Listrik

Penggunaan listrik juga berkontribusi pada peningkatan suhu global melalui emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil. Peningkatan penggunaan listrik di seluruh dunia telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik.

Dalam rangka mengatasi masalah global warming, perlu dilakukan tindakan yang tepat dan efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia. Upaya seperti penggunaan sumber energi terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan pengurangan konsumsi energi dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kondisi lingkungan hidup global.

Apa saja Dampak dari Pemanasan Global ?

Dampak-dampak yang disebabkan oleh pemanasan global tidak bisa dianggap remeh. Berikut adalah dampak-dampak dari pemanasan global:

  • Peningkatan suhu: Suhu rata-rata Bumi meningkat secara signifikan selama abad terakhir, dan diprediksi akan terus meningkat.
  • Perubahan pola cuaca: Pemanasan global telah menyebabkan perubahan dalam pola cuaca global, termasuk peningkatan kejadian cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan kekeringan.
  • Kenaikan permukaan air laut: Akibat dari pemanasan global, es di kutub mencair dan menyebabkan kenaikan permukaan air laut.
  • Gangguan pada ekosistem: Pemanasan global dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem, termasuk kematian spesies dan migrasi yang tidak teratur.

Melihat dampak-dampak diatas, kita sebagai manusia sudah sepantasnya mulai mencari solusi untuk penyelesaian masalah pemanasan global sehingga anak cucu kita di masa depan dapat hidup dengan tenang dan damai.

Apa saja Solusi untuk Menyelesaikan Pemanasan Global ?

Untuk menyelesaikan masalah pemanasan global, diperlukan konsistensi dan kerja antar masyarakat, lembaga, perusahaan dan pemerintah di setiap negara. Berikut adalah solusi-solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemanasan global.

  • Pengurangan aktivitas yang dapat mengeluarkan emisi gas rumah kaca: Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan sumber energi yang lebih bersih, seperti energi terbarukan.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Dengan meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global dan dampaknya, masyarakat dapat lebih sadar akan tindakan yang dapat mereka lakukan untuk membantu menanggulangi masalah ini.
  • Konservasi energi: Dengan mengurangi konsumsi energi, baik di rumah maupun di tempat kerja, kita dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Aktivitas Penghijauan: Penanaman pohon dan penghijauan dapat membantu mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer.

Kelapa Sawit sebagai Solusi Penyelesaian Pemanasan Global

Tanaman kelapa sawit serta produk-produk turunan kelapa sawit juga bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan pemanasan global. Berikut adalah fakta-fakta bagaimana tanaman kelapa sawit dan produk turunannya dapat menjadi solusi penyelesaian pemanasan global.

Tanaman Kelapa Sawit memiliki Fungsi yang sama dengan Hutan

Perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting sebagai “paru-paru ekosistem” karena memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Selama proses tersebut, karbon dioksida dipecah menjadi karbon dan oksigen, dimana karbon diubah menjadi tubuh tanaman atau biomassa/biomaterial dan produk, dan oksigen dikeluarkan ke atmosfer sebagai sumber oksigen bagi manusia dan hewan.

Menurut studi Henson pada tahun 1999, perkebunan kelapa sawit memiliki kemampuan carbon sink yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutan tropis. Hal ini disebabkan oleh laju fotosintesis yang lebih tinggi pada perkebunan kelapa sawit daripada hutan tropis, dimana laju respirasi pada perkebunan kelapa sawit masih lebih rendah. Sebaliknya, hutan tropis umumnya sudah pada kondisi steady state, yakni laju fotosintesis dan respirasi sudah seimbang.

Dengan luas perkebunan kelapa sawit global yang mencapai 25 juta hektar pada tahun 2021, perkebunan kelapa sawit dapat menyerap emisi karbon dioksida sebesar 1.61 miliar ton CO2/ha/tahun. Kemampuan besar ini menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu cara untuk mengurangi jumlah emisi karbon dioksida dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain itu, perkebunan kelapa sawit juga mampu menyerap emisi karbon dari atmosfer bumi setiap hari, sepanjang tahun hingga tanaman berumur 25 tahun. Dengan demikian, perkebunan kelapa sawit dapat membantu mengurangi jumlah emisi karbon dioksida dan menjaga keberlangsungan ekosistem secara berkelanjutan.

Tanaman Kelapa Sawit Memiliki Emisi GHG yang Jauh Lebih Rendah dibandingkan Tanaman Minyak Nabati Lainnya

Studi yang dilakukan oleh Beyer et al. (2020) dan Beyer & Rademacher (2021) mengungkapkan bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati dengan emisi paling rendah di tingkat ekosistem global. Para peneliti mengevaluasi dan membandingkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh berbagai jenis minyak nabati, termasuk minyak sawit, minyak biji bunga matahari, minyak rapeseed, minyak zaitun/olive, minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak kacang tanah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jika diurutkan dari ranking terendah hingga tertinggi dalam menghasilkan emisi, minyak sawit adalah yang paling hemat emisi di antara jenis-jenis minyak nabati lainnya. Penemuan ini penting karena produksi minyak kelapa sawit menjadi topik yang kontroversial karena adanya isu-isu deforestasi, kebakaran hutan, serta kerusakan lingkungan dan sosial lainnya.

Biofuel Kelapa Sawit adalah Energi Terbarukan yang Bisa Mengurangi Emisi GHG dunia

Penggunaan biodiesel sawit juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2010, penggunaan biodiesel sawit mampu mengurangi emisi sebesar 0,3 juta ton. Lalu, pada tahun 2019, pengurangan emisi yang dihasilkan meningkat hingga mencapai 9,3 juta ton.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas, penyebab pemanasan global dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Pemanasan global disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Perubahan iklim menyebabkan perubahan suhu, curah hujan, dan intensitas cuaca ekstrem.
  • Faktor alamiah pemanasan global meliputi aktivitas matahari, erupsi vulkanik, perubahan orbit bumi, dan variabilitas alamiah lainnya.
  • Aktivitas manusia berkontribusi terhadap peningkatan suhu global melalui emisi gas rumah kaca seperti CO2, CH4, dan gas lainnya.
  • Dampak pemanasan global meliputi peningkatan suhu global, peningkatan permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan terjadinya cuaca ekstrem.
  • Peningkatan suhu global dalam beberapa dekade terakhir jelas bukan merupakan hasil dari faktor alami semata.
  • Penting untuk memahami faktor dari aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu global dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Sedangkan, untuk solusi dalam pengurangan pemanasan global, dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Kelapa Sawit memiliki kemampuan sebagai “paru-paru ekosistem” dan dapat menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis.
  • Perkebunan kelapa sawit memiliki kemampuan carbon sink yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutan tropis.
  • Perkebunan kelapa sawit dapat menyerap emisi karbon dioksida sebesar 1.61 miliar ton CO2/ha/tahun.
  • Kelapa sawit memiliki emisi gas rumah kaca paling rendah di antara jenis-jenis minyak nabati lainnya.
  • Biofuel kelapa sawit adalah energi terbarukan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dunia.
  • Kelapa sawit dapat membantu mengurangi jumlah emisi karbon dioksida dan menjaga keberlangsungan ekosistem secara berkelanjutan.
  • Tanaman kelapa sawit dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi jumlah emisi karbon dioksida dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

FAQs (Frequently Asked Questions)

Apa itu Pemanasan Global ?

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca tersebut terjebak di atmosfer dan memantulkan radiasi matahari kembali ke bumi, sehingga menimbulkan peningkatan suhu global

Apa itu Perubahan Iklim ?

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang pada cuaca dan pola cuaca bumi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suhu rata-rata, curah hujan, dan intensitas cuaca ekstrem.

Apa saja Penyebab Pemanasan Global ?

Penyebab pemanasan global bisa berasal dari faktor alamiah dan faktor aktivitas manusia. Faktor alamiah seperti aktivitas matahari, aktivitas vulkanik, perubahan orbit bumi dan variabilitas alamiah. Sedangkan, faktor aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fossil, aktivitas pertanian, transportasi, aktivitas industri dan penggunaan listrik.

Apa saja solusi untuk pemanasan global ?

Mengurangi aktivitas yang memproduksi emisi rumah kaca, konservasi energi dan aktivitas penghijauan. Disamping itu, menggunakan energi terbarukan seperti biofuel kelapa sawit dapat mengurangi emisi efek rumah kaca secara signifikan.

Share
3 1 vote
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Araan
Araan
23/04/2025 8:09 PM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Fakta fakta tentang pemanasan global 2025

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x