Back to Top
Content
Rating & Comment

Mengenal Organisasi dan Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (2025)

Share

Industri kelapa sawit Indonesia merupakan industri yang sangat penting untuk perekonomian Indonesia dan untuk menjaga kestabilan industri kelapa sawit nasional, dibutuhkan komunitas dan organisasi yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan industri kelapa sawit nasional bersama-sama.

Dalam artikel ini, PASPI akan membahas beberapa organisasi dan asosiasi kelapa sawit di Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan industri sawit nasional.

ilustrasi asosiasi kelapa sawit

BDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)

LOGO BPDPKS

BPDPKS singkatan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, yang merupakan sebuah organisasi Indonesia yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana untuk pengembangan dan cadangan sektor perkebunan kelapa sawit. BPDPKS merupakan organisasi non-eselon di bawah Kementerian Keuangan dan bertugas melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku.

BPDPKS memiliki visi yaitu menjadi badan pengelola dana yang berperan dalam pengembangan dan cadangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

BPDPK memiliki beberapa misi untuk mengembangkan industri kelapa sawit nasional, antara lain :

  • Meningkatkan kualitas dan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
  • Meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit.
  • Meningkatkan daya saing perkebunan kelapa sawit.
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit.
  • Meningkatkan pengembangan teknologi dan inovasi di bidang perkebunan kelapa sawit.
  • Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di bidang perkebunan kelapa sawit.
  • Meningkatkan pengembangan pasar dan promosi produk kelapa sawit.
  • Meningkatkan pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit.

BPDPKS juga telah membuat banyak program yang bertujuan untuk memajukan industri kelapa sawit nasional, antara lain :

  • Bantuan untuk petani sawit kecil : BPDPKS memiliki target untuk meningkatkan dukungan bagi petani kelapa sawit kecil melalui langkah-langkah strategis yang lebih terarah.
  • Peningkatan rantai pasokan : BPDPKS memiliki target untuk meningkatkan rantai pasokan dan distribusi kelapa sawit.
  • Program peremajaan perkebunan kelapa sawit: BPDPKS telah melaksanakan program peremajaan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani kecil di desa Rantau Ikil, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
  • Penelitian dan pengembangan: BPDPKS telah mengucurkan dana sebesar Rp389,3 miliar untuk penelitian kelapa sawit antara tahun 2015 dan 2021, bekerja sama dengan 70 lembaga penelitian dan pengembangan termasuk perguruan tinggi.
  • Kerjasama dengan lembaga: BPDPKS bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk perguruan tinggi, untuk melaksanakan program-program BPDPKS.

Asosiasi Kelapa Sawit – GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia

Logo GAPKI / Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) atau yang dikenal sebagai Indonesian Palm Oil Association (IPOA) didirikan pada tanggal 27 Februari 1981.

Sebagai organisasi pengusaha kelapa sawit Indonesia, GAPKI memiliki visi untuk mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan sebagai sumber kesejahteraan.

Selain itu, GAPKI memiliki misi-misi sebagai berikut :

  • Mensinergikan pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional
  • Menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan yang kondusif bagi industri kelapa sawit yang berkelanjutan
  • Mendorong anggota untuk melaksanakan tata kelola industri kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan.
  • Menjadikan industri kelapa sawit Indonesia untuk dapat bersaing di dunia internasional.

Sebagai organisasi pengusaha kelapa sawit terbesar di Indonesia, GAPKI memiliki tujuan utama, yaitu membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan dan kepentingan pengusaha kelapa sawit Indonesia, serta memadukan secara seimbang dan keterkaitan antara potensi pengusaha kelapa sawit.

Sampai saat ini, GAPKI memiliki anggota sebanyak 350 perusahaan yang merupakan gabungan dari perusahaan negara (BUMN), perusahaan swasta nasional, perusahaan swasta asing serta petani yang tergabung dalam organisasi koperasi.

Asosiasi Kelapa Sawit – GIMNI (Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia)

Logo GIMNI

GIMNI merupakan singkatan dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia, yang merupakan sebuah asosiasi pabrik pengolahan minyak nabati di Indonesia. Asosiasi ini didirikan pada tanggal 12 Desember 2006.

GIMNI memiliki tujuan antara lain sebagai berikut :

  • Mengumpulkan perusahaan-perusahaan industri minyak nabati.
  • Menggabungkan para pemangku kepentingan dalam industri minyak nabati di Indonesia untuk menjadi kekuatan bersama.
  • Mendukung kebijakan pemerintah terkait distribusi minyak goreng kemasan besar.
  • Meminta klarifikasi mengenai revisi pungutan ekspor untuk minyak kelapa sawit.
  • Menangani kelangkaan bahan baku yang menghambat produksi minyak nabati.
  • Mempromosikan percepatan peningkatan kualitas minyak nabati olahan dengan dukungan pemerintah dalam hal peraturan izin dan sertifikasi minyak goreng.

Visi dari GIMNI adalah menjadi asosiasi terkemuka di industri minyak nabati di Indonesia dengan mempromosikan kepentingan anggotanya dan mendukung kebijakan pemerintah terkait distribusi minyak goreng kemasan besar.

Selain itu misi GIMNI adalah :

  • Mengumpulkan perusahaan-perusahaan industri minyak nabati.
  • Menggabungkan pemangku kepentingan dalam industri minyak nabati di Indonesia untuk menjadi kekuatan bersama.
  • Menangani kelangkaan bahan baku yang menghambat produksi minyak nabati.
  • Meminta klarifikasi mengenai revisi pungutan ekspor untuk minyak kelapa sawit.
  • Mempromosikan percepatan peningkatan kualitas minyak nabati olahan dengan dukungan pemerintah dalam hal peraturan izin dan sertifikasi minyak goreng.

Asosiasi Kelapa Sawit – APOLIN (Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia)

Logo APOLIN

APOLIN merupakan singkatan dari Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia, yang merupakan sebuah asosiasi perusahaan-perusahaan industri oleokimia di Indonesia.

Asosiasi ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara bisnis-bisnis dalam industri oleokimia. Indonesia merupakan produsen oleokimia terbesar di dunia, dan APOLIN mewakili industri oleokimia nasional di pasar internasional

APOLIN memiliki tujuan antara lain sebagai berikut :

  • Mengumpulkan perusahaan-perusahaan di industri oleokimia.
  • Meningkatkan kerja sama antara bisnis-bisnis di industri oleokimia di Indonesia.
  • Memperkuat daya saing industri oleokimia di Indonesia.
  • Menganjurkan dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri oleokimia di Indonesia.

Asosiasi Kelapa Sawit – APROBI (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia)

Logo APROBI

APROBI merupakan singkatan dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, yang merupakan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia. APROBI didirikan pada akhir tahun 2006 untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan biofuel sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia.

Asosiasi ini terdiri dari perusahaan biodiesel dan bioetanol serta menjalin kemitraan dengan pemerintah dan pihak lain untuk mengoptimalkan penggunaan biofuel di Indonesia. Prinsip APROBI didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia.

Tujuan dari APROBI adalah sebagai berikut :

  • Mendukung program pemerintah dalam pengembangan biofuel sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia.
  • Menghubungkan entitas bisnis swasta di industri biofuel.
  • Mengoptimalkan penggunaan biofuel di Indonesia melalui kemitraan dengan pemerintah dan pihak lain.
  • Memastikan kesiapan APROBI dalam melaksanakan program B35, yang merupakan program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan biodiesel dicampur dengan bahan bakar diesel.
  • Menjelajahi destinasi ekspor baru untuk biodiesel yang terbuat dari CPO (crude palm oil) dengan mencari dukungan dari departemen terkait di negara tujuan.

APROBI memiliki beberapa program untuk mendukung pengembangan dan penggunaan biofuel di Indonesia. Salah satu program utamanya adalah mendukung Program Mandatori Biodiesel pemerintah, yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan biodiesel dicampur dengan bahan bakar diesel di Indonesia. APROBI juga berupaya menjelajahi destinasi ekspor baru untuk biodiesel yang terbuat dari CPO (crude palm oil) dengan mencari dukungan dari departemen terkait di negara tujuan. Selain itu, APROBI bertujuan untuk memastikan kesiapan anggotanya dalam melaksanakan program B35, yang merupakan program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan biodiesel dicampur dengan bahan bakar diesel.

APROBI juga bekerja untuk menyatukan semua sektor bisnis di industri biofuel di Indonesia agar menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

FAQs

Apa itu BPDPKS ?

Apa visi dan misi BPDPKS ?

Apa saja program yang dilakukan oleh BPDPKS?

Apa itu GAPKI dan apa tujuannya?

Apa peran GIMNI dalam industri minyak nabati di Indonesia?

Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x