Pengembangan industri sawit nasional tidak terlepas dari peran lembaga riset. Hal ini dikarenakan pada fase industri sawit nasional menuju tahun 2045 bersifat pada berkelanjutan (sustainability). Pengembangan riset industri sawit diharapkan mampu menghasilkan indovasi seperti new technology, new product, new market dan bukan sekadar research for research yang hanya menghasilkan invention. Sehingga riset sawit mampu menghasilkan manfaat ekonomi, sosial dan ekologis secara inklusif dan berkelanjutan.
Inovasi Riset Industri Sawit Nasional
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai lembaga penelitian milik pemerintah (BUMN) merupakan lembaga penelitian yang diberi mandat untuk melakukan riset inovasi secara komprehensif dibidang sawit. Selain PPKS, terdapat lembaga riset baik milik perusahaan dalam industri sawit maupun universitas.
Pengembangan riset sawit yang terbagi dalam beberapa aspek yakni hulu, hilir hingga sosial ekonomi yang komprehensif dan berkesinambungan akan menjadi riset inovasi yang bermanfaat bagi industri sawit nasional.
Pada Sektor kebun dan PKS, kegiatan riset secara mulltidisiplin diharapkan mampu meningkatkan minyak (CPO dan PKO) baik pada kebun sawit. Peningkatan produktivitas tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi inovasi paket teknologi melalui peremajaan, perbaikan kultur teknis hingga efisiensi dan pemisahan PKS serta pengelolaan perkebunan yang berasaskan keberlanjutan secara lingkungan, sosial dan ekonomi.
Sementara itu, kegiatan riset pada sektor industri hilir secara multidisiplin diharapkan mempercepat pengembangan jalur hilirisasi industri sawit nasional sehingga dapat menghasilkan inovasi produk hilir dengan nilai tambah yang lebih tinggi serta marketable yang memenuhi standar mutu produk baik pada pasar domestik maupun internasional.
Daftar Isi
Riset Teknologi Perkebunan Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit
Dalam rangka menghasilkan dan menyediakan inovasi teknologi peningkatan produktivitas kebun sawit, diperlukan kegiatan riset yang berkesinambungan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga riset baik lembaga riset pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta maupun perusahaan perkebunan sawit.
Roadmap riset untuk menghasilkan inovasi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit nasional dari 3.6 ton/hektar (2018) menjadi 6.69 ton/hektar (2045) diperlukan riset berkesinambungan teknologi proses produksi sawit (Tabel 1) dan peningkatan produktivitas minyak pada pabrik kelapa sawit (Tabel 2).
Industri sawit telah membuat rancangan roadmap untuk riset produk dan teknologi budaya sawit. Roadmap yang dipersiapkan dari periode 2016 sampai 2045 ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk perkembangan dan inovasi produk dan teknologi budaya industri sawit nasional.
Tabel 1. Riset Produk dan Teknologi Budaya
Obyek | 2016 – 2045 |
---|---|
Pasar | perkebunan sawit rakyat, swasta dan negara |
Produk | Tanaman Sawit dengan produktivitas 6,5 ton/ha. |
Kebun dengan varietas tahan penyakit dan hama umum kelapa sawit (Ganoderma dan hama penyakit lain) | |
Kebun dengan varietas tahan kondisi iklim ekstrim (terlalu basah atau kering) | |
Kebun dengan 100% varietas klin | |
Sistem aplikasi analisis data terintegrasi (big data dan artificial intelligence) untuk mendukung produksi kelapa sawit yang optimal dan berkelanjutan | |
Teknologi | Perakit bahan tanaman unggul baru sawit melalui eksplorasi dan integrasi karakter baru Molecular breeding Rekayasa Genetik |
Perbaikan Bahan Tanaman Sawit • Molecular breeding • Rekayasa Genetik • New Plant breeding techniques (cisgenik, intragenesis, SSN Technology, oligo-directed mutagenesis, reverse breeding) | |
Pengembangan Bahan tanaman sawit : • Molecular breeding • Rekayasa Genetik • New Plant breeding techniques (cisgenik, intragenesis, SSN Technology, oligo-directed mutagenesis, reverse breeding) • Big Data dan Artificial Intelligent | |
Pengembangan Sistem Pengelolaan Tanaman Sawit yang efisien melalui : • Precision Agriculture • Mekanisme dan Otomatisasi proses budidaya • Model kuantitatif estimasi produksi sawit • Paket Teknologi terpadu untuk Ganoderma dan OPT lainnya • Pengembangan bio-agents baru dan pestisida, serta • Integrasi teknologi terbaru (nanotechnology) | |
Peningkatan Sistem pengelolaan tanaman sawit yang efisien melalui : • Precision Agriculture • Mekanisme dan Otomatisasi proses budidaya • Model kuantitatif estimasi produksi sawit • Paket Teknologi terpadu untuk Ganoderma dan OPT lainnya • Pengembangan bio-agents baru dan pestisida, serta • Integrasi teknologi terbaru (nanotechnology) | |
Pengembangan dan peningkatan sistem pengelolaan tanaman sawit yang efisien melalui : • Drone untuk monitoring hara, penyakit, hama, dan kesehatan tanaman • Robotik untuk monitoring kematangan buah • Robotik untuk panen dan pengangkutan. • Model kuantitatif untuk manajemen air, hara dan produksi berbasis pada big data dan artificial intelligence. • Agents hayati atau non hayati untuk penanganan penyakit ganoderma dan OPT lainnya berbasis pada nanotechnology • Pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia berbasis pada nanotechnology Perakitan teknologi baru yang menggunakan pengembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk peningkatan efisiensi usaha sawit yang berkelanjutan | |
Pengembangan teknik persiapan lahan yang ramah lingkungan dan sistem tata air yang optimal | |
Perbaikan teknik persiapan lahan yang ramah lingkungan dan sistem tata air yang optimal | |
Pengembangan, perbaikan, dan peningkatan efisiensi teknik penyiapan media tumbuh (lahan dan air) tanaman kelapa sawit yang optimal dan ramah lingkungan | |
Pengembangan teknologi untuk peningkatan kesuburan tanah berbasis sumber daya hayati | |
Perbaikan teknologi untuk peningkatan kesuburan tanah berbasis sumber daya hayati | |
Pengembangan, perbaikan dan perakitan teknologi baru menggunakan ilmu pengetahuan mutakhir untuk peningkatan kesuburan tanah berbasis sumber daya hayati di lingkungan perkebunan sawit berdasarkan big data dan artificial intelligent fisiologi tanaman |
Tabel 2. Riset Produk serta Teknologi Pascapanen dan Pengolahan
Obyek | 2016 – 2045 |
---|---|
Pasar | Pekebun, Industri kelapa sawit, industri hilir minyak sawit, industri manufaktur |
Produk | Metode, teknik, DED, Model, Prototipe, Tools Kits, Pilot Plant, Demo Plant, 1st Commercial Plant dan Program Aplikasi |
Teknologi | Pemanenan dan transportasi lebih efisien |
Sistem informasi berbasis mobile aplikasi (panen, kualitas, mengurangi waktu tunggu sawit masuk ke PKS) | |
Metode rapid analysis dan tools kit untuk menentukan kualitas minyak | |
Enzim lokal untuk meningkatkan rendemen proses pengolahan minyak | |
Pengembangan teknologi PKS inovatif dan sistem otomasinya | |
Penerapan sistem informasi berbasis mobile aplikasi pada kegiatan pemanenan, transportasi, dan pengolahan | |
Aplikasi metode rapid analysis dan tools kit untuk menentukan kualitas minyak di industri kelapa sawit | |
Produksi enzim lokal untuk meningkatkan rendemen proses pengolahan minyak | |
Penerapan teknologi PKS inovatif dan sistem otomasinya | |
Robot pemanen dan pengangkut | |
Robot dan sensor dalam pabrik pengolahan minyak kelapa sawit | |
Paket sistem aplikasi analisis data terintegrasi (Big Data dan Artificial Intelligent) dalam panen, angkut, olah, dan kualitas minyak. | |
Paket advanced technology pemanfaatan kayu sawit untuk substitusi kayu hutan. |
Riset Hilir Kelapa Sawit
Hilirisasi kelapa sawit baik melalui jalur hilirisasi pangan dan kesehatan/micronutrient (oleofood complex), oleokimia dan biomassa complex serta biofuel complex memerlukan inovasi yang berkesinambungan. Dalam rangka memastikan inovasi yang berkesinambungan tersebut memerlukan riset yang terencana sistematis dan berkelanjutan.
Tabel 3. Riset Oleofood Complex (Pangan dan Kesehatan/Micronutrient)
Obyek | 2016-2045 |
---|---|
Pasar | Industri specialty fats, pangan, nutrasetikal/farmasetikal |
Produk | Paket teknologi produksi produk pangan, minyak makan merah, healthy oil, dan fitonutrisi berbasis minyak sawit yang doable (layak terap) dan feasible (layak keekonomian) untuk startup berbagai industri (kecil, menengah dan besar) |
Kosmetik dan pharmasetikal berbasis minyak kelapa sawit dengan input nanotechnology | |
Produk superfood (bernutrisi tinggi dan aman dikonsumsi) dengan harga terjangkau dan dapat dikembangkan dalam berbagai skala industri (kecil, menengah dan besar) | |
Teknologi | Mitigasi kandungan 3-MCPD dan GE pada minyak kelapa sawit dan fraksinya untuk industri pangan (3-MCPD < 1.0 ppm dan GE < 0.35 ppm) |
Mitigasi kandungan 3-MCPD dan GE pada minyak kelapa sawit dan fraksinya untuk industri susu dan makanan bayi (3- MCPD < 0.5 ppm dan GE <0.30 ppm) | |
System pengawasan untuk penjaminan mutu produk minyak kelapa sawit dan fraksinya (3-MCPD < 0.5 ppm dan GE < 0.30 ppm) | |
Teknologi produksi cocoa butter alternatives (CBA) dan confectionery fats yang trans free, low SAFA, NH | |
Diseminasi dan komersialisasi teknologi produksi cocoa butter alternatives (CBA) dan | |
Transfering technology untuk komersialisai teknologi produksi cocoa butter alternatives (CBA) dan confectionery fats yang trans free, low SAFA, NH untuk industry skala kecil dan menengah | |
Teknologi produksi bakery fat dan dairy fat alternatives yang trans free, low SAFA, NH | |
Diseminasi dan komersialisasi teknologi produksi bakery fat dan dairy fat alternatives | |
Diseminasi dan Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisasi teknologi produksi bakery fat dan dairy fat alternatives untuk industry skala kecil dan menengah. | |
Teknologi produksi pumpable shortening | |
Diseminasi dan komersialisasi produk pumpable shortening ke industri | |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisasi teknologi produksi kosmetik dan pharmasetikal dengan nanotechnology. | |
Teknologi produksi healthy oil(1) berbasis minyak kelapa sawit | |
Penggandaan skala dan diseminasi teknologi produksi healthy oil (1) ke industri. | |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisasi teknologi produksi kosmetik dan pharmasetikal dengan untuk industry skala kecil dan menengah | |
Teknologi produksi fitonutrisi sawit | |
Studi klinis dan uji efikasi produk fitonutrisi, penggandaan skala, registrasi ke BPOM, dan diseminasi ke industri. | |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisasi diversifikasi produksi dari nira sawit untuk industry skala kecil dan menengah | |
Studi epidemiologi dan uji klinis konsumsi minyak kelapa sawit di masyarakat Indonesia | |
Studi epidemiologi dan uji klinis konsumsi minyak kelapa sawit di masyarakat Indonesia | |
Kajian rekomendasi asupan minyak/lemak berdasarkan pola diet masyarakat Indonesia | |
Kajian penggunaan minyak goreng sawit di industri untuk penetapan praktis atau rekomendasi penggunaannya. | |
Kajian penggunaan minyak goreng sawit di industri untuk penetapan praktis atau rekomendasi penggunaannya | |
Teknologi proses modifikasi enzimatik minyak kelapa sawit untuk produk pangan, termasuk pengembangan enzim lokal. | |
Penggandaan skala dan diseminasi teknologi proses modifikasi enzimatik minyak kelapa sawit untuk produk pangan. | |
Teknologi produksi healthy oil(2) berbasis structured lipids | |
Penggandaan skala dan diseminasi teknologi produksi healthy oil (2) berbasis structured lipids. |
Tabel 4. Riset Produk Oleokimia dan Biomaterial (Biomassa) Kompleks
Obyek | 2016-2045 |
---|---|
Pasar | Industri Kelapa Sawit, Industri Hilir Minyak Kelapa Sawit, Industri Kimia, Industri Perminyakan, Industri Pertanian, Industri Manufaktur dan Industri Lainnya |
Produk | Metode, Teknik, DED, Model, Prototipe, Pilot Plant, Demo Plant, dan 1st Commercial Plant |
Teknologi | Perbaikan proses sintesis produk oleokimia derivatives bernilai tambah tinggi |
Pengembangan produk dan teknologi oleokimia derivatives bernilai tambah tinggi | |
Pengembangan produk dan teknologi oleokimia derivatives Komersialisasi | |
Studi toksikologi dan ekotoksikologi produk olekimia dan oleokimia derivatives | |
Studi peningkatan brand image produk olekimia dan oleokimia derivatives | |
Promosi dan perluasan pasar produk olekimia dan oleokimia derivatives Komersialisasi | |
Identifikasi kajian regulasi peningkatan penggunaan bahan oleokimia dan Biomassa sawit | |
Sosialisasi regulasi peningkatan penggunaan bahan oleokimia dan Biomassa sawit | |
Implementasi regulasi peningkatan penggunaan bahan oleokimia dan Biomassa sawit Komersialisasi | |
Perbaikan produk dan teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa Sawit serta aplikasinya pada beragam industri | |
Pengembangan produk dan teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa sawit serta aplikasinya pada beragam industry | |
Diseminasi dan implementasi teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa sawit Komersialisasi | |
Up scaling teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa sawit serta aplikasinya dari skala lab ke skala pilot | |
Up scaling teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa sawit serta aplikasinya dari skala pilot ke skala demo pilot | |
Up scaling teknologi produksi oleokimia derivative dan Biomassa sawit serta aplikasinya skala 1st commercial Komersialisasi |
Tabel 5. Riset Biofuel Complex
Obyek | 2016-2045 |
---|---|
Pasar | Industri Kelapa Sawit, PLN, Pertamina, Industri manufaktur, Industri start-up |
Produk | Biofuel: biodiesel, biogas, biopremium, dan bioavtur dengan nanotechnology. Biogas berbasis algae |
Teknologi | Peningkatan efisiensi teknologi biogas limbah sawit |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisai katalis untuk produksi biodiesel, biopremium, dan bioavtur. | |
Pengembangan teknologi upgrading biogas to biomethane dan pemanfaatannya | |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisai teknology kompresi biogas dari POME atau limbah integrasi sawit sapi untuk mendukung mobilisasi alat transportasi dalam kebun. | |
Pembangunan PLTBg limbah sawit skla pilot dan skala demo | |
Transfering technology dari pilot plant sebelum komersialisasi biogas berbasis algae | |
Peningkatan efisiensi pembakaran limbah padat | |
Perbaikan kualitas Biodiesel | |
Pembangunan Bioetanol Selulosa skala Pilot dan Demo | |
Optimasi sistem unit Demo dan komersialisasi | |
Pembangunan Pabrik biohidrokarbon skala pilot | |
Pembangunan Pabrik biohidrokarbon skala demo | |
Komersialisasi | |
Pengembangan teknologi pirolisa dan gasifikasi untuk pemanfaatan langsung (listrik dan bio-oil) | |
Unit demo dan komersialisasi |
Riset Bidang Sosial Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, Teknologi dan Informasi (TIK)
Selain riset inovasi teknologi dan produk juga diperlukan kegiatan riset yang terkait dengan perumusan kebijakan (policy research), tata kelola, aspek lingkungan, sosial ekonomi, bisnis dan manajemen dan teknologi informasi yang diperlukan untuk mengelola industri kelapa sawit nasional dari hulu ke hilir.
Tabel 6. Riset Bidang Sosial Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, Teknologi dan Informasi (TIK)
Obyek | 2016-2045 |
---|---|
Pasar | Berkontribusi pada status SDGs (kemiskinan, nutrisi, pertumbuhan ekonomi, industri dan infrastruktur, kesenjangan dan lingkungan) |
Model bisnis dan manajemen yang efektif dan efisien | |
Automasi melalui TIK dan Mekatronika | |
Pasar dan pemasaran baru | |
Rekomendasi kebijakan | |
Teknologi | Kajian status ekonomi pada tingkat rumah tangga hingga internasional terkait kontribusi sawit |
Modelling bidang ekonomi dan lingkungan – faktor parsial | |
Modelling bidang ekonomi dan lingkungan – faktor kompleks dengan pendekatan big data dan artificial intelligent. Invasi teknologi, ketahanan pangan, ketidakpastian harga, perang dagang, revolusi hijau, ketersediaan tenaga kerja | |
Kajian daya saing usahatani sawit | |
Kajian daya saing usahatani sawit dengan cakupan internasional | |
Kajian daya saing usahatani sawit Minyak nabati lain untuk pangan dan energi Sumber energi terbarukan non-edible oil. | |
Kajian automasi informasi kepada pekebun untuk efisiensi dukungan ketepatan produksi | |
Kajian automasi pemasaran dan e-banking pada tingkat pekebun | |
Automasi sistem informasi di tingkat petani, integrasi akses saprotan, perbankan, pemasaran, pemerintah, stakeholder | |
Kajian permodalan pekebun dan kemungkinan koorporasi pekebun | |
Kajian ekonomi korporasi pekebun dalam memproses minyak kelapa sawit dan produk kelapa sawit lainnya | |
Ekonomi koorporasi petani dengan platform digital melalui jejaring sosial untuk pengembangan produk berbasis kelapa sawit, mengarah kepada kemandirian pangan dan energi di pedesaan | |
Kajian kelembagaan bisnis dan manajemen | |
Kajian kelembagaan bisnis dan manajemen dengan sampling yang lebih luas | |
Kelembagaan dan bisnis Sosial network, automasi sistem informasi di usaha tani, inklusivitas | |
Kajian customer behavior | |
Kajian customer behavior dengan cakupan wilayah yang lebih luas | |
Customer behavior Health, food safety, environment, sustainability, traceability | |
Kajian konsep best management on farm | |
Best management practices: High-cost production, Labour shortage, Invasion technology, High risk | |
Kajian risk management | |
Kajian risk management dengan faktor yang lebih kompleks | |
Risk management Uncertain price, trade paradox, climate change, evolution of money | |
Riset kebijakan dalam dan luar negeri | |
Kajian manajemen infrastruktur on dan off farm | |
Kajian manajemen infrastruktur export | |
Manajemen infrastruktur On farm, off farm, storage tank, pengapalan, integrasi sistem informasi | |
Kajian automasi (e-tools) dan mekanisasi pertanian termasuk kemampuan adaptasi dan dampak yang akan terjadi | |
Kajian automasi dan mekatronika | |
Inovasi usaha tani sawit, adaptasi, percepatan dan dampak yang mengarah ke produktivitas dan sustainability Automasi, mekatronika, sensor, big data, bioteknologi |
Tabel 7. Riset Bidang Lingkungan
Obyek | 2016-2045 |
---|---|
Pasar | Industri kelapa sawit (rakyat, swasta, dan negara) |
Produk | Peta actual perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia berdasarkan kepemilikan (rakyat, swasta, negara). |
Analysis keseimbangan peruntukan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan komoditas lainnya berdasarkan big data dan artificial intelligent. | |
Peta gap analysis produksi actual dan potensial setiap wilayah pengembangan kelapa sawit di Indonesia | |
System peringatan dini untuk penurunan kualitas lingkungan di perkebunan kelapa sawit dan di sekitarnya berdasarkan analisis big data dan artificial intelligent. | |
Advance technology rehabilitasi areal bekas tambang (batu bara, tailing timah, dan bekas tambang minyak) untuk perkebunan kelapa sawit. | |
Teknologi | Model penanganan konflik satwa dan perkebunan kelapa sawit Desain koridor satwa liar |
Diseminasi sejarah/ asal-usul status riwayat penggunaan, tutupan lahan perkebunan kelapa sawit milik rakyat, negara maupun swasta | |
Implementasi penanganan konflik satwa dan perkebunan kelapa sawit | |
Desain penyelamatan satwa liar yang terancam punah (orangutan, gajah sumatera, harimau sumatera, badak sumatera) di areal yang terperangkap di lingkungan kebun kelapa sawit | |
Diseminasi database keanekeragaman jenis tumbuhan dan satwa di KBKT di dalam areal perkebunan kelapa sawit serta di hutan sekitar kebun kelapa sawit | |
Implementasi penyelamatan satwa liar yang terancam punah (orangutan, gajah sumatera, harimau sumatera, badak sumatera) di areal yang terperangkap di lingkungan kebun kelapa sawit | |
Teknologi rehabilitasi dan restorasi hutan dan gambut yang terdegradasi di areal kebun kelapa sawit dan areal sekitarnya untuk memperbaiki fungsinya. | |
Desain koridor satwa liar | |
Evaluasi efektivitas implementasi sistem & teknologi penanggulangan KARHUTLA | |
Teknologi melacak water footprint di perkebunan kelapa sawit (kebun & PKS) | |
Kajian Kebijakan pengelolaan lingkungan mendukung industri kelapa sawit yang lestari | |
Model sistem hidrologi di DAS untuk optimalisasi dan kelestarian pemanfaatan lahan | |
Teknologi infrastruktur reduksi gas rumah kaca pada perkebunan kelapa sawit di areal lahan gambut | |
Model pengelolaan lansekap yang terpadu untuk mempertahankan kuantitas air | |
Implementasi teknologi rehabilitasi dan restorasi hutan dan gambut yang terdegradasi di areal kebun kelapa sawit dan areal sekitarnya untuk memperbaiki fungsinya. | |
Teknologi reduksi emisi GRK dengan rehabilitasi la |
Kebijakan Riset Kelapa Sawit
Dalam rangka mengembangkan dan memperkuat inovasi dan riset, perlu dibangun ekosistem riset yang kondusif. Pengembangan ekosistem yang dimaksud dapat melalui instrumen kebijakan fiskal di bidang riset yang mencakup : (1) kebijakan infrastruktur dan fasilitas riset; (2) kebijakan pengembangan SDM riset; (3) kebijakan insentif fiskal riset yakni pajak penghasilan dan dana riset ditanggung negara; (4) kebijakan alokasi dana riset; dan (5) penguatan kelembagaan dan organisasi riset kelapa sawit nasional. Terciptanya ekosistem yang kondusif merupakan suatu insentif bagi SDM peneliti untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan industri kelapa sawit nasional menuju 2045.
Kebijakan Alokasi Dana Riset. Kegiatan riset penelitian harus dilihat sebagai suatu investasi bagi pengembangan industri kelapa sawit nasional di masa depan. Dalam rangka melancarkan kegiatan investasi tersebut maka perlu dukungan dana riset. Diharapkan mulai tahun 2020, terdapat suatu kebijakan peningkatan alokasi dana riset dengan nilai minimum 5 persen dari PDB industri kelapa sawit atau sebesar 10 persen dari dana pungutan ekspor kelapa sawit. Pendanaan riset ini dilakukan bertahap sesuai dengan capacity building dari peneliti di bidang perkelapasawitan.
Kebijakan Pengelolaan Lembaga Riset Kelapa Sawit Nasional. Dalam rangka memperbaiki tata kelola sekaligus penguatan kelembagaan riset untuk dapat menghasilkan inovasi bidang perkelapasawitan yang dapat langsung dimanfaatkan oleh industri, maka diperlukan koordinator yang mengintegrasikan dan mensinergikan kegiatan dan hasil riset dari berbagai lembaga riset kelapa sawit baik lembaga pemerintah maupun lembaga R&D swasta. PPKS sebagai lembaga penelitian spesifik kelapa sawit milik pemerintah, bisa berfungsi sebagai koordinator nasional yang memiliki tugas untuk diseminasi dan promosi hasil penelitian menjadi skala bisnis dan komersialisasi hingga menyusun Key Performance Index (KPI) bagi seluruh SDM peneliti bidang kelapa sawit. Dengan sistem pengelolaan riset yang demikian, penciptaan inovasi pada industri kelapa sawit dapat berkembang dengan pesat.