Back to Top
Content
Rating & Comment

[17] Sustainable Development Goals (2025)

Share

Apa itu Sustainable Development Goals (SDGs) ?

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals adalah sebuah rencana aksi global yang telah disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan melindungi lingkungan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini terdiri dari 17 tujuan yang harus dicapai pada tahun 2030, dengan total 169 target yang harus dipenuhi.

Daftar Isi

Sejarah Sustainable Development Goals

Pada tanggal 25 September 2015, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pemimpin dunia secara resmi menyetujui Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 193 kepala negara, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla yang juga turut menyetujui Agenda SDGs.

SDGs yang mengusung tema “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”, berisi 17 tujuan dan 169 target yang merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (2016-2030) guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku secara universal untuk seluruh negara, sehingga seluruh negara, termasuk negara maju, memiliki kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target SDGs.

sustainable development goals (Sdgs)
Sumber. PASPI, 2020

Berbeda dengan pendahulunya, Millenium Development Goals (MDGs), SDGs dirancang secara partisipatif dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan seperti Pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sektor swasta, akademisi, dan lain sebagainya. Selain itu, kurang lebih 8,5 juta suara warga di seluruh dunia juga berkontribusi terhadap tujuan dan target SDGs.

Prinsip utama SDGs adalah “Tidak Meninggalkan Satu Orangpun” (Leave No One Behind). Hal ini berarti bahwa setidaknya SDGs harus dapat menjawab dua hal, yaitu keadilan prosedural dan keadilan substantif. Keadilan prosedural mengacu pada sejauh mana seluruh pihak, terutama yang selama ini tertinggal, dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan. Sedangkan keadilan substantif mengacu pada sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan warga, terutama kelompok yang selama ini tertinggal.

Apa saja Tujuan dari Sustainable development goals

Sustainable development goals terdiri dari 17 tujuan yang harus dicapai pada tahun 2030, dengan total 169 target yang harus dipenuhi (Sumber : SDGS 2030 Indonesia). 17 tujuan tersebut antara lain, sebagai berikut :

  1. Mengakhiri Kemiskinan dalam segala hal bentuk apapun
  2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan
  3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
  4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
  5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan
  6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua
  7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua
  8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua
  9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi
  10. Mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara
  11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
  12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
  13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya*
  14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
  15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati
  16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level
  17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan

Poin-Poin Inti dalam Implementasi 17 Tujuan SDGs di Indonesia

1. Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Hal Bentuk Apapun

  1. Tujuan utama dalam poin mengakhiri kemiskinan adalah menghapus kemiskinan ekstrim di antara penduduk yang memiliki daya beli kurang dari $1,25 PPP atau sekitar Rp 7.800 per hari.
  2. Tujuan lainnya adalah mengurangi setidaknya separuh jumlah penduduk miskin di seluruh negeri, termasuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
  3. Ada upaya untuk mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang tepat untuk semua level masyarakat, termasuk kelompok miskin dan rentan.
  4. Ada fokus pada pemastian hak setara bagi semua penduduk, termasuk akses ke sumber ekonomi, kepemilikan dan akses lahan, serta teknologi.
  5. Ada upaya untuk membangun layanan keuangan yang dibutuhkan, termasuk keuangan mikro, dan meningkatkan daya tahan masyarakat miskin dan kelompok rentan terhadap perubahan iklim, krisis lingkungan, ekonomi, sosial, dan bencana.
  6. Ada upaya untuk mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk kerjasama pembangunan yang diperluas, dalam rangka menyediakan alat yang cukup dan mudah diprediksi oleh negara-negara berkembang untuk mengimplementasikan program dan kebijakan yang dapat mengakhiri kemiskinan.
  7. Ada upaya untuk menciptakan kerangka kebijakan pembangunan yang berpihak pada yang miskin dan gender sensitive, untuk mempercepat investasi dalam pengentasan kemiskinan.

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan

  1. Indonesia bertekad untuk mengakhiri kelaparan dan memastikan akses pangan yang cukup bagi seluruh rakyat, terutama bagi mereka yang berada dalam situasi rentan seperti bayi dan kelompok masyarakat miskin.
  2. Indonesia berkomitmen untuk mengatasi masalah malnutrisi pada anak balita dan memenuhi kebutuhan nutrisi bagi remaja putri, ibu hamil dan menyusui, serta manula.
  3. Indonesia ingin menggandakan produktivitas pertanian dan meningkatkan pendapatan bagi produsen makanan berskala kecil, termasuk petani wanita, masyarakat adat, petani keluarga, peternak, dan nelayan.
  4. Indonesia juga ingin memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan praktik pertanian yang tahan lama.
  5. Indonesia berkomitmen untuk memelihara keanekaragaman genetika benih, mengolah tanaman dan persawahan, serta melestarikan hewan jinak dan spesies liar yang terkait.
  6. Indonesia berupaya meningkatkan investasi dalam infrastruktur pedesaan, penelitian pertanian, perluasan pelayanan, pengembangan teknologi, dan bank genetik ternak.
  7. Indonesia berupaya untuk memperbaiki dan mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar agrikultur dunia.

3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia

  1. Pada tahun 2030, tujuan global kesehatan adalah untuk mengurangi angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran dan mengurangi kematian neonatal menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000 kelahiran.
  2. Tujuan global kesehatan pada tahun 2030 adalah untuk mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis lainnya, serta memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air, dan penyakit menular lainnya.
  3. Upaya harus dilakukan untuk mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta peningkatan kesehatan mental dan kesejahteraan.
  4. Pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alkohol, juga harus ditingkatkan.
  5. Pada tahun 2030, akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi harus dipastikan, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga.
  6. Global juga menargetkan untuk mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial, akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua.
  7. Tujuan global kesehatan pada tahun 2030 juga termasuk untuk secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan polusi serta kontaminasi udara, air, dan tanah.

4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua

  1. Akses Terhadap Pendidikan Dasar dan Menengah: Pendidikan dasar dan menengah harus tersedia untuk semua anak, baik perempuan maupun laki-laki.
  2. Pengembangan Masa Kanak-Kanak: Akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak yang berkualitas, pengasuhan, dan pendidikan pra-dasar harus tersedia untuk semua anak agar siap untuk masuk ke pendidikan dasar.
  3. Pendidikan Tinggi yang Berkualitas dan Terjangkau: Akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki terhadap pendidikan tinggi, teknis, dan kejuruan yang berkualitas dan terjangkau harus dipastikan.
  4. Keterampilan yang Relevan: Peningkatan yang substansial dalam jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan menjadi wirausaha yang sukses.
  5. Disparitas Gender: Disparitas gender dalam pendidikan harus dihilangkan dan akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi mereka yang rentan harus dipastikan.
  6. Kemampuan Baca-tulis dan Berhitung: Semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, harus memiliki kemampuan baca-tulis dan kemampuan berhitung yang memadai.
  7. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan: Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti-kekerasan, kependudukan global, dan apresiasi terhadap keberagaman budaya serta kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan harus diperhatikan.

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

  1. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan di mana saja.
  2. Program ini bertujuan untuk mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan baik di ruang publik maupun privat, termasuk perdagangan dan bentuk eksploitasi seksual lainnya.
  3. Program ini berkomitmen untuk menghapus praktik berbahaya seperti perkawinan anak, perkawinan dini dan paksa, serta sunat pada perempuan.
  4. Program ini mendorong adanya tanggung jawab bersama di dalam rumah tangga dan keluarga yang pantas secara nasional, dan menghargai kontribusi yang diberikan oleh pelayan rumah tangga dan pekerja domestik yang tidak dibayar.
  5. Program ini memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan publik.
  6. Program ini akan melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama bagi perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap kepemilikan dan kontrol terhadap tanah dan bentuk property lainnya, pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional.
  7. Program ini mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan penegakkan perundang-undangan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan pada semua level.
  8. Secara keseluruhan, program ini bertujuan untuk mengakhiri diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, menghapus praktik berbahaya, memastikan kesetaraan dalam rumah tangga dan kehidupan publik, dan memberikan hak yang sama bagi perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi dan kepemilikan.

6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua

  1. Pada tahun 2030, Indonesia berkomitmen mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau serta akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua, serta mengakhiri praktik buang air di tempat terbuka yang tidak sehat.
  2. Indonesia akan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan, anak perempuan, dan mereka yang berada dalam situasi rentan untuk mencapai tujuan tersebut.
  3. Indonesia akan memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, menghapuskan pembuangan limbah, dan meminimalkan pembuangan bahan kimia dan materi berbahaya.
  4. Indonesia berkomitmen mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara global pada tahun 2030.
  5. Indonesia akan meningkatkan penggunaan air secara efisien di semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air dan mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air.
  6. Indonesia akan mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas untuk mencapai tujuan tersebut.
  7. Indonesia akan memperbanyak kerjasama internasional dan dukungan pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program terkait air dan sanitasi.

7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua

  1. Akses universal terhadap pelayanan energi yang terjangkau, dapat diandalkan, dan modern harus dipastikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seluruh orang di seluruh dunia.
  2. Proporsi energi terbarukan dalam energi campuran global harus ditingkatkan secara substansial dengan memperbanyak penggunaan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air.
  3. Laju perbaikan efisiensi energi harus digandakan dengan mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, dan meminimalkan limbah energi.
  4. Kerjasama internasional dalam riset dan teknologi energi bersih harus ditingkatkan untuk memfasilitasi akses terhadap teknologi energi bersih seperti energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih.
  5. Investasi dalam infrastruktur energi dan teknologi energi bersih harus ditingkatkan untuk mencapai tujuan energi yang terjangkau, dapat diandalkan, dan modern.
  6. Infrastruktur dan mutu teknologi untuk supply pelayanan energi modern dan berkelanjutan harus ditingkatkan di semua negara berkembang sesuai dengan bantuan program masing-masing.
  7. Kerjasama internasional dan investasi yang dilakukan secara bersama-sama dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk tahun 2030.

8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua

  1. Produk Domestik Bruto (PDB) perlu dipertahankan dengan pertumbuhan minimal 7% per tahun untuk menjaga pertumbuhan ekonomi per kapita yang sesuai dengan situasi nasional dan negara-negara kurang berkembang.
  2. Produktivitas ekonomi harus ditingkatkan melalui sertifikasi, peningkatan teknologi, dan inovasi di sektor-sektor yang memiliki nilai tambah lebih dan padat karya.
  3. Kebijakan yang mendukung aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, serta membantu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui akses terhadap layanan pendanaan dan permodalan perlu diimplementasikan.
  4. Peningkatan efisiensi sumber daya global dalam hal konsumsi dan produksi harus menjadi prioritas hingga tahun 2030 dengan memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, dan melalui kerangka kerja 10 tahun program tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  5. Upaya perlu dilakukan untuk mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif pada tahun 2030, dengan menciptakan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki termasuk kaum muda dan orang dengan disabilitas.
  6. Upaya perlu dilakukan untuk mengakhiri semua bentuk tenaga kerja anak pada tahun 2025, serta melindungi hak-hak pekerja dan memberikan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pekerja.
  7. Perencanaan dan implementasi kebijakan yang mendukung turisme yang berkelanjutan perlu dilakukan pada tahun 2030, dengan menciptakan lapangan kerja sekaligus mendukung budaya dan produk lokal.
  8. Kapasitas institusi keuangan domestik perlu ditingkatkan untuk mendorong dan melancarkan akses terhadap perbankan, asuransi, dan layanan pendanaan untuk semua.

9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi

  1. Infrastruktur berkualitas, terjangkau, dan tahan lama krusial bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan manusia di negara berkembang.
  2. Industrialisasi inklusif dan berkelanjutan penting untuk meningkatkan kontribusi industri terhadap penciptaan lapangan kerja dan produk domestik bruto pada tahun 2030 di negara berkembang.
  3. Akses keuangan yang terjangkau dan terintegrasi dengan value chains dan pasar perlu ditingkatkan untuk memfasilitasi akses industri skala kecil dan usaha kecil lainnya di negara berkembang.
  4. Penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi penting untuk meningkatkan kemampuan sektor industri di semua negara, terutama di negara berkembang.
  5. Peningkatan kualitas infrastruktur dan adopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses industrial perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
  6. Dukungan finansial, teknologi, dan teknis perlu diperbanyak untuk negara-negara Afrika, negara kurang berkembang, negara berkembang terkungkung daratan, dan negara berkembang kepulauan kecil untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan berkelanjutan.
  7. Pengembangan teknologi domestik, riset, dan inovasi di negara berkembang juga perlu didukung dengan memastikan kondisi kebijakan yang kondusif untuk diversifikasi industri dan penambahan nilai komoditi.
  8. Dalam rangka memajukan ekonomi dan kesejahteraan manusia di negara berkembang, perlu dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur, industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, peningkatan akses keuangan, penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi, dukungan finansial, teknologi, dan teknis, serta pengembangan teknologi domestik dan inovasi.

10. Mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara

  1. Memelihara pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi paling bawah di atas rata-rata nasional.
  2. Memberdayakan dan mendorong partisipasi sosial, ekonomi, dan politik tanpa diskriminasi.
  3. Mengurangi ketimpangan pendapatan/outcome dengan mengeliminasi diskriminasi dan mendorong legislasi dan kebijakan yang sesuai.
  4. Mengadopsi kebijakan fiskal, upah, dan perlindungan sosial untuk mencapai kesetaraan secara progresif.
  5. Memperbaiki regulasi dan memantau pasar dan institusi keuangan global.
  6. Memastikan representasi yang lebih banyak bagi negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di institusi ekonomi dan keuangan global.
  7. Mendorong migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur, dan bertanggung jawab melalui kebijakan migrasi yang terencana dan terkelola dengan baik.

11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan

  1. Pada tahun 2030, akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang layak, aman dan terjangkau bagi semua harus dipastikan serta meningkatkan mutu pemukiman kumuh.
  2. Pada tahun 2030, akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua harus disediakan dengan memperbanyak transportasi publik dan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang berada dalam situasi rentan, perempuan, anak-anak, orang dengan disabilitas, dan manula.
  3. Pada tahun 2030, harus meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris, terintegrasi, dan berkelanjutan di setiap negara.
  4. Upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia harus dikuatkan.
  5. Pada tahun 2030, harus secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus pada melindungi yang miskin dan yang berada dalam situasi rentan.
  6. Pada tahun 2030, harus mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus pada kualitas udara dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya.
  7. Pada tahun 2030, akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif, dan mudah diakses serta hijau, terutama bagi perempuan dan anak-anak, manula, dan orang dengan disabilitas, harus disediakan.
  8. Dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk Pembangunan Perkotaan, diperlukan upaya yang terintegrasi dan kolaboratif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan dan mempercepat perubahan menuju perkembangan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif.

12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

  1. Dipelopori oleh negara-negara maju dengan melihat kemampuan negara berkembang
  2. Tahun 2030, manajemen dan penggunaan sumber daya alam yang efisien
  3. Tahun 2030, mengurangi separuh sampah pangan global perkapita dan kerugian makanan sepanjang rantai produksi
  4. Tahun 2020, manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah sepanjang siklus hidupnya
  5. Tahun 2030, mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali
  6. Mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik yang berkelanjutan dan memasukkan informasi berkelanjutan dalam siklus laporan mereka
  7. Memastikan setiap orang mendapatkan informasi dan kesadaran yang relevan untuk pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan secara harmonis dengan alam

13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya

  1. Meningkatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya iklim dan bencana alam di seluruh dunia.
  2. Mengintegrasikan tindakan perubahan iklim dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional.
  3. Memperbaiki pendidikan, kesadaran, dan kapasitas manusia dan institusi dalam mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini.
  4. Menerapkan komitmen negara maju untuk memobilisasi $100 miliar pertahun pada 2020 untuk kebutuhan negara berkembang, dan mengoperasikan Dana Iklim Hijau secepat mungkin.
  5. Mendukung mekanisme peningkatan kapasitas perencanaan dan manajemen terkait perubahan iklim di negara kurang berkembang dan negara kepulauan kecil berkembang, dengan fokus pada perempuan, remaja, dan masyarakat lokal dan marjinal.

14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

  1. Mencegah dan mengurangi segala jenis polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan polusi bahan makanan (2025)
  2. Secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan produktif (2020)
  3. Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut, termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap level (tidak disebutkan tahunnya)
  4. Mereguasi panen dan pengambilan ikan secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktek-praktek pemancingan yang destruktif serta mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya pada level dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sebagaimana karakteristik biologis masing-masing ikan (2020)
  5. Mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia (2020)
  6. Melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2 (2020)
  7. Meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya pariwisata perairan (2030)

15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati

  1. Tahun 2020 fokus pada konservasi, restorasi, dan penggunaan ekosistem terrestrial dan air daratan yang berkelanjutan, seperti hutan, rawa, pegunungan, dan daratan, untuk memenuhi kewajiban di bawah perjanjian internasional.
  2. Tahun 2020 mendukung implementasi manajemen yang berkelanjutan untuk semua jenis hutan, merestorasi hutan terdegradasi, menghambat deforestasi, dan meningkatkan aforestasi dan reforestasi secara global.
  3. Tahun 2030 bertujuan untuk melawan desertifikasi, merestorasi lahan dan tanah terdegradasi, serta mencapai dunia yang netral terdegradasi yang mempertahankan keberlangsungan ekosistem yang penting.
  4. Tahun 2030 memastikan konservasi ekosistem pegunungan, termasuk keanekaragaman hayati, meningkatkan kapasitasnya untuk memberikan manfaat yang esensial bagi pembangunan berkelanjutan.
  5. Tahun 2020 bertujuan untuk mengurangi degradasi habitat alami, melindungi dan mencegah kepunahan spesies terancam, dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
  6. Tahun 2020 mendorong pembagian keuntungan yang adil dari pemanfaatan sumber genetika dan mendukung akses yang layak terhadap sumber-sumber tersebut.
  7. Tahun 2020 melakukan upaya mencegah pengenalan dan mengurangi dampak dari invasi spesies asing pada ekosistem tanah dan air untuk mengurangi jumlah spesies prioritas.

16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level

  1. Signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan angka kematian terkait dimanapun.
  2. Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.
  3. Mendukung perangkat hukum di tingkat nasional dan internasional dan akses keadilan yang sama untuk semua.
  4. Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan senjata terlarang, memperkuat pemulihan dan pengembalian aset yang dicuri, dan memerangi semua jenis tindak kejahatan kriminal yang terorganisir.
  5. Substansial mengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuk.
  6. Membangun institusi-institusi yang akuntabel dan transparan di semua level.
  7. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif, dan representatif di semua level.

17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan

Keuangan

  1. Menguatkan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui bantuan internasional untuk meningkatkan kapasitas domestik dalam hal pajak dan pengumpulan pendapatan lainnya
  2. Negara-negara maju mengimplementasikan secara penuh komitmen ODA mereka, termasuk target 0,7 persen dari ODA/GNI bagi negara berkembang dan 0,15 – 0,20 persen dari ODA/GNI bagi negara kurang berkembang
  3. Memobilisasi tambahan sumber daya finansial untuk negara berkembang dari berbagai sumber
  4. Membantu negara berkembang dalam mencapai pengelolaan hutang jangkapanjang yang berkelanjutan
  5. Mengadopsi dan mengimplementasikan regim yang mendukung investasi bagi negara kurang berkembang

Teknologi

  1. Memperbanyak kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan, dan segitiga regional dan internasional mengenai akses terhadap sains, teknologi dan inovasi dan memperbanyak berbagi pengetahuan
  2. Mendukung perkembangan, transfer, diseminasi dan difusi teknologi ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang
  3. Mengoperasionalisasi bank teknologi dan sains, mekanisme pengembangan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang
  4. Memperbanyak penggunaan teknologi yang memungkinkan, terutama teknologi informasi dan komunikasi

Pengembangan kapasitas

  • Meningkatkan dukungan internasional untuk mengimplementasikan pengembangan kapasitas yang efektif dan mengena di negara-negara berkembang

Perdagangan

  1. Mendorong system perdagangan multilateral yang universal, berdasarkan aturan, non-diskriminatif dan setara dibawah WTO
  2. Meningkatkan ekspor dari negara-negara berkembang
  3. Menyadari implementasi yang tepat waktu dari akses terhadap pasar bebas-bea dan bebas-quota untuk seterusnya

Isu-isu sistemik:

  1. Memperbaiki stabilitas ekonomi makro global, termasuk melalui koordinasi kebijakan
  2. Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan
  3. Menghargai ruang kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membuat dan mengimplementasikan kebijakan untuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan

Data, Pemantauan, dan Akuntabilitas

  1. Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan untuk pengembangan kapasitas di negara-negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil, untuk meningkatkan ketersediaan data yang bermutu tinggi, tepat waktu, dan dapat diandalkan.
  2. Data harus diagregat menurut pendapatan, gender, usia, suku, etnis, status migrasi, disabilitas, lokasi geografis, dan karakteristik lainnya yang relevan dalam konteks nasional.
  3. Tujuan akhirnya adalah membangun kemampuan statistik di negara-negara berkembang untuk mengembangkan ukuran kemajuan terhadap pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik bruto.
  4. Inisiatif-inisiatif untuk mengembangkan ukuran kemajuan terhadap pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik bruto harus didukung.
  5. Pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang harus ditingkatkan.
  6. Dukungan harus diberikan kepada negara-negara berkembang kepulauan kecil.
  7. Data yang bermutu tinggi, tepat waktu, dan dapat diandalkan penting untuk memastikan akuntabilitas dalam pembangunan berkelanjutan.

Kesimpulan dari Program Sustainable Development Goals (SDGs)

Untuk merealisasikan program-program SDGs di atas, khususnya lingkungan, dibutuhkan kerja sama dan partisipasi antar pemerintah, organisasi dan lembaga serta masyarakat Indonesia. Salah satu industri nasional yang sudah melakukan program dengan tujuan yang sama seperti SDGs, yaitu industri kelapa sawit Indonesia. Dalam jurnal penelitian yang disusun oleh tim PASPI, Industri sawit sendiri telah mengimplementasikan semua program 17 SDGs jauh sebelum program 17 SDGs dilakukan, seperti mengakhiri kemiskinan serta mengakhiri kelaparan dengan memberikan lapangan pekerjaan ke penduduk sekitar perkebunan sawit dan membangun fasilitas pendukung serta lumbung pangan dari desa sampai tingkat nasional. Disamping itu, berdasarkan dari penelitian ahli-ahli dalam dan luar negeri, industri sawit terbukti tidak membuat polusi air dan tanah dan industri sawit terbukti rendah emisi dibandingkan tanaman minyak nabati lainnya.

Oleh sebab itu, industri sawit nasional bisa menjadi bukti dan contoh nyata dari keseriusan Indonesia dalam mengimplementasikan semua program SDGs yang telah disepakati bersama oleh semua pemimpin dunia dan menciptakan dunia masa depan yang ramah untuk anak cucu kita bersama.

Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x