Secara global, ada empat jenis minyak nabati utama dunia yaitu minyak sawit (crude palm oil, crude palm kernel oil), minyak kedelai (soybean oil), minyak rapeseed (rapeseed oil) dan minyak bunga matahari (sunflower oil). Permintaan akan hasil produksi pertanian atau perkebunan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kemajuan ekonomi. Seperti kebutuhan akan minyak nabati yang terus meningkat untuk berbagai keperluan seperti konsumsi pangan, bahan baku industri (seperti sabun, sampo, deterjen, kosmetik, obat-obatan, dan lainnya), serta untuk bahan bakar nabati yang semakin diperlukan.
Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan kebun sawit di Indonesia dan dunia terus meningkat seiring permintan dunia terhadap minyak sawit. Namun, hal tersebut membuat LSM anti sawit menuduhkan bahwa perkebunan sawit merupakan yang paling ekpansif dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya. Tuduhan tersebut tentu tidak berdasar dan tidak dilandaskan fakta yang mendukung.
Kelapa Sawit Hemat Lahan
Perkebunan sawit merupakan tanaman minyak nabati yang paling hemat lahan jika dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya. Pada tahun 2023, luas tanaman kedelai di seluruh dunia mencapai 139.7 juta hektar. Sementara itu, tanaman rapeseed dan bunga matahari memiliki luas masing-masing sebesar 41.5 juta hektar dan 28.2 juta hektar. Perkebunan kelapa sawit dunia memiliki luas yang lebih kecil, hanya mencapai 26.9 juta hektar. Tidak hanya memiliki luas tanaman yang terbesar, pertumbuhan luas tanaman kedelai selama periode 1980-2023 juga merupakan yang paling signifikan dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya.
Kelapa Sawit Paling Produktif
Produktivitas minyak sawit juga tertinggi yaitu 3.36 ton per hektar per tahun jika dibandingkan dengan minyak kedelai yaitu 0.47 ton per hektar per tahun, minyak rapeseed 0.74 ton per hektar per tahun, dan minyak bunga matahari 0.78 ton per hektar per tahun. Minyak kelapa sawit telah menjadi minyak nabati utama dunia karena produksinya yang dominan dan telah berhasil menggantikan minyak kedelai sebagai minyak nabati utama dunia sejak awal tahun 2000-an.
| Jenis Minyak Nabati | Jumlah Produksi dalam juta ton per 2023 |
|---|---|
| Minyak Sawit | 88.24 |
| Minyak Kedelai | 62.31 |
| Minyak Rapeseed | 32.85 |
| Minyak Bunga Matahari | 20.83 |
Harga Minyak Sawit Murah
Harga minyak sawit juga sangat reasonable. Bukan karena kualitasnya yang lebih rendah, namun jumlah produksi yang besar membuat harga minyak sawit juga menjadi sangat kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati utama lainnya.
Harga yang lebih terjangkau dari minyak sawit memberikan manfaat bagi masyarakat global. Harga yang bersaing, ketersediaan sepanjang tahun, dan berbagai aplikasi penggunaan minyak sawit telah membuatnya menjadi pilihan sebagai substitute dari minyak nabati lainnya di pasar global.