Back to Top
Content
Rating & Comment

Ganoderma Kelapa Sawit / Busuk Pangkal Batang (2025)

Share
ganoderma kelapa sawit

Penyakit Ganoderma kelapa sawit atau busuk pangkal batang merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat mematikan bagi tanaman kelapa sawit di perkebunan. Serangan penyakit ini berasal dari jamur ganoderma sp. Oleh karena itu, penting bagi petani kelapa sawit untuk mengenal lebih dini gejala awal penyakit ini agar dapat menerapkan berbagai tindakan pencegahan dan penanggulangan yang tepat.

Mengenal Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit / Busuk Pangkal Batang

Penyakit ganoderma kelapa sawit bukanlah penyakit baru di perkebunan kelapa sawit. Namun, banyak kebun kelapa sawit yang sudah di atas dua generasi penanaman mulai merasakan gejalanya. Kendati demikian, kebun baru pun berpotensi tinggi untuk terserang penyakit ini.

Ganoderma merupakan jenis penyakit yang tidak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan kematian pada tanaman kelapa sawit yang terserang. Infeksi ganoderma dapat menyebar melalui spora dan kontak akar. Jika di dalam tanah terdapat inokulum, maka penyebaran melalui tanah sangat sulit dihindari.

Jika tanaman kelapa sawit ditanam pada tanah yang telah terdapat inokulum, maka sehebat apapun penanganan terhadap pohon yang terinfeksi akan berpotensi terkena serangan. Oleh karena itu, para peneliti berupaya untuk menanggulangi penyakit ini dengan beragam teknik, seperti pengujian benih sawit anti atau toleran ganoderma.

Dalam menghadapi penyakit ganoderma, produsen benih kelapa sawit nasional menawarkan benih sawit yang toleran terhadap penyakit ini. Namun, penting bagi petani untuk mengenal lebih dulu apa sejatinya penyakit ganoderma. Dengan mengenali gejala awal, bencana serangan bisa ditangani dengan baik melalui tindakan pencegahan atau paling tidak bisa dilakukan isolasi supaya tidak menyebar ke lokasi lain.

Gejala Awal dan Identifikasi Genoderma Kelapa Sawit

Untuk mengidentifikasi serangan awal ganoderma, petani kelapa sawit dapat memperhatikan empat gejala awal sebagai berikut:

  1. Skor 1, Tiga atau lebih daun tombak tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air.
  2. Skor 2, Tiga atau lebih daun tombak tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air, disertai dengan layu alami pada pelepah bawah.
  3. Skor 3, Tiga atau lebih daun tombak tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air, layu alami pada pelepah bawah, dan ditemukan tubuh buah Ganoderma.
  4. Skor 4, Tiga atau lebih daun tombak tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air, layu alami pada pelepah bawah, tubuh buah Ganoderma ditemukan, dan semua pelepah telah layu kecuali daun tombak.
  5. Skor 5, Tiga atau lebih daun tombak tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air, layu alami pada pelepah bawah, tubuh buah Ganoderma ditemukan, dan pohon tumbang.

Sensus, Tingkat Keparahan, dan Penyebaran

Memahami sejauh mana keberadaan Ganoderma dan tingkat serangannya memerlukan sensus yang komprehensif dari setiap pohon. Namun, salah satu tantangan dalam melakukan sensus ini adalah kesulitan mengidentifikasi gejala awal Ganoderma.

Oleh karena itu, personil yang terlatih diperlukan, dan sensus harus dilakukan setiap enam bulan atau dua kali setahun. Selama sensus, dua informasi penting harus dicatat dengan teliti: tingkat serangan, sebagaimana disebutkan sebelumnya, dan bagian pohon yang terkena.

Busuk Pangkal Batang (BSR) umumnya menyebar melalui kontak akar, sedangkan Upper Stem Rot (USR) menyebar melalui spora. Membedakan antara BSR dan USR sangat penting untuk merencanakan strategi mitigasi di masa mendatang.

Pengendalian Genoderma Kelapa Sawit

Terdapat beberapa strategi pengendalian penyakit BPB yang dapat dilakukan, yaitu pengendalian kultur teknis, kimiawi, dan hayati.

Pengendalian Kultur Teknis

  1. Untuk mengurangi serangan Ganoderma, pangkal batang kelapa sawit perlu dibumbun dengan tanah. Pembumbunan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghindari infestasi basidiospora ke batang kelapa sawit. Pembumbunan tanah pada pangkal batang dapat memperpanjang umur produksi selama 2 tahun.
  2. Pembuatan parit di sekeliling tanaman sakit, dengan memberikan belerang, kemudian dilakukan introduksi Trichoderma/Gliocladium, untuk mengurangi kontak akar tanaman sakit dan sehat.
  3. Mengumpulkan dan membakar tubuh buah dan tunggul terinfeksi dengan tujuan untuk mengurangi sumber infeksi.
  4. Sebelum penanaman tanaman baru, tunggul-tunggul atau sisa tanaman dibongkar secara mekanis atau kimiawi.
  5. Penanaman tanaman baru sebaiknya menggunakan bibit sawit yang telah diberi mikoriza dan Trichoderma/Gliocladium.

Pengendalian Kimiawi

  • Pengendalian dengan menggunakan fungisida kimia pada dasarnya tidak dapat mengendalikan penyakit ini, dimana pengendalian kimiawi yang telah dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit, baik dengan metode absorpsi akar maupun penyiraman dalam tanah, tetapi hasilnya gagal.
  • Berdasarkan percobaan pada tingkat laboratorium, banyak ditemukan fungisida yang efektif menekan boninense, tetapi setelah aplikasi di lapangan ternyata gagal.
  • Cara pengendalian dengan menggunakan bahan kimia yang pernah dilakukan adalah dengan cara memberikan racun pada tunggul-tunggul untuk mempercepat pembusukan, bahan yang dibunakan adalah urea yang diikuti dengan penyiraman asam sulfat.

Pengendalian Hayati

  • Mengingat sifat boninense sebagai patogen tular tanah, maka pengendalian hayati merupakan taktik pengendalian yang paling efektif, terutama apabila disertai dengan penggunaan bibit yang telah diberi perlakuan dengan agens hayati.
  • Turner (1981) menyatakan bahwa Trichoderma, Penicillium sp., dan Gliocladium sp. bersifat antagonis terhadap Ganoderma dan berpeluang sebagai agens biokontrol yang efektif.
  • Trichoderma sp dan Gliocladium dilaporkan mampu menekan beberapa penyakit BPB pada tanaman kelapa sawit umur 1 tahun setelah transplanting di lapangan maupun pada bibit umur 1 tahun di rumah kaca (Meity Sinaga et al).
  • Pemanfaatan fungi mikoriza arbuskular yang berasosiasi dengan akar kelapa sawit dapat mencegah infektis penyebab BPB.

Pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQs)

Apa itu ganoderma kelapa sawit ?

Bagaimana pengendalian genoderma kelapa sawit ?

Share
4 1 vote
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Marlon S
Marlon S
18/03/2024 9:40 AM
Berikan Rating Untuk Artikel Ini :
     

Mantap Pak. Mainkan Pak
Kapan kita diskusi Ganoderma Pak?

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x