[3] Sawit dan Pandemi(2023)

[3] Sawit dan Pandemi(2023)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Jurnal sawit dan pandemi ini akan membahas bagaimana sawit menjadi bagian solusi dari wabah covid 19.

Pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat. Di Indonesia sendiri, kasus positif Covid-19 terus meningkat dengan rata-rata penambahan 4 ribu kasus per hari.

Namun, kita harus tetap berjuang agar aktivitas ekonomi dan sosial dapat berjalan normal, dengan menerima keberadaan virus Corona sebagai bagian dari kehidupan. Salah satu upaya beradaptasi dengan pandemi adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan, salah satunya menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kebersihan.

Di tengah pandemi ini, kontribusi industri sawit semakin terlihat dengan turut serta menjadi bagian dari solusi untuk “mengendalikan dan mengatasi” Covid-19 melalui produk-produk berbasis sawit yang dihasilkan oleh industri hilir.



Ada apa dibalik Sawit dan Pandemi?

Minyak sawit memiliki banyak manfaat untuk produk pangan dan kesehatan. Selain multiguna dan dapat diaplikasikan pada seluruh produk makanan yang banyak ditemukan di supermarket, minyak sawit juga kaya akan vitamin A dan E, bahkan kandungannya lebih besar dibandingkan sumber pangan lain.

  • Kandungan vitamin A (setara retinol) dalam minyak sawit mentah (CPO) mencapai 6700 μg.
  • Kandungan vitamin E dalam minyak sawit mencapai 1.172 ppm.
  • Kandungan asam laurik dalam minyak inti sawit dapat menjaga dan memodulasi sistem imun.
  • Minyak sawit juga mengandung asam palmitat yang berperan dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru, yang sangat dibutuhkan pada kondisi pandemi seperti sekarang.

Industri sawit juga mampu menghasilkan produk personal care (sabun, shampo), deterjen, hand sanitizer dan biodisinfektan yang bermanfaat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan dari penularan virus Corona.

Produk-produk ini juga lebih ramah lingkungan karena dapat dengan mudah terurai di alam (biodegradable).

Peningkatan Permintaan Produk Higienitas Berbasis Sawit

Penerapan protokol kesehatan dan kebiasaan baru di masa pandemi seperti rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan, juga berdampak pada peningkatan produk biosurfaktan (oleokimia) berbasis sawit sebagai bahan baku produk higienitas.

Hal tersebut terkonfirmasi dari data penyerapan oleokimia sawit baik di pasar domestik dan dunia melalui kinerja ekspor yang mengalami peningkatan pada tahun 2020.


Data Sawit dan Pandemi
Data Perbandingan Devisa Sawit dalam Neraca Perdagangan 2021 dan 2022
Sawit dan Pandemi PASPI – Data Perbandingan Sumber Pertumbuhan Devisa Sawit 2021 dan 2022

Sawit dan Pandemi PASPI – Data Perbandingan Devisa Sawit dalam Neraca Perdagangan 2021 dan 2022

Tabel 1. Perbandingan Devisa Sawit dalam Neraca Perdagangan Periode Januari-Agustus Tahun 2020 dan 2021 (Juta USD)

UraianJanuari-Agustus 2020Januari-Agustus 2021Growth (%)
Nilai Ekspor Sawit13,62723,39571.69
Penghematan Solar (B-30)2,2662,86526.43
Net Ekspor Migas
   – Tanpa B-30(6,459)(10,335)60.02
   – Dengan B-30(4,192)(7,470)78.18
Net Ekspor Non Migas
    – Tanpa Sawit1,6424,776190.91
    – Dengan Sawit15,26828,17184.51
NET TRADE
    – Tanpa Sawit dan B30(4,817)(5,559)15.41
    – Dengan Sawit dan B3011,07620,70186.90
Sumber: BPS (2021), Aprobi (2021) data diolah PASPI
  1. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), devisa hasil ekspor sawit (CPO dan produk turunannya) pada periode Januari-Agustus 2021 mencapai sebesar USD 23.4 milyar.
  2. Sedangkan penghematan devisa impor solar yang tercatat secara implisit pada neraca perdagangan migas mencapai USD 2.8 milyar.

Sawit dan Pandemi PASPI – Data Perbandingan Sumber Pertumbuhan Devisa Sawit 2021 dan 2022

Tabel 2. Perbandingan Sumber Pertumbuhan Devisa Sawit Periode Januari-Agustus Tahun 2020 dan 2021

Jan-Agst 20Jan-Agst 21Growth (%)
Subsitusi Solar Fosil (Juta Kl)5.745.811.10
Devisa Saving Impor Solar (USD Milyar)2.262.8626.55
Volume Ekspor (Juta Ton)21.3223.429.85
Nilai Ekspor (USD Milyar)13.6323.3971.61
Harga Unit Ekspor (USD/Ton)639.24999.0556.29
Komposisi Ekspor
Crude (%)22.989.6(58.22)
Processed (%)64.3678.6822.25
Product PO (%)12.6611.72(7.42)
Sumber: BPS (2021), ITC Trademap (2021)
  1. Akibat kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia pada tahun 2021, konsumsi energi termasuk solar/diesel mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga penyerapan biodiesel sawit juga hanya bertumbuh kecil.
  2. Konsumsi biodiesel domestik mengalami peningkatan dengan laju yang relatif kecil sebesar 1 persen dari 5.7 juta kiloliter pada periode Januari-Agustus 2020 menjadi 5.8 juta kiloliter pada periode Januari- Agustus 2021.

Jurnal Sawit dan Pandemi

List Jurnal Sawit dan Pandemi
Jurnal PASPI Nomor 44 Tahun 2021
Jurnal PASPI Nomor 29 Tahun 2020
Jurnal PASPI Nomor 25 Tahun 2020

SUMBER PERTUMBUHAN DEVISA SAWIT INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 – Jurnal PASPI Nomor 44 Tahun 2021

  • Industri sawit telah menyumbang devisa sebesar USD 23.4 milyar atau Rp 380 triliyun bagi perekonomian nasional dalam periode Januari-Agustus 2021.
  • Devisa sawit tersebut berasal dari devisa ekspor sawit dan produk turunanya sebesar USD 23.4 milyar dan devisa subsitusi impor B-30 sebesar USD 2.8 milyar.
  • Sumber pertumbuhan devisa subsitusi impor B-30 selain dari konsumsi biodiesel domestik yang meningkat juga dari kenaikan harga minyak fosil dunia.
  • Sumber pertumbuhan devisa ekspor sawit selama masa pandemi covid tersebut adalah bersumber dari peningkatan volume ekspor sawit, perbaikan mutu yang ditunjukkan dengan perubahan komposisi ekspor dan kenaikan unit export price.

PRODUK BERBASIS SAWIT YANG MAMPU MENJADI SOLUSI DI MASA PANDEMI COVID-19 – Jurnal PASPI Nomor 29 Tahun 2020

  • Industri sawit telah menyumbang devisa sebesar USD 23.4 milyar atau Rp 380 triliyun bagi perekonomian nasional dalam periode Januari-Agustus 2021.
  • Devisa sawit tersebut berasal dari devisa ekspor sawit dan produk turunanya sebesar USD 23.4 milyar dan devisa subsitusi impor B-30 sebesar USD 2.8 milyar.
  • Sumber pertumbuhan devisa subsitusi impor B-30 selain dari konsumsi biodiesel domestik yang meningkat juga dari kenaikan harga minyak fosil dunia.
  • Sumber pertumbuhan devisa ekspor sawit selama masa pandemi covid tersebut adalah bersumber dari peningkatan volume ekspor sawit, perbaikan mutu yang ditunjukkan dengan perubahan komposisi ekspor dan kenaikan unit export price.

PRODUK SAWIT MASIH MENJADI PAHLAWAN DEVISA HINGGA MAMPU MENINGKATKAN SURPLUS NERACA PERDAGANGAN DI TENGAH PANDEMI – Jurnal PASPI Nomor 25 Tahun 2020

  • Pada tahun 2020, WHO menetapkan status pandemi akibat kasus positif Covid-19 yang terus meningkat dan semakin meluas.
  • Salah satu sektor yang terdampak adalah perdagangan ekspor-impor produk sawit.
  • Hal tersebut terkonfirmasi dari menurunnya volume ekspor minyak sawit dan produk olahannya Indonesia dari 20.73 juta ton pada periode Januari-Juli tahun 2019 menjadi 18.63 juta ton pada periode yang sama tahun 2020.
  • Namun sebaliknya, nilai ekspor atau devisa yang dihasilkan dari ekspor produk sawit Indonesia justru mengalami peningkatan dari USD 11.1 miliar menjadi USD 11.9 miliar pada periode yang sama.
  • Meskipun di tengah pandemi dimana volume ekspor mengalami penurunan, namun produk sawit Indonesia tetap berkontribusi terhadap peningkatan devisa ekspor sebesar 7.4 persen.
Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x