9 Isu Minyak Sawit dalam Persaingan Minyak Nabati Global – Mitos vs Fakta (2025)

JOURNAL AUTHOR

Dr. ir. tungkot sipayung

Executive Director at PASPI

Dr. Ir. Tungkot Sipayung is a seasoned professional in the palm oil industry with over 23 years of experience. Currently serving as Executive Director of PASPI, he is a recognized leader and expert in the development of agribusiness strategies. Under his leadership, PASPI continues to drive growth, innovation, and sustainability in the industry.

Share

Perkembangan industri sawit dunia yang tergolong revolusioner, telah merubah peta persaingan minyak nabati global. Minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak rapeseed yang pada masa sebelumnya mendominasi pasar minyak nabati dunia, namun kini tergeser oleh minyak sawit. Perubahan posisi tersebut telah melahirkan dinamika baru dalam persaingan minyak nabati global. Harga minyak sawit yang lebih kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, telah menggeser persaingan dari persaingan harga (price competition) menjadi persaingan non-harga (non-price competition). Dalam realitas persaingan non-harga cenderung mengarah pada persaingan tidak sehat seperti kampanye negatif bahkan kampanye hitam yang menyudutkan minyak sawit.

Persaingan Minyak Nabati Global

Kampanye yang menyudutkan minyak sawit telah terjadi sejak awal tahun 1980-an dan semakin intensif hingga hari ini. Kombinasi bentuk persaingan bisnis minyak nabati yang disertai kebijakan proteksionisme dengan mengeksploitasi isu-isu sosial, ekonomi, lingkungan dan kesehatan, telah mewarnai dinamika pasar minyak sawit dunia.

Materi Isu Minyak Sawit dalam Persaingan Minyak Nabati Global











Share
0 0 votes
Berikan Rating Untuk Artikel Ini
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x